Susanto sempurna, Walukow tertinggal di Japfa Chess Festival ke-13

antarafoto japfa chess festival 2023 181023 aov 1 SCORE.CO.ID

Score – Grand Master (GM) Susanto Megaranto (2540) sukses menorehkan kemenangan kelima dari 5 babak yang sudah dimainkan di katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 yang berlangsung di Gedung Serbaguna Senayan Jakarta.

Pecatur asal Indramayu, Jawa Barat, itu akan melanjutkan upayanya menggapai gelar juara di katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 pada laga babak ke-6 yang dimainkan pagi hari dan babak ke-7 pada sore hari.

Pada babak ke-5, Jumat (20/10/2023) pecatur Susanto berhasil menaklukkan rekan sedaerahnya Master Internasional (MI) Dede Liu (2304) pada langkah ke-31.

“Saya unggul dua bidak dan secara posisi juga lebih bagus karena itu lawan memutuskan menyerah,” kata Susanto yang bermain dengan buah putih.

Tambahan satu poin dari kemenangan ini membuat Susanto mengemas 5 poin dan menduduki puncak klasemen sementara katagori Open Japfa Chess Festival ke-13 yang diikuti 150 peserta.

Susanto ditempel ketat rekannya dari Jabar Irwanto Rck (2237) yang juga mengemas 5 poin.

Adapun pecatur terbaik Indonesia saat ini, GM Novendra Priasmoro, yang sempat bersaing ketat dengan Susanto, justruterlempar ke urutan ke-12 dengan 4 poin.

Sementara itu, pecatur putri Indonesia Theodora Walukow semakin tertinggal dari lawannya Grand Master Wanita (GMW) Janelle Mae Frayna dalam dwi tarung catur kilat 3 menit plus increament 3 detik dan catur cepat 10 menit plus increament 5 detik secara online.

Sampai dengan babak ke-5 dari 8 babak yang dijadwalkan Theodora tertinggal dengan skor 1-4.

Theodora semakin tertinggal usai kembali menelan kekalahan pada babak ke-4 dan ke-5 yang berlangsung Jumat (20/10/2023).

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus menegaskan PB Percasi tak mempermasalahkan jika Theodora kalah dari Frayna.

Bagi PB Percasi, kata Kristianus, gelaran dwi tarung Theodora Walukow melawan Frayna bertujuan untuk memberi kesempatan kepada Theodora mengasah kemampuan dan menambah jam terbang.

“Memang wajar jika Theodora kalah melawan Frayna. Karena lawannya kelasnya sudah Grand Master. Sengaja kita pilihkan lawan yang kuat supaya Theodora dapat mengetahui tingkat permainannya. Sehingga dia semakin terpacu untuk berlatih lebih keras agar kualitas permainannya semakin meningkat dan mampu bersaing dengan pecatur-pecatur kuat,” kata Kristianus Liem.

Kristianus Liem mengungkapkan PB Percasi memberikan kesempatan kepada Theodora melakoni dwi tarung lawan Frayna karena prestasi yang ditorehkannya saat berlaga di PON 2020 Papua.

“Theodora adalah peraih medali perunggu catur cepat PON. Dia juga sempat mengalahkan GMW Irene Kharisma Sukandar karenanya kita memberikan kesempatan kepadanya untuk tampil,” tutur Kristianus Liem.

“Bertanding melawan Frayna yang bergelar GMW harus menjadi tantangan bagi Theodora. Memacu motivasinya kalau dia mampu menghadapi pecatur kelas GMW. Tak masalah dia kalah. Yang terpenting dia mampu menampilkan permainan terbaik di setiap laga. Ini proses penting bagi Theodora untuk meningkatkan kualitas permainannya,” demikian Kristianus Liem.

Exit mobile version