Strategi Shin Tae-yong Selalu Bermain ke Belakang, Indonesia Jadi Susah Cetak Gol

Strategi Shin Tae yong
Strategi Shin Tae yong yang selalu menyuruh pemain bermain ke belakang bukan mencetak gol , (c) SCORE.CO.ID/T

SCORE.CO.ID – Strategi Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia masih klasik? Benarkah?

Harapan menuju Amerika di Piala Dunia 2026 masih ada, tapi bila Shin Tae-yong terus meracik strategi dengan eksperimen berbahaya ini justru akan jadi senjata makan tuan.

Apakah pendapatmu sama dengan kami? Bila melihat laga melawan China kemarin, penguasaan bola Indonesia 76% sementara tim tuan rumah hanya 24%.

Melihat kembali yang dilakukan anak asuh STY atau sapaan dari Shin Tae-yong adalah selalu memberi operan ke belakang. Nathan yang bermain sebagai gelandang bertahan selalu mengalirkan bole ke belakang.

Bahkan operan sebesar 602 operan, tetapi tembakan yang tepat sasaran hanya 1 tembakan, ini sebenarnya main bola atau main oper-operan?

Beginilah Indonesia, padahal sejak di latih oleh Shin Tae-yong sudah memainkan 51 laga di era kepelatihannya. Dalam 51 laga sejak Mei 2021 itu, Skuad Garuda mencetak total 100 gol.

Strategi Shin Tae Yong statistik SCORE.CO.ID

Berdasarkan statistik diatas, Garuda mencetak 100 gol dalam tanda kutip hanya melawan negara lemah mereka bisa mencetak banyak gol sebut saja saat lawan Brunei dengan skor 6-0 pada Kualifikasi Piala Dunia Round 2 dan agregat hampir 12-0 pada 17 Oktober 2023 lalu.

Kualifikasi Piala Dunia Ronde Ketiga ini, STY gagal lagi meraih kemenangan dalam dua laga terakhir yaitu melawan Bahrain dan China. Padahal ini adalah pertandingan penting.

Apalagi sekarang PSSI selalu gencar merekrut bek alias pemain belakang, sebut saja yang terbaru Mees Hilgers dan Kevin Diks.

Hal ini sempat dikritik oleh pengamat sepakbola Bung Towel saat Shin Tae-yong rekrut Nathan dan Idzes secara bersamaan dan keduanya adalah posisi bek.

” Nathan, kalau dia posnya pemain belakang. Apa engga kebanyakan pemain belakang? Sementara pemain kita pun cukup baik, apa ini selalu bek?” ujar Bung Towel dalam wawancara yang kami kutip dari kanal YouTube NALAR TV INDONESIA, Minggu (20/10/2024).

Melawan Jepang dan Arab Saudi adalah laga penting di tahun 2024 ini, sudah seharusnya STY tidak perlu meracik strategi yang selalu bermain ke belakang.

Sekarang melihat striker timnas seperti Rafael Struick yang tidak pernah absen di Kualifikasi Piala Dunia 2026, ia baru mencetak 1 gol dalam 16 laga, dan 3 gol dalam 8 laga dalam kelompok U23.

Ragnar Oratmangoen mencetak 2 gol dalam 7 laga, dan Marselino anak kesayangan Shin Tae yong yang baru mencetak 3 gol dalam 27 laga sejak Januari 2022.

Jadi peran striker alias penyerang untuk Indonesia kemana? Strategi Shin Tae-yong saat ini hanya berpengaruh untuk mencetak 1-2 gol aja ketika melawan tim kuat seperti Bahrain kemarin. 

Exit mobile version