SCORE.CO.ID – Apakah kamu ingat dengan gelandang timnas Jerman yang kontroversi? Ya dia adalah Stefan Effenberg yang lahir pada 2 Agustus 1968. Dia adalah mantan pesepak bola asal Jerman yang terakhir kali menjabat sebagai direktur olahraga di KFC Uerdingen 05.
Dikenal sebagai seorang gelandang, ia dikenal karena kemampuan kepemimpinannya, akurasi umpan, tembakan yang kuat, serta kekuatan fisiknya. Namun, ia juga dikenal sebagai sosok yang temperamental dan kontroversial.
Dalam kariernya di Bundesliga, dimana ia paling dikenal saat memperkuat Bayern Munich selama enam musim dalam dua periode – Effenberg mengumpulkan 109 kartu kuning, rekor tertinggi saat ia pensiun.
Bersama Bayern, ia meraih tiga gelar Bundesliga dan menjadi kapten yang membawa klub menjuarai Liga Champions UEFA pada tahun 2001.
Karier Effenberg di tim nasional Jerman mencapai 35 pertandingan dengan mencetak lima gol. Ia juga tampil di UEFA Euro 1992 dan Piala Dunia FIFA 1994. Julukannya, Der Tiger (“Sang Harimau”), mencerminkan kepribadiannya yang kuat dan penuh semangat di lapangan.
Karier Klub
Lahir dan besar di Niendorf, Hamburg, Effenberg memulai karier profesional bersama Borussia Mönchengladbach. Pada usia 20 tahun, ia sudah menjadi pemain utama yang menarik perhatian raksasa Bundesliga, Bayern Munich.
Dalam dua musim pertamanya bersama Bayern, ia mencetak 19 gol, meski klub gagal meraih trofi.
Pada 1992, ketika Lothar Matthäus kembali ke Bayern, Effenberg pindah ke ACF Fiorentina. Meski memiliki rekan setim seperti Brian Laudrup dan Gabriel Batistuta, Fiorentina terdegradasi ke Serie B pada musim pertamanya. Namun, Effenberg tetap bertahan dan membantu klub kembali promosi.
Pada musim panas 1994, ia kembali ke Gladbach dan mencatat 118 pertandingan liga dengan 23 gol sebelum Bayern merekrutnya lagi pada 1998.
Periode keduanya di Bayern jauh lebih sukses, dengan tiga gelar Bundesliga berturut-turut dan dua kali tampil di final Liga Champions UEFA.
Salah satu momen terbaiknya terjadi pada final 2001, ketika ia mencetak gol penyeimbang dari titik penalti melawan Valencia, membawa Bayern menang melalui adu penalti. Setelah kemenangan itu, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Champions 2000–01.
Setelah masa singkat yang kurang berhasil di VfL Wolfsburg, Effenberg mengakhiri karirnya di Qatar bersama Al-Arabi Sports Club, bermain bersama Batistuta. Setelah pensiun, ia sesekali menjadi komentator untuk televisi Jerman.
Karier Manajerial
Effenberg menjadi pelatih kepala SC Paderborn pada 13 Oktober 2015, namun hanya bertahan hingga 3 Maret 2016. Pada 10 Oktober 2019, ia diumumkan sebagai direktur olahraga KFC Uerdingen 05.
Namun, setelah beberapa masalah internal, termasuk insiden kontroversial selama kamp pelatihan di Italia, ia mundur dari posisinya pada Mei 2020.
Karier Internasional
Effenberg tampil 35 kali untuk tim nasional Jerman, mencetak lima gol. Debutnya terjadi pada 5 Juni 1991 dalam kualifikasi Euro 1992 melawan Wales. Di turnamen Euro 1992, ia menjadi pemain kunci yang bahkan mencetak gol saat melawan Skotlandia.
Namun, pada Piala Dunia 1994, Effenberg terlibat insiden kontroversial ketika memberikan gestur jari tengah kepada suporter Jerman setelah diganti dalam pertandingan melawan Korea Selatan.
Pelatih Berti Vogts langsung mengeluarkannya dari tim dan menyatakan bahwa karier internasionalnya telah berakhir.
Ia baru kembali ke tim nasional pada 1998 untuk dua pertandingan persahabatan, tetapi itu menjadi penampilan terakhirnya.
Kontroversi dan Kehidupan Pribadi
Effenberg dikenal karena perilakunya yang sering menimbulkan kontroversi. Pada 1991, sebelum pertandingan Piala UEFA melawan Cork City, ia mengejek lawannya dengan mengatakan bahwa pemain Cork “seperti kakeknya”. Namun, Cork berhasil mencetak gol pertama dan memaksakan hasil imbang 1–1.
Di akhir 1990-an, kehidupan pribadinya menjadi sorotan setelah terungkap bahwa ia menjalin hubungan dengan Claudia Strunz, istri mantan rekan setimnya, Thomas Strunz.
Pada 2001, Effenberg dihukum karena menyerang seorang wanita di klub malam. Setahun kemudian, ia memicu kemarahan publik dengan komentarnya yang mengkritik pengangguran di Jerman melalui wawancara dengan majalah Playboy.
Effenberg menikahi Claudia Strunz pada 2004, setelah bercerai dari istri pertamanya, Martina, yang dengannya ia memiliki tiga anak. Pasangan ini kemudian pindah ke Florida.
Apa Tanggapan Penggemar Terkait Stefan Effenberg?
Mengingat karena dirinya sangat kontroversial, disaat jelang masa karirnya berakhir pada tahun 2005 silam. Penggemar langsung meninggalkannya. Dia kehilangan basis penggemarnya sampai 70%, dan dimasa pensiunnya ia bahkan tak peduli terkait itu. Sekarang yang dikenang hanya kontroversi dan dirinya yang dikenal sebagai pesepakbola problematik.