Statistik Persebaya Vs PSIM
Score.co.id – Derbi Jawa Timur vs Yogyakarta mungkin tak sepanas El Clásico Indonesia, tetapi rivalitas Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta adalah cerita tersembunyi yang penuh kejutan. Sejak era Divisi I 2005 hingga pertemuan modern di Liga 2, duel ini menyimpan fakta historis yang mengubah narasi dominasi. Jelang pertemuan perdana mereka di Super League 2025 pada 8 Agustus, mari mengulik statistik head-to-head dan kisah tak terduga di balik angka.
Rekor Modern: Dominasi Hijau di Kancah Kontemporer
Dalam tiga pertemuan terkini (2017-2022), Persebaya menunjukkan taringnya sebagai kekuatan tak terbantahkan. Catatan tak terkalahkan Bajul Ijo menjadi bukti soliditas tim di era sepak bola modern.
- 18 Mei 2017 (Liga 2): PSIM sebagai tuan rumah harus puas bermain imbang 1-1. Persebaya membuktikan mental tangguh di kandang lawan.
- 16 Agustus 2017 (Liga 2): Balas dendam tuntas di Markas Bajul Ijo. Skor 2-1 untuk Persebaya mengukuhkan tren positif.
- 17 Juli 2022 (Uji Coba): Meski laga uji coba, intensitas tetap tinggi. Kemenangan 1-0 Persebaya mempertegas pola hasil.

Dua kemenangan dan satu imbang menjadi bukti nyata superioritas Persebaya dalam dekade terakhir. PSIM belum sekalipun mencatatkan kemenangan dalam rentang waktu ini.
Gempa Sejarah 2005: Saat Laskar Mataram Mengguncang Surabaya
Jika statistik modern memihak Persebaya, catatan tahun 2005 adalah antitesisnya. Di musim PSIM juara Divisi I, mereka justru menghadirkan dua kejutan telak di kandang Persebaya:
- Kemenangan 3-1: Tim tamu tak diunggulkan membalikkan logika dengan mengandaskan tuan rumah di Stadion Gelora 10 November.
- Triumph 3-0: Lebih mencengangkan, PSIM merajai pertandingan hingga mencatatkan kemenangan terbesar dalam sejarah duel ini.
Fakta ini adalah puzzle yang hilang dari narasi rivalitas. Ia membuktikan PSIM pernah berada di puncak kekuatan, bahkan mendominasi raksasa seperti Persebaya. Ini bukan sekadar rivalitas tim besar vs kecil, melainkan “duel dua zaman” yang berbeda.
Analisis: Mengapa Data 2005 Mengubah Segalanya?
Penemuan catatan 2005 bukan hanya trivia sejarah. Ia memberi perspektif baru tentang dinamika psikologis kedua tim:
- Mental Block PSIM? Kekalahan telak di era keemasan mereka bisa jadi beban tersembunyi bagi Persebaya.
- Modal Psikologis untuk Laskar Mataram: Dua kemenangan bersejarah itu menjadi bukti bahwa PSIM pernah menguasai Surabaya. Ini bisa jadi senjata motivasi jelang laga Agustus nanti.
- Era vs Formasi: Dominasi Persebaya di pertemuan modern mungkin lebih karena faktor kompetitifitas tim ketimbang “takdir” rivalitas.
“Ini lebih dari sekadar tiga poin. Ini tentang membuktikan bahwa sejarah 2005 bukan kebetulan,” kata pengamat sepak bola Jawa Tengah, Ardyan Wahyu.
Proyeksi Super League 2025: Pertarungan Dua Identitas
Pertemuan 8 Agustus nanti bukan hanya laga biasa. Ia adalah simbol reuni dua era:
- Bagi PSIM: Kesempatan emas membuktikan kebangkitan setelah promosi. Kemenangan akan menjadi statement: “Laskar Mataram kembali ke elite!”
- Bagi Persebaya: Ajang menegaskan dominasi modern sekaligus “menebus” trauma 2005. Tekanan ada di pundak mereka sebagai tim papan atas.
- Dimensi Taktis: PSIM diuntungkan oleh elemen kejutan sebagai tim baru. Persebaya harus waspada terhadap taktik counter-attack berbasis kecepatan.
Kami menghormati sejarah, tapi fokus kami adalah menulis babak baru. PSIM 2025 bukan tim masa lalu,” tegas pelatih PSIM, Javier Roca, dalam konferensi pers pekan lalu.
Penutup: Lebih Dari Sekadar Angka
Statistik head-to-head Persebaya vs PSIM adalah kisah bipolar: dominasi modern Persebaya kontra kejayaan historis PSIM. Pertemuan Agustus nanti akan menjawab pertanyaan besar: Apakah PSIM bisa mengulangi keajaiban 2005? Atau Persebaya akan menegaskan hegemoni era terkini? Satu yang pasti, laga ini akan menjadi episentrum gengsi dan sejarah.
Jangan lewatkan momen bersejarah ini! Pantau analisis mendalam dan update terkini hanya di Score.co.id.












