Statistik Lee Dong Gyeong
score.co.id – Musim 2025 menjadi saksi transformasi dramatis Lee Dong Gyeong. Gelandang serang 27 tahun ini tak sekadar menghidupkan lini serang Gimcheon Sangmu, tapi juga memaksa pelatih Hong Myung-bo memanggilnya kembali ke Timnas Korea Selatan. Di tengah kewajiban militernya, Lee justru mencapai puncak karier dengan performa yang membuat seisi stadion berdecak kagum. Bagaimana ia mengubah tugas nasional menjadi panggung kejayaan? Simak analisis eksklusif dari data terkini.
Membongkar Statistik: Angka-Angka yang Bercerita
Produktivitas Lee Dong Gyeong musim ini ibarat mesin yang diminyaki sempurna. Dalam 21 laga K League 1, ia menyumbang 6 gol dan 4 assist – rata-rata kontribusi gol langsung setiap 168 menit. Yang lebih mencengangkan, konsistensinya terjaga di level elite: rating performa 7.3+ (Sofascore) di 85% pertandingan. Tabel di bawah mengungkap detailnya:

| Kompetisi | Tim | Penampilan | Menit | Gol | Assist |
|---|---|---|---|---|---|
| K League 1 | Gimcheon Sangmu | 21 | 1600+ | 6 | 4 |
| EAFF E-1 Championship | Korea Selatan | 1 | 90 | 1 | 0 |
| Kualifikasi Piala Dunia | Korea Selatan | 2 | – | 0 | 0 |
| Total | 24 | 1700+ | 7 | 4 |
Momen terbaiknya terjadi pada 7 Juli 2025: gol spektakuler ke gawang Tiongkok dari luar kotak penalti. Sebuah tendangan melengkung kaki kiri yang mengakhiri puasa 4 tahun gol internasionalnya. Bukan sekadar gol, tapi pernyataan bahwa ia siap memikul beban kreator utama Taegeuk Warriors.
“Pemain seperti Lee adalah alasan saya masih jatuh cinta pada sepakbola. Dia mengingatkan kita bahwa keindahan bisa lahir dari disiplin taktis dan kerja keras.”– Ahn Jung-hwan, Legenda Piala Dunia 2002 Korea Selatan*
Anatomi Kaki Kiri: Senjata Multifungsi
Apa rahasia efektivitas Lee? Fleksibilitas taktis. Meski natural sebagai gelandang serang (CAM), ia sama mematikannya sebagai penyerang kedua (SS), penyerang tengah (CF), bahkan sayap kanan (RW). Saat bermain di sayap, gerakan cutting inside-nya seperti pisau bermata dua: memicu kebingungan lawan sekaligus membuka ruang tembak maut dengan kaki kirinya.
Statistik EA Sports FC FC24 mengkonfirmasi keunggulannya:
- Dribbling 75: Kemampuan membuka ruang di kepadatan lini tengah
- Shooting 74: Akurasi tembakan jarak jauh (35% on-target dari luar kotak)
- Stamina 86: Daya tahan pertandingan penuh (90+ menit di 18 laga)
- Balance 80: Stabilitas saat duel fisik
“Lee adalah pemain langka yang bisa mengubah taktik hanya dengan posisinya,” puji analis liga KBS, Kim Tae-woo. “Ketika dia berpindah dari sayap ke tengah, seluruh struktur serangan lawan harus beradaptasi.”
Proyeksi 2026: Menuju Panggung Global
Dengan masa pinjam ke Gimcheon Sangmu berakhir Oktober 2025, masa depan Lee menjadi teka-teki menarik. Ulsan HD – klub induknya – dikabarkan ingin mempertahankannya. Namun rumor transfer ke Liga China atau Jupiler Pro League Belgia mulai menguat. Yang pasti, Hong Myung-bo sudah mencoretnya sebagai playmaker utama untuk Piala Dunia 2026.
“Dia memberi dimensi baru pada lini serang kami,” ungkap Hong dalam konferensi pers pasca-laga vs Tiongkok. “Visinya mengubah cara kami bertransisi dari bertahan ke menyerang.”
Faktor usia 27 tahun juga menguntungkan: cukup matang untuk pengambilan keputusan kritis, tapi masih punya puncak fisik 3-4 tahun ke depan. Jika konsistensi ini terjaga, Lee berpotensi menjadi penerus peran kreatif seperti Son Heung-min di timnas.
Epilog: Kunci Kontinuitas
Lee Dong Gyeong telah membuktikan bahwa wajib militer bukan penghalang – justru batu loncatan. Kini, tantangannya adalah mempertahankan performa pasca-Oktober ketika kembali ke Ulsan HD. Dengan Piala Dunia 2026 di cakrawala, setiap assist dan golnya bukan sekadar angka, tapi tiket menuju legenda sepakbola Korea.
Pantau terus perkembangan karier Lee dan berita transfer terkini di score.co.id – sumber analisis sepakbola paling mendalam di Asia Tenggara!












