SCORE.CO.ID – Sejak 2 Februari 2024 saat tim tamu bertandang ke markas Sriwijaya FC tepatnya di Stadion Jakabaring sepi penonton, terutama kala laga melawan Perserang Banten kala itu sedikit penggemar klub yang datang.
Ketua Panitia Pelaksana (Local Organizing Committee/LOC) Pertandingan Sriwijaya FC Liga 2 Tahun 2024/2025 Dwi Asa Verano, S.T., M.Kom menyatakan tengah mencari formula meramaikan suporter yang hadir ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang.
“Kami sedang mencari formula agar laga home Sriwijaya FC ini ramai pendukungnya untuk meningkatkan semangat daya dobrak pemain dalam memenangkan pertandingan,” ungkap Dwi Asa Verano, S.T., M.Kom.
Sriwijaya FC akan melakoni dua laga home, yakni menjamu Persiraja Banda Aceh Minggu (1/12/2024) dan menjamu PSPS Pekanbaru, Sabtu (14/12/2024).
“Pertandingan kali ini panitia bekerja lebih keras untuk mempersiapkan agar tim Sriwijaya FC bisa menang di laga kandang,” kata Dwi.
Dwi berharap dengan semakin bergemuruhnya dukungan suporter yang dikenal sebagai pemain nomor 12 akan bisa membuat semangat pemain inti yang bertempur di lapangan hijau.
“Mohon bantuan, masukan biar lebih semangat lagi tim ini baik dari suporter maupun dari panitia,” katanya.
Diakui Dwi, animo masyarakat untuk menonton Sriwijaya FC di kota Palembang ini agak menurun. Beberapa wacana untuk menarik minat penonton agar SFC ini bisa membumi lagi di Sumsel. Dari segi promosi pertandingan.
“Mudah-mudahan dengan promosi itu, banyak suporter yang nonton. Kita berharap mentalitas pemain punya semangat daya juang yang lebih tinggi,” terangnya.
Untuk itu kata Dwi, pihaknya akan mencoba menjalin kerjasama untuk mempromosikan pertandingan ini biar yang nonton juga bisa jauh lebih ramai.
“Kita akan mempromosikan dua laga home ini. Dengan harapan menambah jumlah penonton, suporter yang bisa meningkatkan mentalitas dan semangatnya pemain biar menang,” pungkasnya menambahkan.
Bila dalam tiga pertandingan ke depan di kandang sendiri selalu sepi penonton, ini akan membuat saham Sriwijaya melonjak turun drastis, dan tentu akan membuat staff dan manajemen mengalami kerugian fantastis.