SIPRI soroti alasan konflik Palestina-Israel jadi kekhawatiran dunia

SCORE.CO.ID

Score – Direktur Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) Dan Smith menyoroti beberapa alasan mengapa konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel menjadi kekhawatiran bagi masyarakat internasional di seluruh dunia.

“Mengapa kita di seluruh dunia mengkhawatirkan hal ini?,” katanya dalam Diskusi Komunitas Kebijakan Asing Indonesia (FPCI) bertema “The Way Forward: A North-South Dialogue for Peace in Palestine,” yang dipantau secara daring, Jakarta, Jumat.

Dan Smith mengatakan ada banyak perang yang berlangsung di seluruh dunia, dengan tingkat aksi kekerasan yang sama besarnya dengan aksi kekerasan dalam konflik Palestina-Israel, misalnya perang di Sierra Leone, perang di Liberia, dan lainnya.

Namun, masyarakat dunia, kata dia, cenderung lebih mengkhawatirkan konflik yang berlangsung di Gaza. Dia menyebutkan beberapa alasan mengapa kecenderungan tersebut terjadi.

Pertama adalah karena letaknya yang secara geografis menjadi pusat perkembangan tiga agama besar dunia, yaitu Kristen, Islam dan Yahudi. Bahkan orang-orang yang sekuler sekalipun cenderung mengambil kebijakan politik yang dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya lain yang ada di sekitarnya.

Kemudian, Dan Smith menyebutkan alasan lain yang menjadikan konflik Palestina-Israel perhatian dunia adalah terkait isu geopolitik, di mana posisi geografis Timur Tengah selalu menjadi pusat strategis dalam persaingan negara-negara besar sejak zaman kolonial hingga saat ini.

Ada juga isu minyak di Timur Tengah yang menjadikan kawasan tersebut menjadi sangat penting bagi pembangunan Eropa Barat dan juga China.

“Hal ini, telah membuat seluruh wilayah ini menjadi arena persaingan dan konfrontasi geostrategis dan geopolitik, yang sekali lagi menambah kompleksitas dan kerumitan konflik di sana,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan tidak heran jika konflik yang terjadi di kawasan tersebut sangat sulit untuk diselesaikan.

“Karena kita sedang berpikir untuk mencari solusi yang mungkin pendekatannya secara garis besar berbeda-beda,” tambah dia.

Untuk itu, ia menyarankan kepada siapa pun yang berupaya mencari solusi terhadap konflik Palestina-Israel untuk tidak hanya terjebak pada separuh gambaran tentang konflik tersebut.

“Pikirkan tentang keseluruhan cerita dan gambarannya secara menyeluruh jika kita ingin menemukan solusi,” demikian katanya.

Exit mobile version