Sindiran Dingin Bos Ducati untuk Jorge Martin yang Sering Salahkan Ban Setiap Gagal Menang

Sindiran Dingin Bos Ducati untuk Jorge Martin yang Sering Salahkan Ban Setiap Gagal Menang

pecocojpg 20231127012825 SCORE.CO.ID

Score – Martin memang tak bisa dipungkiri merupakan salah satu pembalap terkuat di lintasan.

Kecepatannya tidak diragukan lagi.

Apalagi setelah pembalap Prima Pramac itu juga menjadi King of Sprint dan sering mengukir rekor lap waktu tercepat disetiap seri balapan pada musim ini.

Namun demikian, kegagalan Martin yang sempat hampir membuat sejarah besar dalam merebut gelar juara dunia dari Francesco Bagnaia (Ducati), telah mematahkan semua spekulasi di masa depan.

Terutama terkait nasibnya yang menetap di tim satelit beridentik warna ungu putih merah tersebut.

Kegagalan Martin merengkuh gelar juara dunia pun terjadi dengan miris. Ia mengalami hari-hari buruk di dua seri terakhir.

Bahkan di seri pamungkas di MotoGP Valencia 2023, Martin apes karena kecelakaan dan gelar juaranya jelas sirna seketika.

Hari-hari buruk Martin di pengujung musim itu sering dikaitkan dengan mutu atau kualitas ban Michelin yang dianggapnya agak ‘berbeda’ dari biasanya.

Bahkan spekulasi adanya sabotase pun mulai bermunculan dari komentar liar warganet di dunia maya.

Menanggapi keluhan Martin dan tim pimpinan Gino Borsoi, Gigi Dall’Igna selaku Genral Manager Ducati bersikap netral dan logis.

Bagi insinyur cerdas asal Italia itu, kegagalan Martin merebut gelar juara dunia bukan hanya karena masalah kualitas ban Michelin yang dirasakan berbeda di ujung musim.

Jikalau memang ada kesalahan, berarti itu adalah kesalahannya sepanjang musim 2023 ini.

Kalau saja Martin tidak melakukan kesalahan, ia mungkin tak akan menderita sebegitunya dengan poin terpaut tipis di akhir musim.

Dall’Igna pun membandingkan dengan pekerjaannya sendiri ketika berkutat dengan permesinan.

“Saya pun punya masalah yang sama, mesin diberikan kepada pembalap dengan tetap ada perbedaan. Walau di atas kertas kedua mesin itu sama, tetapi kan selalu ada seseorang dengan power lebih besar, ada pula yang sangat agresif, serta ada pula pembalap yang membalap dengan agak lebih lambat.”

Secara tersirat, Dall’Igna menyindir halus Martin bahwa segala hal seperti ini adalah bagian dari kompetisi balapan. Setiap pembalap harus siap menghadapi risiko seperti itu, bahkan di waktu krusial.

“Ini adalah hal-hal yang merupakan bagian dari balapan, seorang pembalap harus menerimanya,” tegas Dall’Igna.

“Jelas bahwa jika hal semacam itu terjadi pada momen penting di kejuaraan, maka hal itu memang akan lebih menyakitkan.”

“Namun, Anda tidak menang atau kehilangan gelar hanya karena ban, Anda menang atau kalah terutama karena kesalahan yang dilakukan selama musim. Dan jika seorang pembalap intin meningkat, maka dia harus fokus pada dirinya sendiri,” tegasnya.

Dall’Igna juga mempertegas bahwa Ducati berlaku adil sejak awal, di mana Martin pun mendapat sokongan motor dengan spek terbaru seperti di pabrikan Ducati.

“Kami melakukan tugas kami bersamanya, kami memberinya motor agar dia bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia tanpa bersusah payah (ketinggalan spek motor).”

“Mereka bersaing untuk gelar dengan kesetaraan dan akan melakukannya lagi dengan kesetaran,” ucap Dall’Igna.

Exit mobile version