Score – Penyebabnya, ini menjadi penentuan apakah mereka akan lolos ke Olimpiade Paris 2024 menemani Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang sudah lolos lebih dulu.
Saat ini, Juara All England 2022 itu berada peringkat ke-9 dalam race to Paris bersaing dengan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China) yang berada satu tingkat di atasnya.
Sebenarnya, laju Fikri/Bagas bisa lebih mudah jika menjuarai Swiss Open 2024, tetapi mereka harus puas menjadi runner-up.
“Pertama bersyukur Alhamdulillah bisa melaju sampai final. Memang hasilnya belum sesuai kemauan, belum sesuai target karena targetnya juara.”
“Tetapi, tetap harus disyukuri. Kalau bilang permainan, permainan pada final lebih karena tekanan, kemauan kami terlalu menggebu-gebu. Jadi, kurang tenang di lapangan,” aku Fikri.
“Evaluasinya sudah dibicarakan dengan pelatih. Sudah ada apa yang harus diperbaiki, itu rahasia.”
Rasa gugup menurut Bagas bukan penyebab utama mereka gagal naik podium kampiun pada Swiss Open 2024.
“Tegang pasti ada, tidak mungkin tidak ada. Tetapi, kami sedang berusaha bagaimana caranya keluar dari tekanan. Kemarin sudah berusaha tetapi tidak keluar permainannya,” ucap Bagas.
“Kami sudah nervous dari babak awal karena kami ingin mengejar Olimpiade. Jadi, nervous-nya lebih besar cuma mungkin pada babak-baabak kami bisa mengatasinya dengan baik,” ujar Fikri.
“Mungkin pada final mengatasinya kurang lebih baik. Balik lagi di konsistensinya itu yang harus diperbaiki.”
Selama mengikuti rangkaian turnamen Eropa di Prancis, Inggris, dan Swiss, pasangan berakronim Fajri itu mengaku memiliki tekanan karena rasa tanggung jawab besar mengejar poin Olimpiade.
“Tekanan itu pasti ada. Apalagi ini benar-benar mengejar Olimpiade, event besar empat tahun sekali,” kata Bagas.
“Dulu saat masuk final senang sekali, Kemarin masuk final dan kalah sedihnya minta ampun. Padahal final, tetapi kayak terpuruk banget. Sedih saja karena kami memikirkan poin Olimpiade,” tutur Fikri.
“Pengaruh pasti ada di pertandingan, tetapi tidak mau terlalu karena jangan berpikir terlalu jauh. Saat hari itu saja, babak pertama. Tidak mau berpikir terlalu jauh. Kalau babak pertama kalah, bagaimana kedepannya?”
Pada Kejuaraan Asia 2024, Bagas akan bermain nothing to lose demi meraih hasil maksimal.
“Sudah tidak terlalu memikirkan. Masuk (Olimpiade) rezeki, kalau belum masuk, semangat lagi,” ucap Bagas.
“Kalau saya secara pribadi, minimal latihannya ditambah lagi, kerja keras lagi, orang lain sudah selesai latihan, kami tambah lagi. Kalau amit-amitnya ke depan tidak lolos, kami sudah maksimal. Jadi, tidak menyesal sekali,” kata Fikri.
Fikri/Bagas akan mengawali perjuangan pada Kejuaraan Asia 2024 dengan menjumpai Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand).
“Semua lawan juga susah,, tetapi tetap harus percaya diri. Siapa tahu lawan juga melihat wah kita boleh juga. Sama-sama ada tegangnya, optimis saja,” kata Fikri.