Score – Pria, yang dalam waktu dekat akan diresmikan sebagai pelatih Vietnam, itu menghabiskan seluruh karier bergengsinya dengan bermain untuk dua klub, Seongnam Ilhwa Chunma dan Jeonbuk Hyundai Motors.
Secara khusus, Seongnam menjadi tempat seluruh masa mudanya, dengan hampir 200 pertandingan dan 11 gol antara tahun 1999 hingga 2008.
Kim Sang-sik berkontribusi besar pada tiga gelar K-League 1 dari tahun 2001 hingga 2003.
Ketika kembali ke tim setelah menyelesaikan wajib militer, dia memainkan peran penting dalam kompetisi tersebut, menjuarai musim 2006 dan resmi menjadi kapten Seongnam sejak 2007.
Namun, ketika seluruh fans Seongnam mengira pemain kelahiran 1976 itu akan menjadi simbol besar tim, tiba-tiba sebuah kejadian terjadi, tepat ketika Shin Tae-yong memulai karier kepelatihannya di klub tersebut tahun 2009.
Dari peran sementara, posisi Shin menjadi pelatih makin kuat ketika membantu Seongnam meraih runner-up K-League 1 dan gelar Piala FA Korea 2009, sebelum memenangi Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Belum lama menjadi pelatih sementara Seongnam, Shin Tae-yong mendapat instruksi agar trio pemain kunci Kim Sang-sik, Lee Dong-gook, dan Kim Young-cheol segera keluar dari klub.
Kabar itu membuat arus informasi mencekam soal Shin Tae-yong sebagai pelatih sementara yang ingin mendepak sederet pahlawan ikonik tim terkuat Korea tersebut.
Namun, fakta kemudian membuktikan bahwa Kim Sang-sik meninggalkan Seongnam bukanlah ide pelatih Shin Tae-yong, melainkan keputusan manajemen klub yang sedang bergelut dengan krisis keuangan kala itu.
Ketika itu, pengelola Seongnam terpaksa mempertimbangkan pengurangan dana gaji yang menggembung untuk mengatasi situasi ekonomi yang sulit.
Karena tak bisa tampil langsung, direktur klub mengajak pelatih muda Shin Tae-yong mencari cara menyingkirkan bintang-bintang bergaji tinggi sambil tetap menghindari pertentangan dari fans.
Belakangan, semuanya menjadi jelas bahwa Shin Tae-yong “dikorbankan” atas tanggung jawab klub yang menyebabkan kepergian Kim Sang-sik.
Pelatih yang kini berusia 53 tahun itu dijadikan kambing hitam oleh manajemen klub.
Dia sebetulnya tak ingin melepas sosok hebat yang sekarang berumur 47 tahun tersebut.
Sebab, keduanya sangat akrab karena telah berkontribusi banyak untuk Seongnam.
Sang-sik bertahan di Seongnam dari tahun 1999 hingga 2008, sedangkan Shin berkontribusi dari 1992 hingga 2004.
Setelah diusir dari Seongnam, sejarah kemudian memperlihatkan Kim Sang-sik diundang oleh pelatih Choi Kang-hee pada musim 2009, mengenakan ban kapten untuk membantu Jeonbuk Hyundai Motors menjuarai K-League 1 untuk pertama kali dengan menekuk Seongnam asuhan Shin Tae-yong dalam laga penentu.
Shin kini menanti kiprah orang yang pernah sangat dekat dengannya itu sebagai pelatih Timnas Vietnam.
Kim Sang-sik mengisi kursi panas pelatih tim berjuluk Golden Star Warriors tersebut yang ditinggalkan Philippe Troussier karena dipecat sejak 26 Maret 2024.
Troussier dianggap gagal karena di bawah asuhannya Timnas Vietnam kalah enam kali beruntun sepanjang tahun 2024.
Tiga dari enam kekalahan itu datang dari Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 yang digelar pada Januari lalu (0-1), lalu 0-1 dan 0-3 di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret.
Nasib buruk Timnas Vietnam itu membuatnya nyaris tersingkir dari kualifikasi.
Sang-sik akan mulai mengemban tugas dalam pertandingan resmi saat menjamu Filipina dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 Juni mendatang.