SCORE.CO.ID – Akhirnya setelah sempat dikritik banyak netizen terkait Shin Tae-yong yang selalu bereksperimen strategi Timnas hingga sebagai dalang kekalahan atas Timnas China, 1-2 pada 15 Oktober 2024 lalu. Kini dia memberikan jawabannya!
Bagaimana bisa mengalami kekalahan, padahal China adalah negara yang jadi lumbung gol di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, karena rotasi tersebut, gol Maarten Paes tercipta dua kali hanya dalam satu babak. Alhasil, protes besar-besaran pun terjadi di media sosial usai pertandingan. Setidaknya ada beberapa hal yang membuat netizen kesal.
Bek muda Persija Jakarta, Rizky Ridho, bahkan tak jadi starter. Shin lebih memilih memasang Asnawi Mangkualam Bahar ketimbang Sandy Walsh. Meski performa Asnawi kurang bagus, Shin baru menggantikannya menjelang akhir pertandingan.
Bahkan Thom Haye juga tidak dimainkan di babak pertama malah Nathan yang dijadikan gelandang bertahan yang tidak masuk akal seorang bek menjadi gelandang bertahan.
Mengenai persoalan ini (rotasi pemain), sang pelatih pun angkat bicara. Kapanpun ia menentukan starting lineup, kata Shin Tae-yong, ada dua faktor yang mendasari keputusannya. Yang pertama adalah lawannya dan yang kedua adalah kondisi pemainnya. Benarkah demikian?
“Pertama, saya selalu melihat tipe lawannya dan kondisi pemain kami. Dua hal ini sangat menentukan starting lineup, jelas Shin Tae-yong dikutip dari akun X Timnas Indonesia, Minggu (20/10/2024).
Ia juga menambahkan bahwa pemain yang sudah dipilih adalah yang paling baik saat itu.
“Jadi pemain yang masuk ke lapangan adalah yang terbaik berdasarkan pertimbangan tersebut,” imbuhnya menambahkan.
“Saya selalu menyemangati setiap pemain untuk berkorban demi negara,” kata mantan pelatih timnas Korea Selatan itu.
“Tim kami semakin membaik meski saat TC kondisi pemain terkadang belum 100 persen. Namun kami selalu melakukan yang terbaik,” tutupnya.
Shin juga berharap pemainnya terbiasa dengan racikan alias eksperimennya, apalagi melawan Jepang dan Arab Saudi bulan depan.
Shin Tae-yong tidak mau pemainnya terbebani dan selalu bermain sesuai harapannya. Tapi apakah bisa seseorang diberi tanggung jawab dengan bermain yang bukan posisinya?