SCORE.CO.ID – Kembalinya pebulutangkis tunggal putra China yaitu Shi Yu Qi pada 25 Agustus 2025 mendatang, menebarkan kobaran api semangat untuk meraih gelar di BWF World Championship pertama kalinya.
Yu Qi akan tetap berhati-hati jika ingin memperbaiki hasil terbaiknya di Kejuaraan Bulutangkis Dunia yakni menjadi runner-up di Nanjing pada 2018 silam, dia berjanji untuk menaikkan performanya disini.
Atlet Tiongkok yang mengejar gelar juara disini sepertinya sulit diraih, karena ia diberi salah satu tugas putaran pertama terberat yang pernah ada bagi unggulan teratas, pertarungan dengan pemain India peringkat 21 dunia Lakshya Sen, semifinalis di Olimpiade Paris tahun lalu.
Lakshya saat ini berusia 23 tahun mengalami kesulitan untuk tampil bagus musim ini tetapi tetap terbukti sebagai pemain panggung besar.
Pada Olimpiade Paris tahun lalu, ia mengejutkan unggulan ketiga Jonatan Christie di babak penyisihan grup dan nyaris meraih medali sebelum kalah dari Lee Zii Jia dari Malaysia di perebutan perunggu.
Lakshya sudah memiliki medali perunggu Kejuaraan Dunia tahun 2021 di Huelva dan merupakan kekuatan utama di balik kemenangan bersejarah Piala Thomas India pada tahun 2022 lalu.
Namun, Yu Qi memegang rekor karier 3-1 melawan pebulutangkis India itu, memenangkan tiga pertemuan terakhir mereka sejak 2022.
Kemenangan minggu ini juga akan mengembalikan supremasi tunggal putra Tiongkok yang terakhir terlihat pada tahun 2015 dan menempatkan Yu Qi di antara daftar juara ternama termasuk Han Jian, Yang Yang, Zhao Jian Hua, Sun Jun, Xia Xuan Ze, Chen Jin, Lin Dan, dan Chen Long.
Jika ia menang, Shi Yu Qi seharusnya tidak menemui banyak masalah di babak kedua melawan Le Duc Phat dari Vietnam atau Julien Carraggi dari Belgia.
Lawan yang mungkin di semifinal dari perempat final lainnya termasuk rekan senegaranya Li Shi Feng dan Lu Guang Zu, Zii Jia, Kodai Naraoka dari Jepang, atau juara Singapura 2021 Loh Kean Yew.
Undian tunggal putra juga menjanjikan pertunjukan seru di babak awal lainnya.
Kemungkinan perempat final menanti melawan pahlawan tuan rumah lainnya Alex Lanier atau sesama warga Tiongkok Weng Hong Yang.
