SCORE.CO.ID – Warna baru dengan gaya rambut baru menunjukkan citra raih gelar di Kejuaraan Dunia 2025, ya itulah Shi Yu Qi – pebulutangkis elit asal Tiongkok.
Unggulan teratas Tiongkok merasa lega setelah mengalahkan Lakshya Sen dari India dengan skor 21-17 dan 21-19. Berada di peringkat 21, Lakshya selalu menjadi rintangan putaran pertama yang berbahaya, mantan peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia, semifinalis Olimpiade Paris, dan tokoh kunci dalam kemenangan bersejarah Piala Thomas India.
“Saya mencoba menghadapi kompetisi ini dengan pola pikir normal, dan tentu gaya baru saya mencerminkan semangat saya,” ujar Yu Qi dilansir dari laman BWF, Selasa (26/8/2025).
“Menang itu penting bagi siapa pun, dan tentu saja saya menginginkan gelar ini, tetapi saya tetap harus menjalaninya satu pertandingan demi satu pertandingan.”
Kemenangan itu juga memperpanjang rekor pertemuan langsung Yu Qi atas Lakshya menjadi 4-1, yang kini telah mengalahkannya dalam empat pertemuan berturut-turut sejak 2022.
Yang lebih penting, hal ini memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 11 pertandingan, menggarisbawahi mengapa ia dipandang sebagai pemain favorit mutlak minggu ini setelah mengantongi empat gelar World Tour musim ini yaitu Malaysia Open, All England, Japan Open, dan China Open.
Yu Qi juga menarik perhatian penonton dengan gaya rambut barunya yang mencolok, tetapi ia bersikeras bahwa hal itu bukan tentang takhayul melainkan lebih tentang menyegarkan pola pikirnya.
“Ini tentang menantang diri saya sendiri dengan citra baru dan pola pikir baru,” katanya.
“Ini adalah cara untuk menyesuaikan diri dan mendorong diri saya maju bukan tentang keberuntungan.”
Bahkan keputusan yang disengketakan pada skor 19-semua di permainan kedua tidak menggagalkannya.
Dengan rintangan pembuka yang terlewati, jalan Yu Qi tampak lebih mulus.
Ia menghadapi Julien Carraggi dari Belgia di putaran kedua sebelum kemungkinan bentrokan melawan Christo Popov dari Prancis atau Angus Ng dari Hong Kong di babak 16 besar, dan kemungkinan perempat final melawan harapan tuan rumah Alex Lanier atau rekan setimnya Weng Hong Yang.
Yu Qi, runner-up di Nanjing 2018, mengejar gelar juara dunia pertamanya yang sulit diraih.












