Mengingat Sejarah MU vs Liverpool 7-0: Ini Susunan Pemain Lengkapnya

Momen Liverpool bantai MU, siapa saja pemain di laga itu?

Sejarah MU vs Liverpool 7-0
Sejarah MU vs Liverpool 7-0

Sejarah MU vs Liverpool 7-0

score.co.id – Sudah lebih dari dua tahun berlalu, namun gema kekalahan telak Manchester United di kandang Liverpool masih terasa hangat dalam ingatan kolektif dunia sepakbola. Pertandingan pada 5 Maret 2023 di Anfield itu bukan sekadar kekalahan; ia adalah sebuah pernyataan, sebuah pembantaian yang menggoreskan sejarah baru dalam rivalitas abadi ini. Skor 7-0 untuk kemenangan Liverpool bukan hanya angka, melainkan simbol kejayaan satu pihak dan kehancuran mental pihak lainnya.

Hingga tahun 2025, hasil ini tetap menjadi tolok ukur untuk menggambarkan betapa rapuhnya sebuah raksasa bisa jatuh dalam satu sore yang kelam. Artikel ini akan mengupas tuntas momen bersejarah itu, dengan fokus pada susunan pemain yang menjadi aktor utama dalam drama tak terlupakan tersebut.

Momen Liverpool bantai MU, siapa saja pemain di laga itu
Momen Liverpool bantai MU, siapa saja pemain di laga itu

Latar Belakang: Bentrokan Dua Raksasa dalam Momentum Berbeda

Pertandingan ini terjadi di tengah persaingan ketat musim Premier League 2022/2023. Liverpool, di bawah Jurgen Klopp, sedang berjuang mati-matian untuk merangkak naik dan merebut posisi empat besar. Sebaliknya, Manchester United yang diasuh Erik ten Hag sedang berada di awan tinggi. Mereka baru saja mengangkat piala Carabao Cup dan tampil percaya diri dengan performa impresif Marcus Rashford. Atmosfer menjelang laga penuh dengan tensi tinggi, dengan banyak yang memprediksi laga ketat dan sulit.

Liverpool memasuki pertandingan dengan tiga perubahan signifikan dari laga sebelumnya. Cody Gakpo didapuk sebagai starter, menggantikan Diogo Jota. Di lini belakang, Andy Robertson kembali mengambil alih pos bek kiri dari Kostas Tsimikas, sementara Jordan Henderson masuk ke jantung pertahanan menggantikan Stefan Bajcetic. Perubahan ini menunjukkan keinginan Klopp untuk menyeimbangkan antara soliditas dan serangan cepat. Sementara itu, United tampil dengan formasi yang dianggap cukup defensif, mempercayakan Wout Weghorst sebagai ujung tombak dan mengandalkan Bruno Fernandes untuk mengkreasi serangan.

Baca Juga  Susunan Pemain Manchester United vs Liverpool Premier League Pekan Ini

Susunan Pemain: Kunci Dominasi dan Kehancuran

Keberhasilan Liverpool meraih kemenangan gemilang tidak lepas dari pilihan pemain dan formasi yang tepat. Begitu pula dengan kehancuran United, yang susunan pemainnya tidak mampu menahan gempuran.

Susunan Pemain Liverpool: Orkestrasi Serangan Mematikan

Liverpool tampil dengan formasi 4-3-3 yang cair dan agresif. Setiap lini terhubung dengan sempurna, menciptakan mesin gol yang hampir mustahil dihentikan.

  • Kiper: Alisson Becker – Sang penjaga gawang andalan yang, meski tidak banyak dibebani, tetap solid saat dibutuhkan.
  • Pertahanan: Trent Alexander-Arnold, Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, Andrew Robertson – Kuartet belakang ini tidak hanya tangguh bertahan, tetapi juga menjadi motor serangan, terutama dari sisi kiri dan kanan.
  • Gelandang: Jordan Henderson (kapten), Fabinho, Harvey Elliott – Trio ini bekerja keras merebut bola dan mendistribusikannya dengan cepat ke lini depan, menguasai lini tengah sepenuhnya di babak kedua.
  • Penyerang: Mohamed Salah, Cody Gakpo, Darwin Nunez – Tiga serangkai yang menjadi mimpi buruk bagi pertahanan United. Kecepatan, pergerakan, dan akurasi tembakan mereka hampir sempurna.

Daftar Pengganti Liverpool

  • Yang Dimainkan:
    • Stefan Bajcetic (mengganti Henderson, menit 78′)
    • Diogo Jota (mengganti Nunez, menit 78′)
    • James Milner (mengganti Fabinho, menit 79′)
    • Roberto Firmino (mengganti Gakpo, menit 79′)
    • Curtis Jones (mengganti Elliott, menit 85′)
  • Yang Tidak Dimainkan: Caoimhin Kelleher, Kostas Tsimikas, Joel Matip, Fabio Carvalho.

Susunan Pemain Manchester United: Kolaps di Bawah Tekanan

Manchester United, di sisi lain, tampil dengan formasi 4-2-3-1 yang seharusnya memberikan keseimbangan. Sayangnya, formasi itu hancur berantakan menghadapi gelombang serangan Liverpool.

  • Kiper: David de Gea – Menjadi pihak yang paling menderita, harus tujuh kali mengambil bola dari dalam gawangnya.
  • Pertahanan: Diogo Dalot, Raphael Varane, Lisandro Martinez, Luke Shaw – Pertahanan inti yang biasanya solid, tampak kewalahan dan tidak koordinasi, terutama dalam menghadapi pergerakan Gakpo dan Nunez.
  • Gelandang Bertahan: Casemiro, Fred – Duo yang biasanya dominan, kalah fisik dan kalah cepat dalam perebutan bola, menjadi titik lemah yang dieksploitasi Liverpool.
  • Gelandang Serang: Antony, Bruno Fernandes (kapten), Marcus Rashford – Meski sempat menciptakan ancaman di babak pertama, mereka menghilang dan tidak mampu memberikan dampak positif setelah kebobolan.
  • Penyerang: Wout Weghorst – Terisolasi dan gagal menjadi target man yang efektif, membuat serangan United kehilangan arah.
Baca Juga  Susunan Pemain Manchester United FC vs Fulham Ungkap Strategi Jitu Pelatih

Daftar Pengganti Manchester United

  • Yang Dimainkan:
    • Scott McTominay (mengganti Fred, menit 58′)
    • Alejandro Garnacho (mengganti Weghorst, menit 58′)
    • Marcel Sabitzer (mengganti Casemiro, menit 77′)
    • Tyrell Malacia (mengganti Martinez, menit 77′)
    • Anthony Elanga (mengganti Rashford, menit 85′)
  • Yang Tidak Dimainkan: Tom Heaton, Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka, Jadon Sancho.

Analisis Pertandingan: Dari Impas Menjadi Pembantaian

Babak pertama berjalan dengan intensitas tinggi dan relatif seimbang. Manchester United bahkan sempat memperlihatkan taring dengan beberapa peluang yang diciptakan Bruno Fernandes dan Marcus Rashford. Namun, segalanya berubah tepat sebelum turun minum. Gol pembuka Cody Gakpo pada menit ke-43 bagai pembuka pintu air bah. Gol yang tercipta dari kerja sama dengan Robertson itu meruntuhkan mentalitas para pemain United.

Babak kedua adalah sebuah masterclass dalam sepakbola ofensif dari Liverpool. Mereka keluar dengan nafsu membara dan langsung menggandakan skor hanya dalam waktu dua menit setelah kick-off. Darwin Nunez menyundul bola ke gawang De Gea pada menit 47, diikuti gol kedua Gakpo pada menit 50 dengan sebuah chip yang elegan. United tampak linglung dan tidak memiliki jawaban. Liverpool, yang semakin percaya diri, terus mencabik-cabik pertahanan lawan. Mohamed Salah kemudian mengambil alih panggung, mencetak dua gol (menit 66 dan 83) yang salah satunya membuatnya memecahkan rekor klub. Nunez menyempurnakan harinya dengan gol kedua (menit 75), sebelum Roberto Firmino, yang datang sebagai pemain pengganti, menggenapkan penderitaan United menjadi 7-0 di menit 88. Enam gol di babak kedua menjadi bukti ketangguhan mental Liverpool dan kegagalan total United dalam mengelola emosi dan taktik setelah tertinggal.

Dampak Historis Hingga 2025: Pelajaran yang Tak Terlupakan

Hingga tahun 2025, kekalahan 7-0 ini masih sering dirujuk dalam setiap diskusi tentang rivalitas Liverpool dan Manchester United. Bagi Liverpool, kemenangan ini adalah bukti identitas mereka sebagai tim yang selalu bisa bangkit dan menjadi momentum penting dalam perburuan tempat di Liga Champions musim itu. Bagi Manchester United, ini adalah noda hitam dalam sejarah mereka, kekalahan terbesar dalam sejarah pertemuan kedua tim di era Premier League.

Baca Juga  Joao Pedro: Penyerang Muda Chelsea Dengan 2 Skill Unik

Pertandingan ini menjadi studi kasus tentang pentingnya ketahanan mental dalam sepakbola tingkat tinggi. United, yang datang dengan kepercayaan diri tinggi, runtuh hanya karena satu gol. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Erik ten Hag dalam membangun karakter timnya di musim-musim berikutnya. Sementara bagi Liverpool, ini adalah pengingat akan masa keemasan mereka di bawah Klopp, sebuah pertandingan yang penggemarnya kenang sebagai “The Anfield Massacre.” Rekor ini tetap berdiri kokoh dan belum terpecahkan, menjadi pengingat abadi betapa dramatisnya sepakbola bisa terjadi.

Penutup: Kenangan yang Abadi dalam Rivalitas

Pertandingan Liverpool vs Manchester United yang berakhir dengan skor 7-0 bukan sekadar tiga poin yang diraih The Reds. Ia adalah sebuah pernyataan sejarah, sebuah momen yang akan terus diceritakan dari generasi ke generasi. Susunan pemain yang diturunkan pada hari itu menjadi saksi bisu lahirnya sebuah performa legendaris dari satu sisi, dan sebuah kolaps total di sisi lain. Hingga 2025, momen ini tetap relevan, mengingatkan kita bahwa dalam sepakbola, segalanya mungkin terjadi, dan rivalitas sejati ditulis dengan tinta kemenangan dan kekalahan yang paling mendalam.

Jangan lewatkan analisis mendalam dan berita terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Score.co.id! Dari update transfer, prediksi pertandingan, hingga ulasan taktik, kami hadir untuk memuaskan dahaga informasi sepakbola Anda.