Kisah Sadio Mané yang Lupa Dunia Dapat Istri Bak Bidadari Surga

Sadio Mané Dapat Istri Bak Bidadari Surga
Sadio Mané Dapat Istri Bak Bidadari Surga, Sumber Gambar Getty Image (c) SCORE.CO.ID/T

SCORE.CO.ID – Kisah pesepakbola Sadio Mané menuai citra positif, setelah terkenal dari sepakbola, ia menikahi wanita soleha bak bidadari surga.

Bahkan Mané mengaku bahwa niat mencari istri bukan dari seksi atau cantiknya saja.

“Saya sering melihat banyak gadis yang melamar saya di media sosial. Maaf, itu membuang-buang waktu. Saya tidak akan menikahi gadis-gadis yang terpengaruh media sosial (TikTok, Facebook, Instagram, Twitter). Saya ingin menikahi seorang wanita yang menjalankan ibadah kepada Tuhan dengan baik, dan bisa memasak dengan baik. Saya tidak akan pernah menikahi artis, penyiar, dan aktris serial. Saya juga tidak melihat dari fisiknya saja. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam memilih cinta. Saya juga tidak suka wanita yang menggunakan produk pemutih kulit”, terangnya.

Apalagi sang istri baru berusia 18 tahun, ia bernama Aisha Tamba. Berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana dan uniknya, ia tidak aktif di media sosial.

Ia adalah putri seorang arsitek dan berbicara dalam bahasa Mandingo, bahasa asli yang sama dengan Sadio Mane. Pertemuan pertama mereka terjadi ketika Aisha baru berusia 16 tahun, saat Mane melihat kesederhanaan dan kesungguhan dalam dirinya. 

Setelah mereka menjalin hubungan, Mane membantu membiayai pendidikan Aisha di sekolah khusus perempuan di Mbao, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa mudanya untuk belajar dan memperdalam ilmu agama.

Di sekolah tersebut, Aisha tumbuh menjadi sosok yang selalu mempelajari Al-Quran, kitab suci umat Islam, dan selalu menunjukkan sikap rendah hati serta ketekunan dalam belajar. 

Sekarang, setelah menikah, Aisha memilih untuk kembali ke sekolah di sebuah sekolah khusus perempuan di Mbao, pinggiran kota Dakar. 

Ketika ia memasuki kelas, ratusan siswi menyambutnya dengan sorakan penuh kehangatan, menyebut namanya dan nama Mane dalam nyanyian penuh sukacita. “Madame Sadio Mane,” begitulah panggilan mereka. 

Sorak sorai itu bukan hanya untuk istri seorang bintang, tetapi juga untuk sosok perempuan muda yang tetap sederhana dan tak berubah meski kini bersanding dengan salah satu nama besar di sepak bola. 

Kehadirannya di sekolah mencerminkan harapan dan kebanggaan bahwa cinta bisa tumbuh di antara dua dunia yang sangat berbeda.

Aisha pun bersikukuh bahwa dirinya tak akan berubah meski kini menjadi istri seorang bintang sepak bola ternama. Ketika perhatian mulai tertuju padanya, ia menegaskan, “Ketenaran dan kekayaan Sadio takkan mengubahku.” Aisha memilih untuk tetap menjadi pribadi sederhana, teguh pada iman dan nilai-nilai keluarga yang diajarkan sejak kecil. 

Meskipun kini bersanding dengan salah satu bintang sepak bola terbesar, Aisha tetap teguh pada prinsip hidupnya, menjaga privasinya, dan jauh dari sorotan publik.

Kisah cinta ini sangat menyentuh hati siapapun, termasuk penggemar sepakbola dunia, kita doakan semoga Sadio Mané dan Aisha bisa langgeng sampai maut memisahkan!

Exit mobile version