Ruben Amorim Bongkar 2 Rahasia MU Main Jelek

Kartu AS Ruben Amorim di Manchester United

Kartu AS Ruben Amorim di Manchester United

Ruben Amorim menghadapi tantangan besar setelah ditunjuk sebagai manajer Manchester United. 

Kekalahan 1-3 dari Brighton & Hove Albion di Old Trafford menjadi bukti bahwa proses adaptasi Amorim dengan skuadnya masih jauh dari kata sempurna. 

Dalam pertandingan tersebut, Manchester United hanya menciptakan satu peluang tepat sasaran melalui penalti, yang mencerminkan betapa sulitnya mereka menunjukkan performa konsisten.

Hasil ini menjadi kekalahan ke-10 bagi United di Liga Inggris musim ini, dengan enam di antaranya terjadi di kandang sendiri. 

Situasi ini menggambarkan bahwa Ruben Amorim masih perlu waktu untuk membangun kembali pondasi tim yang kuat di tengah ekspektasi tinggi dari penggemar dan manajemen klub.

Konsistensi sebagai Masalah Utama

Salah satu masalah utama yang dihadapi Manchester United di bawah Ruben Amorim adalah kurangnya konsistensi dalam permainan. 

Meskipun sempat menunjukkan kebangkitan dengan hasil imbang melawan Liverpool, kemenangan atas Arsenal di Piala FA, dan keberhasilan menaklukkan Southampton, hasil tersebut tidak berlanjut ke pertandingan berikutnya.

Amorim dikenal sebagai pelatih yang teguh pada filosofi permainannya, termasuk penggunaan pola tiga bek. 

Ia meyakini bahwa pola ini merupakan langkah penting dalam pengembangan tim, meskipun penerapannya membutuhkan waktu dan adaptasi dari para pemain.

Di sisi lain, adaptasi ini menjadi salah satu alasan mengapa performa tim terlihat belum maksimal.

Sejumlah analis menyebut bahwa kondisi ini adalah konsekuensi dari pergantian manajer di tengah musim. Penyesuaian terhadap strategi baru seringkali membutuhkan waktu, terutama ketika tim sebelumnya telah terbiasa dengan sistem yang berbeda.

Baca Juga  Malas & Ceroboh! Liverpool Kebobolan Dua Kali Lawan Man United, Van Dijk Murka Pada Trent?

Waktu sebagai Faktor Penentu Kesuksesan Ruben Amorim

Ruben Amorim menyadari bahwa membangun kembali tim seperti Manchester United membutuhkan proses panjang. 

Beberapa pengamat menilai bahwa pernyataannya tentang tim ini sebagai yang terburuk dalam sejarah klub adalah upaya untuk mengurangi tekanan pada pemain sekaligus meminta waktu lebih untuk membuktikan hasil dari metode yang diterapkannya.

Alan Shearer, legenda Liga Inggris, menyoroti bahwa apa yang dilakukan Amorim adalah langkah yang berani namun berisiko. 

Ia menilai bahwa komentar tersebut mencerminkan kejujuran Amorim dalam mengakui tantangan besar yang dihadapinya. 

Selain itu, hal ini menjadi pengingat bahwa perbaikan tim membutuhkan kesabaran. Meski tantangan besar menantinya, Ruben Amorim tetap menjadi sosok yang dipercaya untuk membawa Manchester United kembali berjaya. 

Dengan waktu yang cukup dan dukungan penuh dari manajemen serta para penggemar, filosofi permainan yang diusungnya diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim. 

Keteguhannya dalam menghadapi tekanan menjadi salah satu kekuatan yang mungkin akan membawa United keluar dari keterpurukan.