Ruben Amorim menunjukkan kepeduliannya kepada staf Manchester United dengan bersedia menanggung biaya tiket final Liga Europa.
SCORE.CO.ID – Ruben Amorim kembali menjadi perhatian setelah keputusannya yang mengejutkan dalam menanggapi kebijakan internal Manchester United terkait pembagian tiket final Liga Europa.
Klub berjuluk Setan Merah itu akan tampil di partai puncak melawan Tottenham Hotspur yang digelar pada 22 Mei 2025 di Stadion San Mames, Bilbao. Meskipun laga ini sangat dinantikan, keputusan manajemen klub menuai reaksi beragam.
Keputusan MU Dinilai Tidak Pro-Staf
Manchester United memutuskan untuk tidak menyediakan tiket gratis kepada para staf klub, termasuk mereka yang telah bekerja keras sepanjang musim.
Tiket yang diterima dari UEFA lebih diprioritaskan untuk dijual kepada para penggemar. Sebagai pengganti, klub hanya menawarkan opsi nonton bareng di Manchester yang dilengkapi dua minuman gratis bagi staf.
Kegiatan ini tidak mencakup keluarga atau teman yang turut hadir dalam nobar tersebut. Selain itu, keluarga pemain pun hanya menerima dua tiket gratis tanpa akomodasi, yang biayanya harus ditanggung secara pribadi.
Kebijakan seperti ini dinilai mengabaikan loyalitas para staf. Meski tidak disebutkan secara eksplisit, banyak yang merasa bahwa keputusan tersebut menggambarkan lemahnya penghargaan terhadap peran penting staf klub selama musim berjalan.
Ruben Amorim Siap Sediakan Tiket
Di tengah situasi ini, Ruben Amorim justru mengambil tindakan yang sangat berbeda. Pelatih asal Portugal itu memilih untuk menunjukkan bentuk apresiasinya secara langsung.
Ia menyatakan kesediaannya membiayai tiket final Liga Europa bagi sekitar 30 staf Manchester United beserta anggota keluarga mereka.
Langkah yang diambil Ruben Amorim tersebut menjadi sorotan media, karena bukan hanya mencerminkan empati, tetapi juga rasa hormat yang tinggi terhadap mereka yang berkontribusi di balik layar.
Ia menyampaikan niat tersebut kepada jajaran direksi klub sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab sosial internal.
Tidak hanya itu, staf yang akan diberi bantuan oleh Ruben Amorim merupakan mereka yang memiliki penghasilan rendah.
Ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan bukan semata simbolis, melainkan bentuk nyata dari kepemimpinan yang peduli.
Beda dengan Tottenham Hotspur
Sikap yang diambil Ruben Amorim seolah menjadi kontras dengan kebijakan resmi klubnya. Bahkan, jika dibandingkan dengan langkah yang diambil Tottenham Hotspur, MU tampak lebih kurang dalam memberikan perhatian terhadap staf.
Klub asal London itu justru memberikan tiket gratis kepada 700 karyawannya.
Tindakan Ruben Amorim menjadi contoh dari bentuk penghargaan yang manusiawi dalam dunia sepak bola profesional.
Dalam momen penting seperti final Eropa, keberpihakan pada staf internal menjadi sinyal kuat bahwa kepemimpinan bukan sekadar soal taktik di lapangan, tetapi juga empati di luar arena.
Dengan keputusan ini, Ruben Amorim tidak hanya dikenal sebagai pelatih dengan strategi cerdas, tetapi juga sebagai sosok yang mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam lingkungan sepak bola modern.










