Rotasi Skuad di Liga Primer, 2 Tim Ini Ambil Keputusan Berbeda

Rotasi Skuad di Liga Primer, 2 Tim Ini Ambil Keputusan Berbeda

Rotasi Skuad di Liga Primer, 2 Tim Ini Terpantau Lakukan yang Terbanyak
Rotasi Skuad di Liga Primer, 2 Tim Ini Terpantau Lakukan yang Terbanyak

SCORE.CO.ID – Periode padat akhir tahun di Liga Primer Inggris selalu menjadi tantangan besar bagi setiap klub dalam mengelola skuad. Jadwal pertandingan yang sangat rapat memaksa para manajer untuk mengambil keputusan rotasi skuad di Liga Primer. 

Apakah mempertahankan susunan pemain demi menjaga konsistensi permainan atau melakukan rotasi untuk melindungi kebugaran pemain?

Rotasi Skuad di Liga Primer

Melakukan rotasi skuad di Liga Primer semakin menentukan ketika musim memasuki fase krusial, karena kehilangan satu pemain kunci akibat cedera dapat berdampak besar pada pencapaian target klub.

Musim ini, pola rotasi pemain di Liga Primer menunjukkan kontras yang tajam antarklub. Beberapa tim memilih pendekatan stabil dengan mengandalkan kelompok pemain inti yang relatif sama dari pekan ke pekan. 

Sebaliknya, ada pula klub yang kerap mengubah komposisi skuad, baik karena pertimbangan taktis, kedalaman tim yang besar, maupun faktor eksternal seperti cedera dan masalah disiplin. Berikut ini perbandingan rotasi antar kedua tim:

Crystal Palace

Analisis terhadap peringkat stabilitas skuad menunjukkan bagaimana distribusi menit bermain, waktu pergantian pemain, dan frekuensi perubahan starting XI berpengaruh terhadap performa tim. 

Dari data tersebut, muncul pertanyaan apakah stabilitas skuad benar-benar berbanding lurus dengan hasil positif di lapangan, atau justru berpotensi menimbulkan risiko jangka panjang.

Crystal Palace menjadi contoh ekstrem dalam menjaga konsistensi lantaran pelatih Glasner, klub ini sangat jarang melakukan rotasi padahal mereka harus berlaga di beberapa kompetisi. Sepanjang musim, Palace hanya mencatatkan 15 perubahan pada susunan pemain inti, jumlah terendah di Liga Primer. 

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Glasner sangat bergantung pada sekitar 15 pemain utama.

Baca Juga  Rating Pemain MU vs Nottingham Forest Setelah Laga Berakhir Imbang 2-2

Chelsea

Di sisi lain, Chelsea menerapkan pendekatan yang sangat berbeda. Enzo Maresca menjalankan kebijakan rotasi agresif untuk menghadapi musim yang berpotensi sangat panjang. 

Chelsea mencatat tingkat stabilitas skuad terendah di liga, dengan perubahan starting XI yang sangat sering terjadi. Hingga saat ini, Maresca telah melakukan 47 perubahan susunan awal dan memainkan 25 pemain berbeda di Liga Primer.

Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti banyaknya kartu merah yang diterima Chelsea serta kebutuhan menjaga kebugaran pemain akibat pramusim yang singkat. 

Bagi Chelsea, rotasi menjadi kebutuhan mutlak, meski konsekuensinya adalah sulitnya membangun ritme permainan yang konsisten. 

Perbedaan pendekatan ini menunjukkan bahwa stabilitas dan rotasi sama-sama memiliki kelebihan dan risiko masing-masing di kompetisi seketat Liga Primer.