Risiko Dibalik Transaksi Pemain Dengan Status Pinjaman

Risiko Dibalik Transaksi Pemain Dengan Status Pinjaman

SCORE.CO.ID –  Transfer pinjaman bisa menjadi opsi yang ekonomis dan berjangka pendek, namun tidak selalu memberikan hasil optimal. Fenomena ini sering dialami oleh pemain pinjaman di Liga Inggris.

Salah satu keunggulan dari transfer pinjaman adalah biayanya yang relatif murah dan sifatnya yang tidak permanen.

Ini memungkinkan klub untuk mengirim pemain kembali dengan mudah jika mereka tidak memenuhi ekspektasi, tanpa menimbulkan kerugian finansial yang signifikan.

Efek Negatif dari Pemain Pinjaman

Namun, ada juga sisi negatifnya. Para pemain seringkali memiliki sedikit waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, karena mereka seringkali datang dengan kontrak berjangka pendek.

Biasanya kontrak tersebut hanya berlaku untuk satu musim atau bahkan enam bulan. Akibatnya, mereka bisa pergi sebelum sempat memberikan dampak yang nyata.

Contohnya adalah kasus Gonzalo Higuain. Pemain Argentina ini adalah salah satu yang mengalami kesulitan saat dipinjamkan ke Chelsea.

Setelah menunjukkan performa impresif di bawah asuhan Maurizio Sarri di Napoli, dia bergabung kembali dengan pelatihnya tersebut di London barat. Namun, sayangnya, dia tidak mampu mengulangi kesuksesannya di sana.

Dalam 18 penampilannya, Higuain hanya berhasil mencetak lima gol. Meskipun ada beberapa tanda peringatan sebelumnya, seperti masa sulitnya saat dipinjamkan ke AC Milan pada paruh pertama musim yang sama, Chelsea tetap memilih untuk mengeluarkannya dari skuad dengan biaya pinjaman sebesar £6,67 juta pada bulan Januari.

Saul Niguez Hanya Bisa Menelan Kekecewaan

Saul Niguez, saat berada di Chelsea, bisa dianggap merasa kecewa selama singkatnya masa sebagai pemain di Premier League.

Meski datang dengan reputasi yang solid setelah meraih banyak trofi bersama Atletico Madrid, dia tidak pernah benar-benar menemukan kenyamanannya di Inggris.

Baca Juga  Bayern Munich Bersiap Mengambil Lagi Pemain Premier League, Kieran Trippier

Chelsea membayar biaya pinjaman sekitar £4,28 juta untuk mendatangkan Saul, tetapi hasilnya tidak sebanding dengan investasi tersebut.

Dia hanya tampil dalam 10 pertandingan liga, dimana hanya dijadikan starter dalam lima pertandingan saja.

Setelah satu musim, Saul kemudian meninggalkan Chelsea, dan tidak mengherankan jika klub tersebut memilih untuk tidak mempermanenkan kontraknya.

Peristiwa Buruknya Falcao Tahun 2014

Pada tahun 2014, Radamel Falcao bergabung dengan Manchester United dengan status pinjaman, namun ia gagal menunjukkan performa terbaiknya dengan hanya mencetak empat gol dalam 29 pertandingan.

Meskipun sebelumnya ia dikenal sebagai salah satu penyerang paling produktif di Eropa, namun di Manchester United, ia mengalami penurunan performa yang cepat, dan terlihat jauh dari penampilannya yang sebelumnya.

Namun, hal yang sama terulang ketika Falcao kemudian dipinjamkan ke Chelsea setahun kemudian. Meskipun Chelsea memberinya kesempatan lain di Premier League, hasilnya tidak berbeda jauh.

Dengan membayar biaya pinjaman sekitar £5,9 juta, Falcao hanya mampu mencetak satu gol dan tidak memberikan assist dalam 12 pertandingan bersama tim London barat.