SCORE.CO.ID – Masih ingatkah kejadian tonjok wasit di PON 2024 pada 16 September lalu, dimana hal ini terjadi kala tim Aceh bertanding melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala, Banda Aceh.
Awalnya pertandingan berlangsung biasa saja, saat Sulteng berhasil unggul 1-0 atas Aceh pada menit ke-24. Aceh sebagai tuan rumah merespons untuk mengejar ketertinggalan.
Tetapi kondisi panas mulai terjadi sejak menit ke-38 kala itu suporter emosi melemparkan botol minuman ke dalam lapangan.
Benar saja sejak menit itu hingga menit berikutnya apalagi pada menit ke-74 wasit Eko Agus Sugih Harto melakukan hal kontroversial. Ia mengusir pemain Sulteng yaitu Wahyu Alman dengan kartu kuning dua kali.
Sepertinya Wasit berpihak pada Aceh ketimbang Sulteng. Sebanyak 3 pemain mendapat kartu kuning.
Akhirnya puncak kekacauan terjadi pada menit ke-97. Kala itu wasit mendapat pukulan dari pemain Sulteng Muhammad Rizki Saputra hingga terjatuh pada menit ke-97. Muhammad Rizki kemungkinan kesal karena wasit memberikan penalti untuk Aceh.
Ia langsung diganjar kartu merah, dan harus keluar lapangan. Terkait hal tersebut dirinya mendapat kartu merah.
Akhirnya sejak kejadian itu ia mendapat hukuman, juga denda, terkait itu sekarang Muhammad Rizky Saputa pemain Sulteng justru memberi respon.
Pria yang akrab disapa Iki ini ia mengaku dirinya spontan melakukan tindakan itu.
“Tidak (pukulannya tidak kencang). Cuma karena wasitnya pas lari ke dalam karena tabrak juga keluar, kena tabrak jadi terkapar,” ucap Muhammad Rizki Saputra.
Muhammad Rizki Saputra sendiri mengaku melakukan hal itu bukan karena marah. Melainkan, dia melakukannya karena efek spontan saja.
“Kalau marah tidak ada, cuma spontan saja,” tutup Muhammad Rizki Saputra.
Tentu saja dirinya juga siap mendapat hukuman dan denda sesuai tuntutan hukum yang dilayangkan PSSI.
Kejadian ini membuat malu staff dan official Sulteng apalagi diacara PON yang seharusnya menonjolkan bakat untuk bisa disalurkan lebih dalam, justru menuai hasil yang negatif.