Remontada Persib
Score.co.id – Persib Bandung kembali mencetak kisah heroik di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025. Salah satu momen yang bikin bulu kuduk berdiri adalah laga melawan Bali United pada 18 April 2025, yang kini dikenal luas sebagai “remontada Persib.” Kemenangan dramatis ini bukan cuma soal tiga poin, tapi juga bukti nyata semangat pantang menyerah Maung Bandung di bawah komando Bojan Hodak. Yuk, kita ulas tuntas momen epik ini, dari detik-detik menegangkan di lapangan hingga gelora suporter Bobotoh yang jadi bahan bakar kemenangan!
Pendahuluan: Momen Ikonik di Stadion GBLA
Pernah nggak sih kamu nonton pertandingan sepak bola yang bikin jantungan, tapi juga bikin hati membuncah? Bagi Bobotoh, laga Persib melawan Bali United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 18 April 2025 adalah definisi sempurna dari momen seperti itu. Bukan cuma soal skor, tapi bagaimana tim kesayangan ini bangkit dari keterpurukan untuk menorehkan kemenangan yang bakal dikenang sepanjang masa. Momen ini jadi salah satu babak penting dalam perjalanan Persib menggenggam gelar juara Liga 1 2024/2025.

Di artikel ini, kita bakal menyelami detik demi detik pertandingan itu, ngobrolin strategi cerdas yang dipakai, dan melihat bagaimana kemenangan ini mengukuhkan posisi Persib di puncak. Siap? Ayo kita mulai!
Momen Remontada: Persib vs Bali United
Bayangin suasana malam Jumat di Stadion GBLA, 18 April 2025. Lebih dari 20.000 Bobotoh memenuhi tribun, nyanyi tanpa henti, bikin atmosfer seperti di medan perang—tapi yang ini penuh semangat! Persib, yang sedang nyaman di puncak klasemen, ditantang Bali United, tim yang terkenal susah dilupain di lapangan. Tapi, ceritanya nggak mulus-mulus amat buat Maung Bandung.
Baru 23 menit laga berjalan, Bali United bikin kejutan. Irfan Jaya melepaskan tendangan bebas yang melengkung indah, nestapa buat kiper Persib. Skor 0-1, dan tribun GBLA yang tadinya riuh mulai dihantui kecemasan. Babak pertama memang bikin deg-degan. Persib ngotot nguasain bola—59% penguasaan, lho—tapi serangan mereka selalu kandas di tembok pertahanan Bali United yang dikawal Kadek Arel dan kiper Fitrul. Peluang dari Adam Alis dan Ciro Alves? Masih nihil. Sementara itu, Bali United nyaris bikin Bobotoh pingsan dengan serangan balik mereka.
Kebangkitan di Babak Kedua
Masuk babak kedua, Bojan Hodak nggak tinggal diam. Pelatih asal Kroasia ini kayak punya sentuhan ajaib. Dia ubah taktik, mendorong Persib main lebih agresif lewat sayap dengan duet Edo Febriansyah dan Rezaldi Hehanusa. Hasilnya? Gol spektakuler di menit ke-69! Beckham Putra, dengan umpan manis dari kapten Marc Klok, nendang bola dari luar kotak penalti. Gol itu nggak cuma samain kedudukan, tapi juga nyalain api di hati Bobotoh. Stadion GBLA bergemuruh, kayak tsunami semangat!
Persib nggak berhenti di situ. Mereka terus ngegas. Di menit ke-81, tendangan sudut dari Adam Alis disambut sundulan maut Gustavo Franca. Bola melesat ke gawang Bali United, skor 2-1! Itu dia puncak remontada—momen di mana Persib membalikkan keadaan dari tertinggal jadi menang. Bagi yang nonton, rasanya kayak naik roller coaster emosi!
Strategi dan Peran Bojan Hodak
Bojan Hodak adalah dalang di balik keajaiban ini. Usai laga, dia bilang, “Kunci kami adalah sabar dan manfaatin peluang di babak kedua.” Hodak tahu Bali United punya pertahanan kokoh, makanya dia fokus ke serangan cepat dan bola mati. Formasi 4-2-3-1 yang dia pakai bikin tim fleksibel. Marc Klok dan Dedi Kusnandar jadi jangkar di tengah, sementara Beckham Putra dan Gustavo Franca diberi kebebasan buat nyerang.
Tapi, jangan lupa peran Bobotoh. Hodak bilang, “Mereka kayak pemain ke-12 di lapangan.” Atmosfer GBLA yang membara bikin pemain Persib punya energi ekstra. Bener-bener, suporter itu nyawa tim!
Dampak pada Klasemen Liga 1
Kemenangan ini bikin Persib makin gagah di puncak klasemen. Dengan 61 poin dari 29 laga—17 menang, 10 imbang, cuma 2 kalah—mereka unggul 8 poin dari Dewa United yang punya 53 poin. Tinggal lima pertandingan lagi, trofi juara udah di depan mata.
Berikut gambaran klasemen setelah laga itu:
| Posisi | Tim | Poin | Main | Menang | Imbang | Kalah |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 1 | Persib Bandung | 61 | 29 | 17 | 10 | 2 |
| 2 | Dewa United | 53 | 29 | 15 | 8 | 6 |
| 3 | Persebaya Surabaya | – | – | – | – | – |
Kemenangan ini juga bikin mental tim makin kuat. Marc Klok bilang, “Setiap laga sekarang adalah final buat kami dan Bobotoh.” Semangat ini jadi amunisi buat Persib ngejar gelar.
Kontribusi Pemain Kunci
Beckham Putra dan Gustavo Franca memang bintang di laga ini, tapi jangan lupain peran Marc Klok, Adam Alis, dan kiper Kevin Mendoza. Mendoza bikin beberapa penyelamatan krusial di babak pertama, nahan Bali United biar nggak kabur jauh. Rezaldi Hehanusa juga kerja keras di sisi kiri, bikin pertahanan lawan kocar-kacir.
Meski tanpa David da Silva yang cedera dan Tyronne del Pino yang absen, Persib tetap perkasa. Ini bukti kalau Hodak jago rotasi pemain, bikin tim tetap fit di tengah jadwal padat.
Perjalanan Menuju Gelar Juara
Setelah ngalahin Bali United, Persib makin pede. Kabar baik datang pada 25 April 2025, saat Malut United ngasih kejutan dengan ngalahin Dewa United 2-1. Bobotoh ramai-ramai ngucapin terima kasih di medsos, panggil Malut United “pahlawan tak terduga.”
Momen penentu datang pada 5 Mei 2025. Persebaya Surabaya main imbang 3-3 lawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya. Laga itu penuh drama, dengan gol-gol dari Bruno Moreira, Flavio Silva, dan Malik Risaldi buat Persebaya, dibalas Ramiro Fergonzi (dua gol) dan Ze Valente dari Persik. Hasil imbang ini bikin Persib, dengan 64 poin, resmi juara—nggak bisa dikejar lagi!
Euforia Bobotoh dan Perayaan Gelar
Bandung langsung jadi lautan biru-putih. Pada 5 Mei 2025 malam, ribuan Bobotoh memadati Flyover Pasupati, kibarin bendera, nyalain flare, dan nyanyi “Persib Juara.” Nonton bareng di Graha Persib juga rame banget, dihadiri pemain dan ofisial klub. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pastiin perayaan aman. “Boleh heboh, tapi harus tertib,” katanya. Sebanyak 30 kecamatan di Bandung gelar nobar, bukti cinta kota ini ke Persib nggak main-main.
Signifikansi Historis dan Dampak Jangka Panjang
Gelar Liga 1 2024/2025 adalah trofi keempat Persib di era Liga Indonesia (1994/1995, 2014, 2023/2024, 2024/2025) dan kesembilan secara total, termasuk era Perserikatan. Prestasi ini bikin Persib jadi salah satu klub terhebat di Indonesia, cuma kalah dari Persija Jakarta dengan 11 gelar.
Beberapa catatan keren dari gelar ini:
- Back-to-Back Champion: Persib jadi tim kedua setelah Bali United yang juara Liga 1 dua musim berturut-turut.
- Kompetisi Lancar: Musim ini berjalan mulus tanpa gangguan, beda dari musim-musim sebelumnya yang sering kacau.
- Hadiah Gede: Uang hadiah juara musim ini katanya dua kali lipat dari musim lalu, tanda sepak bola Indonesia makin maju.
Peran Bojan Hodak dalam Kesuksesan
Bojan Hodak pantas dapat tepuk tangan meriah. Sejak ambil alih di musim 2023/2024, dia ubah Persib dari tim papan bawah jadi raja lapangan. Pendekatannya yang realistis dan fokus ke evaluasi bikin tim selalu belajar dari setiap laga. “Kami nggak sempurna, tapi kami terus berkembang,” katanya pasca-juara.
Hodak juga dekat banget sama Bobotoh. Dia bilang suporter adalah “energi juara” yang bikin Persib beda. Hubungan erat ini bikin tim tampil konsisten sepanjang musim.
Penutupan: Warisan Remontada Persib
Remontada Persib lawan Bali United pada 18 April 2025 bakal jadi cerita yang diceritain turun-temurun. Kemenangan dramatis ini nggak cuma soal poin, tapi juga soal hati dan semangat Maung Bandung. Dengan gelar back-to-back, Persib buktiin mereka adalah raksasa sepak bola Indonesia.
Buat Bobotoh, ini adalah kado manis atas kesetiaan mereka. Dari GBLA sampai Pasupati, semangat mereka adalah denyut nadi Persib. Ke depan, kita harap Persib terus berjaya, baik di dalam negeri maupun Asia, dengan pemain muda yang siap lanjutkan legenda.
Jangan lupa ikuti score.co.id untuk info terbaru seputar Persib, Liga 1, dan sepak bola lainnya!












