Rekor Xavi di Barcelona Paling Buruk Dalam Tiga Dekade Terakhir

Rekor Xavi di Barcelona Paling Buruk Dalam Tiga Dekade Terakhir

SCORE.CO.ID – Barcelona telah mengganti pelatih sebanyak dua kali dalam tiga dekade berturut-turut. Saat ini Xavi Hernandez menjadi nahkoda La Blaugrana dalam kontrak hingga 20 Juni 2025.

Saat awal-awal melatih Barcelona, Xavi memang berhasil membawa Barca meraih juara La Liga di musim 2022-2023.

Tetapi musim 2023-2024, Xavi justru menorehkan rekor buruk untuk skuadnya, ia dijuluki pelatih paling buruk untuk Barcelona.

Rekor Xavi di Barcelona Paling Buruk Dalam 3 Dekade Terakhir

Kekalahan Barcelona versus Antwerp membuat Xavi diolok-olok oleh media dunia.

Memalukannya, itu adalah poin pertama tim Belgia di kompetisi tersebut setelah lima kekalahan berturut-turut.

Itu adalah penampilan yang sangat buruk dari tim Catalan, dan tidak diragukan lagi hal itu akan menambah tekanan pada pelatih kepala Xavi Hernandez, yang sudah berada di bawah pengawasan ketat setelah kekalahan dari Girona akhir pekan lalu.

“Perasaan saya tidak bagus. Kami mengalami kemalangan, dari hasil imbang 2-2. Kami bisa mendapatkan lebih banyak. Kita sedang dalam masa sulit,” Kata Xavi pada media Marca dan Football Espana saat diwawancarai tadi malam, Rabu (14/11/23 ).

“Kami berada dalam performa yang buruk, kami mendapatkan dua hasil negatif. Kita harus kritis terhadap diri kita sendiri. Kami harus berkembang. Tim lawan menghasilkan peluang, tapi sulit bagi kami untuk melakukannya. Kami harus berkembang dan menyadari bahwa kami tidak berada dalam performa yang baik,” tutupnya.

Kekalahan Memalukan Membuat Rekor Buruk

Dari Luis Enrique, dan Pep Guardiola sejak dua dekade terakhir, Xavi masuk dalam putaran pelatih baru Barcelona.

Sejak saat itu, Xavi menelan kekalah sebanyak 6 kali selama 14 pertandingan, itu termasuk saat melawan Girona, dan yang terakhir kali Antwerp.

Baca Juga  Gara-Gara Nico Williams, Barcelona Mengalihkan Perhatian ke Luis Diaz

Pep Guardiola sendiri hanya kalah 6 kali dalam 33 kali pertandingan, sementara Luis Enrique kalah 6 kali dari 52 pertandingan.

Jelas bahwa belum sampai akhir musim, Xavi sudah membawa Barcelona kalah enam kali berturut-turut, itu lebih buruk dari pelatih di masa lalu.