SCORE.CO.ID – Sulit memenangkan pertandingan ketika bertemu Ganda putri Malaysia, Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan. Ya mereka telah menjelma menjadi salah satu rival paling tangguh bagi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Data rekor Pearly/Thinaah menunjukkan gambaran yang mencolok: hampir semua kombinasi pasangan ganda putri Indonesia kesulitan, bahkan tak mampu, menaklukkan duet Malaysia ini.
Melihat rekam jejak pertemuan antara Pearly/Thinaah melawan berbagai pasangan ganda putri Indonesia, terlihat jelas bahwa hanya Apriyani Rahayu/Greysia Polii yang memiliki keunggulan mutlak.
Pasangan peraih medali emas Olimpiade Tokyo tersebut mencatatkan skor H2H sempurna 0-5, artinya mereka tak pernah kalah dari Pearly/Thinaah.
Sayangnya, setelah Greysia Polii pensiun, tantangan untuk mengalahkan Pearly/Thinaah menjadi tugas yang jauh lebih berat bagi generasi penerus.
Setelah Apriyani dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, harapan besar diletakkan di pundak mereka. Namun, meskipun sempat meraih kemenangan, data H2H menunjukkan Pearly/Thinaah tetap unggul dengan skor 5-3.
Pasangan-pasangan lain menunjukkan kesulitan yang lebih signifikan mampu memutuskan:
Rekor Pearly/Thinaah, Siapa Saja?
1. Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (Ana/Tiwi), yang menjadi andalan utama Indonesia saat ini, memiliki rekor yang sangat timpang, yaitu 5-1 untuk keunggulan Pearly/Thinaah. Bahkan ketika Fadia mencoba dipasangkan dengan pemain lain, seperti Lanny Tria Mayasari, rekornya tetap negatif (3-1).
Sejumlah kombinasi lainnya, baik yang sifatnya jangka pendek maupun pasangan reguler, belum mampu mencatatkan kemenangan sama sekali melawan ganda Malaysia tersebut, dengan rekor H2H 1-0 atau 3-0 yang mayoritas memihak Pearly/Thinaah.
2. Apriyani Rahayu/Greysia Polii: 0-5, pertemuan kedua ganda putri ini masih dimenangkan oleh dominasi Apri/Grey’s, saat itu memang ganda putri Malaysia baru dipasangkan, tetapi berjalannya series dari tahun ke tahun sampai 5x pertemuan, sama sekali tidak bisa menang melawan Legend Indonesia ini.
Kesulitan ini menunjukkan bahwa Pearly Tan/Thinaah telah menemukan celah dalam strategi permainan ganda putri Indonesia pasca-Greysia/Apriyani, memaksa Indonesia untuk terus mencari kombinasi atau strategi baru yang efektif untuk mengatasi handicap H2H yang sangat signifikan ini.
Kesimpulannya
Bahkan Aimsaard bersaudara juga tak mampu memutuskan rekor yang dimiliki ganda putri Malaysia ini. Thailand Open 2021, Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan mengalahkan ganda putri kembar asal Thailand dengan skor 21-19 dan 21-17. Ini terbukti bahwa ganda putri negara ASEAN sangat sulit membendung kiprah women double terbaik milik Malaysia ini.
Sekarang difinal SEA Games melawan Lisa/Ana, ganda putri Malaysia ini ditargetkan meraih emas oleh BAM Malaysia, akankah ganda putri muda milik merah-putih bisa memutuskan rekor Pearly/Thinaah di kawasan ASEAN?












