Score – Menurut data yang dihimpun dari BWF Tournament Software, jawara asal Korea Selatan itu meraup pundi-pundi uang senilai 578.020 dolar AS, atau sekitar 8,9 miliar rupiah.
An Se-young memang mengalami tahun yang luar biasa.
Pemain kelahiran Gwangju itu menggondol 10 gelar juara dari berbagai ajang individu yang diikuti sepanjang tahun ini.
Sementara dari event-event BWF World Tour yang menawarkan hadiah uang bagi para kontestan, An Se-young merebut delapan gelar.
Ini termasuk dua turnamen level Super 1000 yang menawarkan hadiah uang minimal 87.500 dolar AS (Rp 1,3 miliar) untuk juara sektor tunggal yaitu All England Open dan China Open.
Pencapaian An Se-young makin impresif jika melihat bagaimana kompetitifnya persaingan di tunggal putri.
Empat daftar teratas hadiah uang dihuni dua tunggal putri top lainnya. Mereka adalah Chen Yu Fei (China) di peringkat tiga dan Akane Yamaguchi (Jepang) di peringkat empat.
Chen Yu Fei dan Yamaguchi juga tak kalah impresif. Mereka masing-masing merebut 4 gelar dan 5 gelar tahun ini di mana 3 gelar di antaranya diraih dengan mengalahkan An Se-young.
Chen Yu Fei mengumpulkan 419 ribu dolar AS (Rp 6,4 miliar) sedangkan Yamaguchi mendulang 358 ribu dolar (Rp 5,5 miliar).
Sementara berada tepat di An Se-young adalah raja bulu tangkis, Viktor Axelsen (Denmark), yang merebut 7 gelar dan meraup 445 ribu dolar (Rp 6,8 miliar).
Persaingan di tunggal putra lebih merata. Ini terlihat dari bagaimana pemain berikutnya ada di peringkat ke-12 dalam daftar hadiah uang.
Pemain yang dimaksud adalah Jonatan Christie. Jonatan merebut tiga gelar juara sepanjang tahun ini yang mana menaikkan total prize money-nya menjadi 210 ribu dolar (Rp 3,2 miliar).
Jonatan juga merupakan pebulu tangkis Indonesia dengan hadiah uang tertinggi meski saat dibandingkan dengan An Se-young, nilainya tak mencapai setengahnya.
Fakta ini tidak terlepas dari bagaimana An Se-young sulit untuk dihentikan di sektornya.
Dalam 14 turnamen pertamanya, An hanya sekali gagal ke final. Itu pun pencapaian terburuknya adalah babak semifinal di Indonesia Open 2023.
Intensitas pertandingan yang intens tampaknya memengaruhi fisik An hingga mengalami cedera saat bertanding di final Asian Games Hangzhou 2022 yang ditunda.
Ajaibnya, An Se-young masih bisa menang atas rivalnya, Chen Yu Fei, yang tampil di kandang, walau dengan kaki yang dibalut perban.
Raihan medali emas pertama dari All England Open dan Asian Games pada tahun membuat ini pun membuat An hampir menamatkan bulu tangkisnya.
Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, An telah berhasil merebut gelar dari turnamen-turnamen penting.
An Se-young kini telah mengoleksi trofi dari All England, Kejuaraan Dunia, Asian Games, BWF World Tour Finals, dan Uber Cup.
Medali emas Kejuaraan Dunia juga dimenangi An Se-young pada tahun ini dengan mengalahkan juara dunia tiga kali yaitu Carolina Marin (Spanyol) di final.
Kini hanya tersisa medali emas dari Kejuaraan Asia, Sudirman Cup, dan Olimpiade yang belum berhasil diraih An Se-young.
An sebenarnya sudah begitu dekat dengan kejayaan karena berhasil menembus final Kejuaraan Asia 2023 dan Sudirman Cup 2023. Sayang, dalam dua kesempatan itu dia kalah di final.
Apabila hasil berkata lain, An Se-young berpeluang menamatkan bulu tangkis di usia 22 tahun meski dengan syarat lain yaitu merebut medali emas Olimpiade di Paris 2024.
Tahun depan An berkesempatan menaklukkan Olimpiade yang merupakan destinasi utama para atlet di samping mencoba lagi di Kejuaraan Asia 2024.
Sementara dengan ambisinya di Sudirman Cup, An Se-young harus menunggu hingga 2025. Untungnya, Korea punya rekor apik di kejuaraan dunia beregu campuran ini.
Sudah membuktikan bahwa dirinya mampu tampil baik di bawah tekanan besar, An hanya perlu untuk menjaga konsistensinya.
DAFTAR 20 PEBULU TANGKIS DENGAN HADIAH UANG TERTINGGI PADA 2023
