SCORE.CO.ID – Real Madrid kembali memasuki periode sulit setelah dipermalukan Celta Vigo di kandang sendiri. Kekalahan itu memperlihatkan betapa rapuhnya fondasi tim yang selama ini dikenal kuat secara mental. Situasi ini membuat banyak pihak menilai bahwa Real Madrid krisis dalam berbagai aspek permainan dan kepemimpinan.
Ini Alasan Dugaan Real Madrid Krisis
Masalah utama Los Blancos tidak lagi sekadar badai cedera yang berkepanjangan. Ada persoalan mental dan ketiadaan figur pemimpin yang membuat para pemain kehilangan arah. Absennya sosok besar seperti Sergio Ramos dan Karim Benzema sangat terasa dampaknya.
1. Arah Kepemimpinan Xabi Alonso Dipertanyakan
Tidak ada pemain yang mampu menenangkan rekan setim ketika tekanan meningkat di lapangan. Tekanan terhadap Xabi Alonso semakin besar karena publik mulai meragukan arah kepelatihannya.
Ia disebut berada dalam situasi genting apabila tidak segera mengembalikan karakter tim yang hilang. Beberapa pengamat menyebut bahwa Madrid dapat terjebak dalam siklus kegagalan apabila masalah mental tidak segera diselesaikan.
Para pemain terlihat mudah kehilangan fokus saat menghadapi tekanan berat. Mereka tampak pasrah begitu kebobolan gol pertama dan gagal menunjukkan respons positif. Kondisi ini memperkuat anggapan bahwa mental juara tim sudah menurun drastis.
Kekalahan telak dari PSG di ajang Club World Cup bahkan sudah menjadi tanda awal kemerosotan tersebut.
2. Rekor Pertandingan Mengecewakan
Rekor pertandingan Madrid dalam beberapa pekan terakhir juga sangat mengecewakan. Mereka hanya meraih dua kemenangan dari tujuh laga terakhir di semua kompetisi.
Performa di La Liga bahkan lebih buruk karena hanya mencatat satu kemenangan dari lima pertandingan terakhir. Situasi ini kian memperkuat pandangan bahwa Real Madrid krisis dalam hal konsistensi.
3. Ragu Mengambil Keputusan
Xabi Alonso juga dikritik karena dianggap ragu mengambil keputusan tegas. Ia dinilai terlalu bergantung pada pemain bintang meski kontribusi mereka menurun.
Kombinasi tiga penyerang utama tampak tidak bekerja efektif sebagai satu unit tim. Alonso diharapkan mampu kembali pada prinsip taktik awal yang lebih jelas dan tegas.
Keputusan memberi menit bermain minim untuk Endrick juga menjadi sorotan besar. Banyak pihak menilai striker muda itu dapat memberi variasi serangan yang hilang dari tim.
Di sisi lain, Rodrygo tetap dipercaya meski mengalami penurunan performa dalam waktu panjang. Pola permainan Madrid akhirnya menjadi mudah ditebak oleh lawan.
Menjelang laga penting melawan Manchester City, Alonso mencoba menjaga ketenangan tim. Ia menyampaikan bahwa skuad tetap bersatu menghadapi masa sulit dan berusaha bangkit.
Alonso berharap kemenangan pada laga Eropa dapat menghapus kekecewaan yang dirasakan pendukung. Madrid harus menemukan kembali identitas aslinya agar mampu keluar dari tekanan berat.












