Reaksi Jemawa Pembalap Penguji Ducati karena Marc Marquez Irit Bicara soal Desmosedici

Reaksi Jemawa Pembalap Penguji Ducati karena Marc Marquez Irit Bicara soal Desmosedici

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – Ducati memang memiliki kebijakan untuk mendengarkan input dari semua pembalapnya, termasuk tim satelit.

Inilah rahasia sukses Ducati untuk mendominasi MotoGP dengan hasil maupun dalam hal menarik minat dari tim-tim independen di MotoGP.

Dari delapan pembalap yang tersebar di 1 tim pabrikan dan 3 tim satelit, tidak ada yang mengalami kesulitan untuk bersaing di depan.

Desmosedici GP bak menempel dengan mereka semua meski punya gaya berkendara yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, saat skuad Ducati kedatangan Marc Marquez, mereka diyakini akan makin menggila dalam kejuaraan.

Siapa yang tidak ngeri melihat motor terbaik di MotoGP saat ini ditunggangi sososk juara dunia delapan kali dengan talenta jauh di atas rata-rata.

Memang, berada di tim satelit Ducati, Gresini, membuat Marquez hanya akan mendapat motor lama yaitu Desmosedici GP23 dari musim 2023.

Meski demikian, motor yang akan dipakai Marquez sudah terbukti kompetitif di lintasan dengan hasil 13 kemenangan dari 4 pembalap berbeda. Semua pembalapnya!

Tentu, perlu diingat juga bahwa Marquez juga akan memakai kuda besi yang membawa Francesco Bagnaia mempertahankan gelar juara dunia.

Dalam wawancara dengan GPOne, Pirro membeberkan bahwa sejak awal dia yakin bahwa adaptasi Marquez dengan motor Ducati akan berjalan dengan mulus.

“Mengesampingkan para penggemar, bagi mereka yang hidup di dunia ini, adalah fakta absolut Marquez dapat menemukan sensasi yang tepat di atas Ducati,” kata Pirro.

“Itu karena dia adalah juara dunia delapan kali dan pembalap yang telah memenangkan banyak hal,” ujarnya.

Marquez sendiri segera menunjukkan lesatan dengan Ducati.

Sudah mencetak waktu lap yang kompetitif sejak run pertamanya, Marquez menutup tes pasca-musim dengan menempati peringkat empat dalam catatan waktu terbaik.

Baca Juga  Mantan Bintang PSG Provokasi Warga Prancis untuk Cemooh Messi

Pirro tidak terkejut. Dia mengingatkan kemampuan Marquez masih ada dengan apa yang bisa dilakukannya di tengah memblenya performa Honda.

Walau belum pernah menang lagi sejak 2021, pembalap asal Cervera itu menjadi rider Honda satu-satunya yang konsisten bersaing di depan.

“Jelas bahwa dia mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir,” sambung Pirro.

“Akan tetapi, dia telah menunjukkan dengan Honda bahwa pada, saat-saat ketika dia ingin mengambil risiko lebih banyak, dia masih salah satu yang tercepat.”

“Secara pribadi itu tidak mengejutkan saya. Sebaliknya, itu menegaskan bahwa motor kami mudah disesuaikan untuk semua pembalap.”

“Saya bangga akan hal itu dan kami harus bangga dengan pekerjaan yang telah kami lakukan dengan semua orang Ducati, dan fakta bahwa Márquez memilihnya.”

Satu-satunya tanda tanya adalah bagaimana Marquez merasakan sensasi pertamanya di atas motor Ducati.

Kontrak dengan Honda membuatnya tidak dapat memberi pernyataan kepada publik soal motor barunya, apalagi membandingkannya dengan Honda.

Memang, beberapa kalimat Marquez dengan kepala krunya, Frankie Carchedi, saat tes telah bocor.

Namun, Pirro mengatakan bahwa sebenarnya orang-orang cukup melihat raut wajah semringah yang ditunjukkan Marquez sejak merampungkan sesi pertamanya.

“Satu hal yang kami bicarakan adalah fakta bahwa pada 2016 dia tidak bisa datang ke Ducati karena biayanya terlalu mahal,” imbuhnya.

“Sekarang dia memilih Ducati untuk menang lagi, dan ini adalah aspek yang positif.”

“Dia tidak banyak bicara. Tapi apa yang kita lihat, seperti wajahnya, atau bahwa dia melahap sekitar 50 lap tanpa mengambil risiko besar, itu adalah jawaban terbaik.”

“Sebagai pembalap Ducati dan pembalap penguji, yang harus memberikan informasi dan sensasi kepada teknisi, saya sangat ingin bertanya soal apa yang bisa ditingkatkan kepadanya.”

Baca Juga  Kekompakan jadi kunci Rehan/Lisa bersaing di nomor ganda campuran

“Saat ini lembar kertasnya masih kosong. Ada kepuasan dengan hal ini karena saat saya tiba di Ducati, kami lah yang harus meniru pabrikan Jepang.”

“Sekarang situasinya berbeda.”