Reaksi Erick Thohir Setelah Indonesia Kalah
score.co.id – Dunia sepakbola Indonesia kembali mencatat momen bersejarah, meski diawali dengan hasil yang pahit. Pada laga pembuka Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, Timnas Garuda Muda harus mengakui keunggulan Zambia dengan skor 1-3. Namun, di balik kekalahan itu, tersimpan respons bijak dari sosok pucuk pimpinan PSSI, Erick Thohir. Reaksinya justru menjadi sorotan, mencerminkan arah baru pembinaan sepakbola tanah air yang tidak lagi reaktif, tetapi visioner.
Gambaran Pertandingan Indonesia vs Zambia
Pertandingan yang digelar pada 4 November 2025 itu berlangsung penuh gejolak emosi. Indonesia sempat menggempar lewat gol cepat Zahaby Gholy di menit ke-12, yang membawa euforia bagi seluruh suporter. Sayangnya, keunggulan itu sirna dalam dua menit yang menentukan. Pemain Zambia, Nyirongo, berhasil membobol gawang Indonesia dua kali beruntun pada menit ke-35 dan 37, sebelum akhirnya menambah gol ketiga di babak kedua. Statistik pertandingan mencerminkan dominasi Zambia: penguasaan bola 60% berbanding 40%, dengan tembakan tepat sasaran 6-4. Meski kalah, semangat juang anak-anak Garuda Muda tidak pernah pudar.

Apresiasi dan Dukungan dari Pucuk Pimpinan
Langsung setelah laga berakhir, Erick Thohir mengambil inisiatif untuk menyampaikan respons melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, ia dengan elegan mengakui kekecewaan atas hasil akhir, tetapi lebih memilih untuk menyoroti sisi positif.
Sempat unggul lebih dulu, Timnas U-17 harus takluk dari Zambia dengan skor akhir 3-1. Tetap semangat dan bangga untuk para pemain, pelatih, dan ofisial tim. Perjuangan kalian di lapangan adalah hal yang paling utama.
Pendekatan ini menunjukkan kedewasaan berpolitik sepakbola. Alih-alih terpancing emosi, Thohir justru membangun narasi optimisme. Ia paham betul bahwa partisipasi di Piala Dunia U-17 sendiri sudah merupakan prestasi, dan tekanan yang dihadapi pemain muda ini sangatlah besar. Reaksi ini konsisten dengan track record-nya dalam menangani kegagalan tim senior di kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana ia lebih memilih meminta maaf dan fokus pada evaluasi mendalam.
Melihat Lebih Jauh: Blueprint Hingga 2045
Yang menarik dari pernyataan Erick Thohir pasca-kekalahan adalah penekanannya pada visi jangka panjang. Ia tidak terjebak pada satu hasil pertandingan. Dalam beberapa pernyataannya kepada media, ia mengungkapkan bahwa fokus utama justru pada penyusunan ulang blueprint pembinaan sepakbola Indonesia hingga tahun 2045.
Ini adalah sinyal kuat bahwa PSSI di bawah kepemimpinannya memiliki peta jalan yang jelas. Kekalahan dari Zambia, seberat apapun, dilihat sebagai bagian dari proses pembelajaran dalam perjalanan panjang tersebut. Pertemuan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kemenpora dan stakeholder sepakbola nasional, terus digalakkan untuk memastikan fondasi yang dibangun hari ini kokoh untuk masa depan. Pendekatan strategis semacam ini jarang terlihat di era kepengurusan sebelumnya, yang cenderung lebih reaktif terhadap hasil jangka pendek.
Dukungan Suporter yang Menggemparkan
Salah satu elemen yang tidak boleh dilupakan adalah peran suporter Indonesia. Stadion dipenuhi oleh lautan merah putih, menciptakan atmosfer yang tidak hanya memukau para pemain, tetapi juga lawan. Bahkan, pelatih Zambia dalam konferensi pers pascalaga menyatakan kekagumannya.
Suasana di stadion sungguh luar biasa. Dukungan untuk Timnas Indonesia sangat menggelegar. Ini adalah pengalaman yang jarang bagi tim kami.
Hal ini sejalan dengan pesan Erick Thohir sebelum turnamen, di mana ia secara khusus meminta dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia. Bagi Thohir, suporter adalah kekuatan ke-12 yang dapat menyuntikkan energi positif bagi para pemain muda. Apresiasinya terhadap suporter tak kalah besarnya dengan apresiasi terhadap tim.
Analisis Kekalahan dan Proyeksi ke Depan
Melihat lebih dalam ke dalam pertandingan, ada beberapa poin kritis yang menjadi pelajaran berharga. Tim Indonesia menunjukkan masalah konsistensi dan kemampuan mempertahankan konsentrasi setelah mencetak gol. Momentum yang sudah dibangun dengan susah payah, hilang dalam sekejap oleh dua gol balasan yang cepat.
Finishing juga menjadi catatan penting. Meski memiliki peluang, efisiensi di depan gawang lawan masih perlu ditingkatkan. Pola ini mirip dengan beberapa pertandingan uji coba sebelumnya, menunjukkan adanya area perbaikan yang spesifik.
Pelatih Nova Arianto, meski mengaku kecewa, memilih untuk bersikap realistis dan optimis. Ia menyatakan akan mempertahankan formasi yang sama untuk menghadapi raksasa Brasil di laga selanjutnya, sebuah langkah berani yang menunjukkan kepercayaan dirinya terhadap kemampuan tim.
Kami akan evaluasi kesalahan dan perbaiki. Pemain harus lebih berani dan siap mental.
Dampak pada Kans Lolos ke Babak Berikutnya
Kekalahan ini tentu saja menempatkan Indonesia di posisi yang sulit di Grup H, yang dihuni oleh Brasil, Honduras, dan Zambia. Untuk bisa lolos ke 16 besar, Garuda Muda harus meraih hasil positif, minimal satu kemenangan, dari dua laga tersisa, termasuk melawan Brasil yang dianggap sebagai juru kunci grup.
Namun, Erick Thohir tetap optimis. Ia mengingatkan semua pihak bahwa ini adalah penampilan bersejarah kedua Indonesia di Piala Dunia U-17, setelah partisipasi pada 2023. Baginya, setiap langkah di panggung dunia adalah modal berharga untuk pengalaman dan perkembangan pemain-pemain muda ini di masa depan. Ia meminta dukungan berlipat untuk laga-laga selanjutnya, sambil memastikan bahwa evaluasi internal oleh direktur teknik PSSI akan dilakukan untuk perbaikan yang berkelanjutan.
Ringkasan Pertandingan dan Reaksi Penting
| Aspek | Keterangan |
|---|---|
| Skor Akhir | Indonesia 1 – 3 Zambia |
| Pencetak Gol Indonesia | Zahaby Gholy (menit 12) |
| Pencetak Gol Zambia | Nyirongo (menit 35, 37), dan satu gol tambahan |
| Statistik Dominan | Penguasaan Bola: Indonesia 40% vs Zambia 60% |
| Tembakan Tepat Sasaran | Indonesia 4, Zambia 6 |
| Reaksi Kunci Erick Thohir | Apresiasi perjuangan, penekanan pada blueprint 2045, dukungan via media sosial |
| Respons Pelatih Nova Arianto | Kecewa, tapi pertahankan formasi dan fokus pada pertandingan vs Brasil |
| Sorotan Suporter | Dukungan luar biasa yang dipuji oleh pelatih Zambia |
Pelajaran untuk Masa Depan Garuda Muda
Kekalahan dari Zambia bukanlah akhir dari perjalanan. Justru, ini adalah batu ujian pertama bagi mental dan karakter Timnas Indonesia U-17 di panggung dunia. Reaksi konstruktif dari Erick Thohir telah memberikan teladan bahwa dalam sepakbola modern, yang diperlukan adalah kepemimpinan yang tenang, visioner, dan penuh dukungan.
Fokus pada pembangunan blueprint hingga 2045 menunjukkan komitmen jangka panjang yang tidak tergoyahkan oleh hasil satu dua pertandingan. Ini adalah pesan penting bagi seluruh elemen sepakbola Indonesia: kita sedang membangun sesuatu yang besar, dan setiap langkah, baik kemenangan maupun kekalahan, adalah bagian dari proses tersebut.
Dengan dukungan suporter yang tak pernah padam dan kepemimpinan yang jelas, masa depan sepakbola Indonesia tetap cerah. Perjalanan di Piala Dunia U-17 2025 masih panjang, dan pertarungan melawan Brasil serta Honduras akan menjadi bukti nyata mentalitas dan kualitas sesungguhnya dari Garuda Muda.
Ikuti terus perkembangan berita sepakbola terkini dan analisis mendalam hanya di Score.co.id. Dari stadion hingga ruang taktik, kami hadirkan informasinya untuk Anda.












