Rating pemain persebaya vs psim, Analisis Pasca Laga

Ulasan performa individu dan siapa man of the match

rating pemain persebaya vs psim
rating pemain persebaya vs psim

Rating Pemain Persebaya vs PSIM

score.co.id – Pecah sudah keheningan Gelora Bung Tomo! Pekan pembuka Super League 2025/2026 menyajikan drama tak terduga ketika Persebaya Surabaya, raksasa tradisional sepak bola Indonesia, tumbang di kandang sendiri oleh tim promosi PSIM Yogyakarta. Skor 0-1 pada Jumat (8/8/2025) bukan sekadar angka, melainkan cerita tentang runtuhnya rencana taktis, kontradiksi penilaian pemain, dan kebangkitan “Laskar Mataram”. Bagaimana tim papan atas bisa dikalahkan oleh pendatang baru? Mari selami analisis mendalam pasca-laga yang menggetarkan jagad sepak bola nasional ini.

Laporan Pertandingan: Kejutan di Gelora Bung Tomo

Pertandingan berdenyut sejak wasit membunyikan peluit awal. Persebaya, di bawah kendali pelatih baru Eduardo Perez, langsung menekan dengan skema 4-3-3. Dua peluang emas tercipta sebelum menit ke-10: tendangan keras Malik Risaldi dari luar kotak penalti dan sundulan Dejan Tumbas yang memaksa kiper PSIM, Cahya Supriadi, melakukan penyelamatan spektakuler.

Ulasan performa individu dan siapa man of the match
Ulasan performa individu dan siapa man of the match

Namun, PSIM tak gentar. Strategi balik cepat ala Jean-Paul van Gastel bekerja efektif. Pada menit ke-28, Melvin Heljeta nyaris membobol gawang Ernando Ari setelah menerima umpan terobosan Ze Valente. Babak pertama ditutup imbang 0-0, meski statistik menguasai Persebaya: 62% penguasaan bola vs 38%, dengan 8 tembakan berbanding 3.

Babak kedua menjadi ajang frustrasi bagi “Bajul Ijo”. Bruno Moreira dan Risaldi terus menggedor pertahanan PSIM, tetapi keputusan final mereka kerap salah arah. Momentum berbalik di masa injury time. Memanfaatkan kegagalan Milos Raickovic menutup pergerakan, Ze Valente melayarkan umpan silang sempurna ke kotak 6 yard. Ezequiel Vidal, pemain pengganti asal Argentina, menyambut bola dengan sundulan keras ke sudut kiri gawang. Gelora Bung Tomo pun senyap, sementara 500 pendukung PSIM di tribun timur meledak euphoria.

Baca Juga  Iker almena girona: Profil Pemain Muda, Statistik & Peran di Tim

Analisis Performa Pemain: Kontradiksi yang Mengungkap Masalah

Penilaian pemain pasca-laga memunculkan paradoks menarik. Media berbeda memberikan rating bertolak belakang, terutama untuk skuat Persebaya:

Pemain Posisi Liputan6 Jawa Pos Highlight/Performa
Persebaya
Ernando Ari GK 6 7.2 3 penyelamatan kritis, tetapi gagal antisipasi gol Vidal.
Risto Mitrevski CB 6 7.6 88% akurasi umpan, 5 intersepsi – pilar terkuat di lini belakang.
Bruno Moreira AM 6 7.5 4 peluang diciptakan, tapi 15 kali kehilangan bola.
Malik Risaldi RW 6 7.4 6 dribel sukses, namun 0 tembakan tepat sasaran.
Milos Raickovic CM 5 47% duel udara kalah – sumber kebobolan di injury time.
Mihailo Perovic CF 5 0 tembakan on-target, 7 offside.
PSIM
Ezequiel Vidal CF Gol penentu di menit 90+3′.
Ze Valente LW 1 assist, 3 peluang diciptakan – motor serangan.
Cahya Supriadi GK 5 penyelamatan (3 dari dalam kotak penalti).

Keterangan:

  • Nilai dari Liputan6 dan Jawa Pos menunjukkan rating performa pemain (skala 1-10, jika tersedia).
  • Highlight/Performa mencakup statistik atau catatan penting dari pertandingan.
  • Tanda “-” menunjukkan data tidak tersedia dari sumber yang disebutkan.

Wawasan Taktis: Kolektivitas vs Individualisme

Kekalahan Persebaya berakar pada tiga masalah taktis:

  1. Krisis Kreativitas di Final Third Tim Perez mendominasi penguasaan bola (58%), tetapi hanya 2 dari 14 tembakan tepat sasaran. Serangan mereka terjebak dalam pola monoton: umpan silang buta ke kotak penalti (23 kali) yang mudah dibaca bek PSIM. Tanpa playmaker yang mengatur ritme, serangan bergantung pada aksi solo Risaldi dan Moreira.
  2. Dilema Dua Striker Asing Duet Raickovic-Perovic menjadi titik lemah. Raickovic kehilangan 12 bola di lini tengah, sementara Perovic terjebak offside 7 kali-rekor buruk pekan ini. Mereka gagal menjembatani lini tengah dan depan, membuat Persebaya seperti tim terpisah: pertahanan-solid vs serangan-kacau.
  3. Strategi PSIM: Disiplin dan Momentum Van Gastel memakai formasi 4-4-1-1 dengan fokus defensif solid. PSIM sengaja merelakan penguasaan bola, tetapi memadatkan ruang di area kritis (hanya 0.7 xG dari Persebaya). Mereka sukses mengisolasi Perovic (hanya 11 sentuhan di kotak penalti) dan menunggu kelelahan fisik lawan. Di menit 87, Van Gastel memasukkan Vidal-pemain dengan rekor 9 gol sebagai sub musim lalu-langsung membuahkan hasil.
Baca Juga  Indra Sjafri Hiraukan Hasil Akhir di Laga Timnas U-20 Indonesia Kontra Thailand dan Uzbekistan

Dampak Jangka Panjang: Alarm untuk Persebaya, Energi untuk PSIM

Kekalahan ini membuka borok Persebaya:

  • Krisis Identitas Taktis: Perez baru 2 bulan melatih, tetapi pola permainan belum terbaca. Tanpa chemistry, pemain bintang seperti Moreira jadi tak efektif.
  • Tekanan Psikologis: Kalah dari tim promosi di kandang berisiko memicu krisis kepercayaan.
  • Sinyal untuk Manajemen: Butuh penyerang baru-Perovic hanya mencetak 4 gol dalam 15 laga terakhir.

Sebaliknya, bagi PSIM:

  • Pelajaran Berharga: Kemenangan ini membuktikan taktik Van Gastel ampuh melawan tim elite.
  • Modal Mental: Mengalahkan juara 4 musim lalu di kandang mereka adalah pencapaian psikologis besar.
  • Eksperimen Sukses: Vidal yang sering jadi supersub mungkin akan dipertimbangkan sebagai starter.

Kutipan Kunci“Kami bermain dengan hati, bukan hanya taktik. Tim tahu kapan harus menyerang dan kapan bertahan-itu kunci kemenangan,” ujar Jean-Paul van Gastel usai laga. Sementara Eduardo Perez mengkritik: “Pemain terlalu fokus pada aksi individu. Di sepak bola modern, itu bunuh diri.”

Penutup

Laga Persebaya vs PSIM bukan sekadar kisah kejutan. Ini cerita tentang tim yang terlena individualitas (Persebaya) vs tim yang menang dengan kolektivitas (PSIM). Rating pemain yang kontradiktif hanya menguatkan tesis: sepak bola adalah olahraga tim. Bagi Persebaya, jalan masih panjang untuk menemukan harmoni. Bagi PSIM, mimpi bertahan di Super League kini terasa lebih nyata.

Apa Selanjutnya? Pantau terus perkembangan taktik Eduardo Perez dan respons pemain Persebaya di laga kandang selanjutnya. Sementara PSIM akan uji mental saat menjamu Bali United pekan depan. Dapatkan analisis eksklusif dan statistik mendalam hanya di score.co.id-sumber berita sepak bola paling terpercaya sejak 2005!