Rating pemain fc barcelona vs inter milan
score.co.id – kami selalu antusias membahas laga-laga seru, dan pertandingan FC Barcelona melawan Inter Milan pada 30 April 2025 di Estadi Olímpic Lluís Companys benar-benar tak bisa dilewatkan! Laga leg pertama semifinal Liga Champions UEFA 2024/2025 ini berakhir dengan skor imbang 3-3, penuh drama, gol-gol spektakuler, dan aksi individu yang bikin penggemar sepak bola terpukau. Yuk, kita ulas performa para pemain berdasarkan analisis dari GiveMeSport, sambil menyelami momen-momen krusial yang membuat pertandingan ini begitu istimewa.
Ikhtisar Pertandingan
Bayangkan, baru 30 detik pertandingan dimulai, Marcus Thuram sudah membuat Inter Milan unggul dengan gol kilat—catatan tercepat di semifinal Liga Champions! Suporter Barca yang memenuhi stadion langsung terdiam. Inter tak berhenti di situ; Denzel Dumfries menambah keunggulan dengan tendangan voli yang indah di menit ke-20, seolah ingin menegaskan bahwa mereka datang untuk menang. Tapi, Barcelona bukan tim yang mudah menyerah. Lamine Yamal, wonderkid yang sedang naik daun, mencetak gol solo yang brilian, dan Ferran Torres menyamakan kedudukan sebelum turun minum. Babak kedua tak kalah seru: Dumfries kembali mencetak gol lewat sundulan, tapi Barcelona membalas melalui gol bunuh diri kiper Inter, Yann Sommer, setelah tembakan Raphinha menghantam tiang. Skor 3-3 ini membuat leg kedua di San Siro pada 7 Mei 2025 jadi penutup yang dinanti-nantikan.

Rating Pemain
Berikut adalah penilaian performa para pemain dari kedua tim, diambil dari analisis GiveMeSport dengan skala 1-10. Angka ini mencerminkan kontribusi mereka di lapangan, dari yang biasa saja hingga yang benar-benar mencuri perhatian.
FC Barcelona
- Wojciech Szczesny (5/10): Kiper asal Polandia ini sepertinya sedang apes. Dua gol spektakuler dari Inter membuatnya tak berdaya, meski ia berusaha keras menjaga gawang.
- Jules Kounde (6/10): Penampilan yang lumayan, tapi cedera di babak pertama memaksanya keluar. Semoga lekas pulih!
- Pau Cubarsi (4/10): Hari yang sulit bagi bek muda ini. Posisinya sering kacau, membuat lini belakang Barca rapuh.
- Inigo Martinez (6/10): Dari semua bek Barca, dia yang paling stabil, meski tak terlalu mencolok.
- Gerard Martin (5/10): Babak pertama jadi mimpi buruk baginya, dan pelatih memilih menggantikannya saat jeda.
- Pedri (7/10): Dengan tenang, ia mengatur irama permainan. Talenta muda ini selalu menyenangkan untuk ditonton.
- Frenkie de Jong (7/10): Umpannya akurat, hampir tak pernah salah langkah. Pemain yang bisa diandalkan di lini tengah.
- Lamine Yamal (9/10): Bintang pertandingan! Gol solonya luar biasa, dan ia nyaris mencetak gol lagi setelah tembakannya mengenai tiang. Remaja ini benar-benar fenomenal.
- Dani Olmo (6/10): Meski Barca menguasai bola, ia tak terlalu bersinar. Penampilan yang biasa saja.
- Raphinha (8/10): Assist cerdas dan tembakan yang berujung gol bunuh diri lawan. Ia jadi ancaman nyata di sayap.
- Ferran Torres (8/10): Mengisi posisi Lewandowski dengan baik, ia mencetak gol jarak dekat yang krusial.
- Eric Garcia (6/10): Masuk menggantikan Kounde, ia cepat beradaptasi meski tak terlalu menonjol.
- Ronald Araujo (6/10): Bermain di babak kedua, ia cukup solid tapi tak punya momen spesial.
- Fermin Lopez, Andreas Christensen, Gavi (N/A): Ketiganya masuk terlambat dan tak punya cukup waktu untuk memberi dampak.
Inter Milan
- Yann Sommer (6/10): Gol bunuh diri yang tak disengaja jadi noda, tapi ia juga membuat beberapa penyelamatan penting.
- Denzel Dumfries (10/10): Pahlawan Inter! Dua gol (voli dan sundulan) plus satu assist—penampilan sempurna yang sulit dilupain.
- Yann Bisseck (5/10): Penyerang Barca, terutama Yamal, membuatnya kelimpungan di lini belakang.
- Francesco Acerbi (6/10): Membantu gol Dumfries, tapi kesulitan menahan serangan Barca.
- Alessandro Bastoni (5/10): Yamal benar-benar membuatnya kewalahan. Hari yang berat bagi bek ini.
- Federico Dimarco (5/10): Juga kesulitan menghadapi Yamal, akhirnya digantikan di babak kedua.
- Henrikh Mkhitaryan (6/10): Distribusi bolanya rapi, tapi tak cukup mengguncang lini tengah Barca.
- Hakan Calhanoglu (6/10): Memberi assist untuk gol Dumfries, tapi kesulitan di pertarungan lini tengah.
- Nicolo Barella (5/10): Penampilan yang kurang bersinar dari gelandang andalan Inter ini.
- Lautaro Martinez (5/10): Cedera memaksanya keluar di babak pertama. Sayang sekali, karena ia biasanya jadi tumpuan.
- Marcus Thuram (8/10): Gol pembuka di detik-detik awal pertandingan benar-benar mengguncang Barca.
- Mehdi Taremi (6/10): Masuk sebagai pengganti, ia membantu pertahanan dengan baik.
- Carlos Augusto (6/10): Lebih baik dalam menangani Yamal setelah masuk di babak kedua.
- Davide Frattesi, Matteo Darmian, Piotr Zielinski (N/A): Masuk terlambat, tak banyak kontribusi yang terlihat.
Poin-Poin Penting
- Performa Individu: Lamine Yamal dan Denzel Dumfries adalah bintang di lapangan. Yamal, dengan rating 9/10, membuktikan kenapa ia disebut sebagai salah satu talenta terbaik dunia di usia muda. Sementara Dumfries, dengan rating 10/10, tampil seperti mesin yang tak bisa dihentikan—dua gol dan satu assist, apa lagi yang kurang?
- Cedera: Barcelona kehilangan Jules Kounde karena cedera otot kaki, sementara Inter ditinggal Lautaro Martinez akibat masalah hamstring. Kedua cedera ini bisa jadi faktor besar di leg kedua.
- Statistik Pertandingan: Barcelona mendominasi penguasaan bola hingga 70% di akhir laga, tapi Inter jauh lebih tajam dalam memanfaatkan peluang, terutama lewat serangan balik dan bola mati.
- Konteks: Barca baru saja menjuarai Copa del Rey melawan Real Madrid dalam laga melelahkan selama 120 menit. Wajar jika mereka tampak sedikit kehabisan bensin. Di sisi lain, Inter, yang sedang terseok-seok di Serie A, menunjukkan mental baja di laga ini.
- Leg Kedua: Skor imbang 3-3 membuat peluang kedua tim masih terbuka lebar untuk melaju ke final. Barcelona perlu memperbaiki lini belakang, sementara Inter harus memaksimalkan keuntungan bermain di San Siro.
Konteks Tambahan
Laga ini mengingatkan kita pada semifinal Liga Champions 2010, saat Inter menyingkirkan Barcelona. Kini, di bawah arahan Hansi Flick, Barca tampil penuh percaya diri setelah sukses di Copa del Rey, meski cedera dan kelelahan jadi tantangan besar. Inter, yang dilatih Simone Inzaghi, menunjukkan bahwa mereka tetap tim yang tangguh meski sedang tak konsisten di liga domestik. Sorotan khusus tentu saja tertuju pada Lamine Yamal, yang bahkan mendapat pujian dari bintang seperti Erling Haaland. Anak muda ini benar-benar punya masa depan cerah!
Kesimpulan
Pertandingan FC Barcelona vs Inter Milan pada 30 April 2025 adalah definisi sejati dari laga klasik Liga Champions. Enam gol, aksi individu yang memukau, dan drama hingga detik terakhir—semuanya ada di sini. Lamine Yamal dan Denzel Dumfries jadi sorotan dengan penampilan luar biasa mereka. Hasil imbang ini menjanjikan leg kedua yang bakal sengit di San Siro.
Jangan lupa ikuti score.co.id untuk ulasan dan informasi sepak bola lainnya yang tak kalah seru!












