Rating Pemain Bilbao vs Arsenal
Score.co.id – Pertanyaan retoris itu pasti bergema di benak setiap penggemar sepakbola yang menyaksikan laga sengit di San Mames. Stadion yang terkenal angker itu menjadi saksi bisu sebuah pernyataan keras dari London Utara. Arsenal tidak hanya menang, mereka menang dengan cara yang sangat meyakinkan dan matang, mengalahkan Athletic Bilbao dengan skor 2-0 dalam laga pembuka fase grup Liga Champions musim 2025/2026.
Kemenangan ini jauh lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah demonstrasi kekuatan mental, kedalaman skuad, dan kecerdikan taktis yang membedakan tim juara dari sekadar peserta. Melawan tekanan puluhan ribu suporter fanatik Bilbao, The Gunners membungkam mereka dengan performa kolektif yang hampir sempurna di dua puluh menit terakhir, berkat dua pemain yang justru datang dari bangku cadangan.

Laporan Pertandingan: Kemenangan Matang Arsenal di Benteng San Mames
Misi Arsenal ke Basque Country dibayangi oleh dua narasi besar:
- Ambisi sebagai kandidat juara, didukung status mereka sebagai semifinalis bertahan dan investasi fantastis senilai £250 juta untuk memperkuat skuad.
- Keraguan atas kemampuan menangani tekanan di kandang lawan yang intimidatif seperti San Mames.
Prakiraan para ahli menjagokan Arsenal, terutama setelah melihat catatan buruk Bilbao yang baru saja kalah dari Deportivo Alavés di liga domestik. Namun, statistik dan prediksi seringkali tidak berlaku di sini. Selama 70 menit pertama, pertandingan berjalan sengit. Arsenal mendominasi bola dengan 61% penguasaan, tetapi serangan mereka bagaikan pisau tumpul yang berusaha membelah batu.
Trio serang senilai £170 juta—Viktor Gyokeres, Eberechi Eze, dan Noni Madueke—berusaha mencari celah tetapi terus mentok pada dinding pertahanan Bilbao yang dipimpin dengan gemilang oleh Dani Vivian. Frustrasi mulai terlihat, peluang-peluang kecil tercipta tetapi gagal dikonversi. Pertandingan seolah mengarah pada hasil imbang tanpa gol.
Keputusan Pengganti yang Mengubah Segalanya
Di sinilah kelas seorang manajer seperti Mikel Arteta benar-benar bersinar. Menyadari bahwa formula serangannya tidak bekerja, ia tidak ragu untuk menarik dua pemain bintangnya, Eze dan Gyokeres. Pada menit ke-71, ia memainkan kartu trufnya: Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard.
Keputusan itu terbukti menjadi masterstroke. Hanya dalam 36 detik setelah memasuki lapangan, Martinelli sudah membobol gawang Unai Simon. Gol itu lahir dari kombinasi cerdik dengan Trossard, diikuti dengan sprint eksplosif khas Martinelli yang menerobos garis offside, disusul finish dingin yang menenangkan. San Mames yang sebelumnya riuh, langsung senyap.
Gol tersebut bukan hanya sekadar pembuka skor, melainkan pemecah kebuntuan taktis dan psikologis. Moral Bilbao runtuh, sementara Arsenal bermain dengan kepercayaan diri yang melambung. Penutupan pertandingan dilakukan dengan sempurna pada menit 87, lagi-lagi melalui dua pemain pengganti. Kali ini Martinelli membalas budi kepada Trossard dengan umpan mematikan, yang diselesaikan dengan tembakan yang sempat mengalami deflection sebelum masuk ke gawang.
Rapor dan Rating Performa Individual
Kemenangan tim selalu merupakan hasil kerja kolektif, namun performa individu pasti ada yang menonjol dan ada yang perlu dievaluasi.
Para Pahlawan Kemenangan Arsenal
- Noni Madueke (7/10)
Ancaman paling konsisten bagi pertahanan Bilbao sebelum adanya pergantian pemain. Kecepatan dan tekadnya untuk menantang bek lawan memberikan napas segar di sektor sayap kanan. - Jurrien Timber (8/10)
Batu karang di posisi bek kanan. Solid dalam bertahan dan proaktif dalam menyerang dengan beberapa umpan silang berbahaya yang nyaris membuahkan gol.
Yang Berjuang di Bawah Bayang-bayang
- Eberechi Eze (4/10)
Malam yang harus cepat dilupakan. Terperangkap di sayap kiri yang bukan posisi alamiahnya, ia hilang dari permainan dan gagal memberikan dampak. - Viktor Gyokeres (6.5/10)
Berjuang keras membuka ruang dan berduel dengan bek tengah Bilbao hingga kepalanya harus diperban. Namun, efektivitasnya di depan gawang sangat minim.
Pilar Pertahanan dari Bilbao
- Dani Vivian (7/10)
Bek tengah Bilbao tampil perkasa, menjadi penghalang utama serangan Arsenal selama babak pertama dengan banyak intersepsi dan tekel krusial. - Iñaki Williams (6.5/10)
Berusaha mati-matian mengangkat timnya, tetapi tanpa kehadiran Nico Williams, serangan Bilbao kehilangan percikan dan kreativitas.
Daftar Rating Pemain Lengkap
| Pemain | Klub | Posisi | Rating | Catatan Kunci Performa |
|---|---|---|---|---|
| Gabriel Martinelli | Arsenal | Penyerang (Pengganti) | 9.0 | Bintang Lapangan. 1 gol, 1 assist, dampak instan. |
| Leandro Trossard | Arsenal | Penyerang (Pengganti) | 9.0 | 1 gol, 1 assist. Mengubah kompleksitas permainan. |
| Jurrien Timber | Arsenal | Bek Kanan | 8.0 | Solid bertahan dan proaktif dalam menyerang. |
| Noni Madueke | Arsenal | Sayap Kanan | 7.0 | Ancaman konstan di sisi kanan. |
| Dani Vivian | Athletic Bilbao | Bek Tengah | 7.0 | Tangguh dan menjadi pilar pertahanan. |
| Viktor Gyokeres | Arsenal | Penyerang Tengah | 6.5 | Bekerja keras secara fisik, kurang tajam. |
| Iñaki Williams | Athletic Bilbao | Penyerang | 6.5 | Berusaha mencari celah namun sering terisolasi. |
| Declan Rice | Arsenal | Gelandang | 6.5 | Terbebani kartu kuning dini. |
| Martin Zubimendi | Arsenal | Gelandang | 5.0 | Kesulitan mengontrol lini tengah. |
| Eberechi Eze | Arsenal | Sayap Kiri | 4.0 | Tidak efektif dan hilang dari alur permainan. |
Catatan: Tabel dioptimalkan untuk tampilan mobile dengan teks singkat dan responsif.
Bintang Lapangan Tak Terbantahkan
Gabriel Martinelli, tanpa tedeng aling-aling, adalah pemain terbaik di lapangan. Rating 9.0 yang disandangnya lebih dari pantas. Dua kontribusi gol dalam waktu singkat bukan hanya soal statistik, melainkan tentang dampak psikologis yang ia bawa. Ia memasuki lapangan dengan mentalitas pembunuh dan langsung mengklaim tempatnya. Performanya adalah pengingat bahwa aset terbaik klub seringkali adalah mereka yang sudah ada, dengan kecepatan dan naluri mencetak gol yang tidak bisa dibeli dengan mudah.
Kemenangan 2-0 atas Bilbao ini adalah pernyataan untuk seluruh Eropa. Arsenal bukan lagi tim yang hanya mengandalkan starting XI-nya. Kedalaman skuad dan kecerdikan manajerial mereka kini setara dengan ambisi untuk merebut gelar bergengsi. Mereka menunjukkan bahwa mereka bisa menang dengan cara apa pun, bahkan ketika pemain bintangnya tidak sedang berada dalam hari yang baik.
Akhir Kata
Laga ini memberikan pelajaran berharga bahwa dalam sepakbola modern, pertandingan sering dimenangkan oleh skuad, bukan hanya sebelas pemain utama. Keputusan Mikel Arteta untuk memainkan Martinelli dan Trossard menjadi penentu kemenangan yang menunjukkan kedewasaan timnya. Kemenangan ini tentunya menjadi modal berharga bagi Arsenal untuk melanjutkan perjalanan di kompetisi elite Eropa.
Jangan lewatkan analisis mendalam dan berita terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Score.co.id.












