score.co.id – AC Milan meraih tiket semifinal Coppa Italia 2024/2025 usai menundukkan AS Roma 3-1 di San Siro pada dini hari Kamis (6/2). Tammy Abraham, mantan bintang Roma, menjadi pahlawan kala mencetak dua gol dalam babak pertama, mengantarkan Milan unggul 2-0.
Meskipun Artem Dovbyk mencetak gol untuk Roma di babak kedua, kehadiran Joao Felix dengan golnya di menit ke-70 memastikan kemenangan gemilang Milan dengan skor akhir 3-1. Milan pun melangkah mantap ke babak semifinal Coppa Italia.
Prestasi gemilang ini menegaskan dominasi Milan atas Roma dan menandai akhir perjalanan tim ibu kota dalam kompetisi ini. Milan, dengan performa cemerlang para pemainnya, layak memasuki babak berikutnya sementara Roma harus mengakhiri perjalanan mereka di sini.
Kemenangan ini menjadi momentum penting bagi Milan dalam mengukir sejarah di Coppa Italia musim ini. Performa brilian Abraham, ditambah kontribusi vital Felix, menandai performa gemilang tim Rossoneri di laga ini.
Rapor pemain Milan dalam pertandingan ini, seperti yang diungkapkan oleh Sempre Milan, mencerminkan keunggulan tim dalam meraih kemenangan yang mempesona dan memastikan tempat di babak semifinal yang bergengsi.
Kiper dan Bek
Mike Maignan (6)
Meski sempat terjadi ketegangan, termasuk saat hampir kebobolan di babak pertama, ia berhasil menunjukkan beberapa penyelamatan krusial. Meskipun ada kesalahan pada pemberian bola di babak kedua, beruntungnya, itu tidak berbuah gol.
Kyle Walker (6)
Menampilkan kestabilan sepanjang pertandingan walaupun terjadi defleksi pada gol lawan. Walker juga mengancam dengan sundulan yang mengenai mistar gawang serta posisi yang baik di kotak penalti lawan.
Fikayo Tomori (7,5)
Dengan dua blok penting di depan gawang pada babak pertama, Tomori juga melakukan beberapa intervensi menonjol di lini tengah. Kepercayaan dirinya kembali pulih, menampilkan performa terbaiknya.
Strahinja Pavlovic (6,5)
Meskipun sedikit lengah pada saat gol lawan terjadi dan kesulitan mengikuti gerak lawan, Pavlovic menonjol dalam penguasaan bola dan keberaniannya maju ke depan.
Theo Hernandez (7)
Berperan penting dengan dua assist berharga. Meski ada kesalahan dalam menyelesaikan serangan balik, kontribusinya di lini depan sangat berarti.
Mike Maignan, Kyle Walker, Fikayo Tomori, Strahinja Pavlovic, dan Theo Hernandez semuanya memiliki peran penting dalam pertandingan tersebut. Meskipun menghadapi tantangan dan kesalahan, mereka mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi tim.
Secara keseluruhan, performa mereka menunjukkan kemajuan dalam berbagai aspek permainan. Dengan kerja sama yang solid, mereka mampu mengatasi hambatan dan memberikan hasil positif bagi tim.
Gelandang
Yunus Musah (6,5)
Di awal pertandingan, Yunus Musah tampil menjanjikan dengan umpan yang sempurna memecah pertahanan Roma untuk gol kedua. Ketenangan dan kedewasaannya terpancar sepanjang babak kedua.
Youssouf Fofana (5,5)
Setelah absen dalam derby, Youssouf Fofana nampak kurang bertenaga. Dia sering kehilangan bola dan kesulitan dalam duel. Pada gol lawan, dia terlihat gagal mengawasi pemain lawan dengan baik.
Tijjani Reijnders (6,5)
Tijjani Reijnders berhasil melewati beberapa pemain Roma dengan lancar, memberikan keseimbangan yang dibutuhkan oleh Milan. Umpan briliannya memaksa Mile Svilar untuk melakukan penyelamatan yang berujung pada gol pertama.
Yunus Musah, dengan penampilan gemilangnya, mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim. Sementara Youssouf Fofana, setelah absen, masih berjuang untuk menemukan performa terbaiknya. Tijjani Reijnders, dengan kepiawaiannya melewati lawan, menjadi elemen kunci dalam permainan Milan.
Keseluruhan, Yunus Musah menonjol dengan umpan-umpannya yang mengesankan, sementara Youssouf Fofana harus bekerja lebih keras untuk kembali ke performa terbaiknya. Tijjani Reijnders, dengan kepiawaian dan keseimbangannya, menjadi pilar penting dalam strategi tim.
Penyerang
Alex Jimenez (6,5)
Menyergap dengan cekatan, namun Theo perlu meningkatkan akurasi penyelesaian. Menampilkan keyakinan diri meskipun terselip beberapa kesalahan di sana-sini.
Tammy Abraham (7,5)
Menorehkan dua gol spektakuler, yang pertama dengan tandukan yang mengagumkan, yang kedua sangat berarti pula. Gol-golnya membuka pintu kemenangan dan menjadi penyeimbang gol yang amat dibutuhkan oleh Milan.
Christian Pulisic (6)
Performa kurang memuaskan meskipun terdapat kilas balik momen-momen cemerlang, termasuk assist yang hampir mengarah ke Jimenez. Pantas digantikan mengingat jadwal pertandingan yang padat.
Alex Jimenez (6,5)
Menyajikan serangan balik dengan kecepatan menggemparkan, namun Theo membutuhkan sentuhan akhir yang lebih presisi. Menunjukkan rasa percaya diri kendati beberapa kesalahan terjadi di jalur.
Tammy Abraham (7,5)
Mencetak dua gol brilian, yang pertama dengan sundulan epik, yang kedua juga memberikan dampak besar. Gol-golnya membuka pintu strategi permainan dan menjadi penjuru gol yang sangat diperlukan bagi Milan.
Christian Pulisic (6)
Tampil di bawah standar meskipun sempat menunjukkan kilas balik momen-momen istimewa, termasuk umpan silang yang hampir mencapai Jimenez. Layak untuk digantikan mengingat jadwal pertandingan yang sangat padat.
Pemain Pengganti
Joao Felix (7)
Dengan debut yang fenomenal, Joao Felix menampilkan keahlian brilian dalam mengendalikan bola dan mencetak gol secara tenang.
Santiago Gimenez (6,5)
Meskipun tak berhasil mencetak gol, namun assist yang diberikan kepada Felix begitu sempurna, menggambarkan potensi besar yang dimilikinya.
Rafael Leao (6)
Walau memiliki beberapa momen gemilang, Rafael Leao terlihat masih kurang tajam dalam menyelesaikan peluang di akhir pertandingan.
Riccardo Sottil (-)
Dikarenakan minimnya waktu bermain, penampilan Riccardo Sottil belum dapat dinilai secara komprehensif.
Joao Felix menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengolah bola dan mencetak gol dengan kelincahan yang memukau pada debutnya. Santiago Gimenez, meskipun gagal mencetak gol, berhasil memberikan assist yang sempurna untuk Felix, menggambarkan potensi yang sangat menjanjikan. Rafael Leao, yang mampu menciptakan momen-momen menarik, masih perlu meningkatkan ketajamannya dalam mengakhiri peluang. Sementara itu, Riccardo Sottil belum mendapat cukup kesempatan bermain untuk dapat dinilai secara menyeluruh.
