SCORE.CO.ID – PSMS Medan punya hutang meskipun Liga 2 musim 2024/2025 sudah tuntas. Ya, nyatanya klub kebanggaan kota Medan ini ternyata masih punya tunggakan utang. Yang dimaksud adalah honor panpel dan gaji ofisial tim.
Polemik honor Panpel PSMS meruncing. Ternyata tak hanya Panpel, official juga dikabarkan belum mendapat gaji.
Hal tersebut disampaikan Pesta Lumban Gaol dkk (perwakilan Panpel) saat memberikan statement soal honor Panpel yang tak dibayar penuh kepada media.
“Kami meminta kepada manajemen untuk segera membayarkan sisa 50 persen honor kami, 𝘁𝗲𝗿𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗵𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗯𝘂𝗹𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗼𝗳𝗶𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗹𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗽𝗲𝗿𝘁𝗶 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗼𝗳𝗳𝗶𝗰𝗲𝗿, 𝗸𝗲𝗮𝗺𝗮𝗻𝗮𝗻, 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝗶𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮. Paling lambat harus dibayarkan sebelum Lebaran atau akhir Maret 2025,” kata Pesta.
Sementara itu sekretaris klub PSMS Medan, Julius Raja juga akan berkoordinasi soal gaji official yang belum dibayarkan. Ia mengaku belum mendapatkan informasi detail soal itu.
“Saya akan tanyakan dahulu soal ini ke Pak Dirut,” jawabnya saat berkomunikasi lewat sambungan telepon.
Manajemen melalui Sekretaris Julius Raja sempat mengklaim sudah melakukan pembayaran dengan rasionalisasi. Artinya pembayaran tidak penuh.
Selain itu, ofisial PSMS juga ternyata belum dilunasi gajinya. Tunggakannya bervariasi 2-4 bulan. Termasuk media officer dan petugas keamanan. Untuk itu Pesta mendesak tunggakan untuk dibayarkan sebelum Lebaran atau akhir Maret 2025.
Artinya hutang PSMS Medan yang belum dibayarkan ditunggu oleh pihak yang telah mengalami kerugian, ini disinyalir mereka membutuhkan uang untuk kebutuhan yang selama ini belum dibayarkan pihak klub.
Penggemar klub bukannya membela malah justru kasihan kepada pihak terkait yang telah tertahan hutangnya.
“Kan udah saya bilang Tutup saja PSMS Medan..Gaji aja gak di bayar..malu maluin..Aduhhh, Sumut..terkenal dengan korupsi nya”, tulis keterangan akun Facebook @BernardElvin.
Meskipun begitu, tetap saja PSMS Medan akan terus fokus pada Liga 2 musim depan artinya apabila hutang masih belum dibayarkan hingga musim depan terpaksa para pihak yang terlibat akan diproses secara hukum.
Ini juga akan jadi sorotan bagi awak media termasuk penggemar Liga 2 Indonesia yang menunggu pihak klub menyelenggarakan konferensi pers.
