SCORE.CO.ID – PSIS Semarang akhirnya mengumumkan perpisahan dengan dua pemain asingnya meski putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025 belum berakhir. Dua nama yang dimaksud ialah Fernandinho dan Taufee Skandari.
Kedua pemain asing ini dipastikan sudah tidak lagi berseragam PSIS Semarang. Manajemen memutuskan mengakhiri kerja sama dengan dua amunisi impor tersebut setelah melalui tahap evaluasi pada putaran pertama.
Pelatih sekaligus manajer PSIS, Gilbert Agius, menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi Fernandinho dan Taufee Skandari selama membantu perjuangan timnya mengarungi setengah musim BRI Liga 1 2024/2025.
“Terima kasih atas dedikasi dan permain, serta kerja keras selama setengah musim ini di PSIS Semarang. Semoga mereka sukses dalam perjalanan karier berikutnya,” kata Gilbert Agius dalam rilis resmi.
Selain itu, manajemen PSIS juga menegaskan bahwa kesepakatan ini sudah melalui negosiasi dengan seluruh pihak. Artinya, mereka memastikan pengakhiran hubungan kerja ini dilakukan secara profesional.
“Melalui rilis ini, manajemen PSIS Semarang juga menyampaikan bahwa proses pengakhiran kerja sama semua pihak telah disepakati bersama dalam pengakhiran kontrak kerja sama profesional,” tulis manajemen PSIS.
Sebelumnya, Mahesa Jenar juga telah mendapatkan jasa penyerang asal Brasil, Gustavo Souza. Namun, pemain yang didatangkan lebih cepat ini baru bisa didaftarkan pada putaran kedua setelah bursa transfer dibuka.
Fernandinho dan Taufee Skandari memang menjadi pemain asing yang paling minim kontribusi untuk Mahesa Jenar.
Keduanya tercatat jarang bermain selama setengah musim memperkuat PSIS di BRI Liga 1 2024/2025.
Apalagi Taufee sejak datang ke Semarang hanya mencatat 170 umpan passing, dan sementara Fernandinho hanya melakukan tugasnya sebagai gelandang bertahan tanpa memberi peluang untuk membantu lini serang.
Manajemen PSIS Semarang berharap dengan keputusan ini, tim akan lebih fokus pada pemain-pemain lokal dan merekrut pemain asing baru yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Dan apalagi tidak menghamburkan uang untuk belanja pemain yang tidak berguna, dan jarang mendapat menit bermain.
