Profil Pemain Timnas U-17 Asal Jawa Barat
Score.co.id – Sebuah fenomena menarik terjadi dalam skuad Timnas Indonesia U-17 yang akan bertarung di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Di antara nama-nama diaspora yang bersinar, sekelompok pemain dari Jawa Barat justru menjadi tulang punggung dan jiwa dari tim ini. Mereka bukan sekadar penggembira; mereka adalah bukti nyata bahwa tanah air masih mampu melahirkan talenta mentah dengan tekad baja. Artikel ini bukan sekadar daftar biodata, melainkan sebuah analisis mendalam tentang perjalanan, potensi, dan peran krusial keempat pemain asal Jawa Barat—Muhammad Zahaby Gholy, Faaris Silva Nurhidayat, Nazriel Alfaro Syahdan, dan Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda—dalam misi bersejarah Garuda Muda. Kita akan mengulik bagaimana latar belakang mereka membentuk karakter bermain, serta tantangan yang harus dihadapi untuk bertahan di panggung elite.
Gambaran Umum: Jawa Barat sebagai Benteng Talenta Muda Indonesia
Dalam peta sepak bola muda Indonesia, Jawa Barat selalu menjadi penyumbang utama. Persib Bandung dan Persija Jakarta, dua raksasa dengan akademi yang mapan, berperan sebagai kawah candradimuka. Pada 2025, di bawah asuhan Nova Arianto, Timnas U-17 berhasil mencatat sejarah dengan lolos ke Piala Asia U-17 dan Piala Dunia U-17. Skuad ini adalah perpaduan yang disengaja antara bibit lokal dan diaspora. Kehadiran pemain seperti Zahaby Gholy dan Nazriel Alfaro bukanlah kebetulan. Mereka merepresentasikan generasi baru pesepakbola Indonesia yang terasah di liga domestik, memiliki mental tempur tinggi, dan siap bersaing dengan rekan-rekan mereka yang dibesarkan di sistem Eropa. Keberadaan mereka menjawab keraguan tentang masih relevannya pembinaan lokal, sekaligus menjadi inspirasi bagi ribuan anak di Serang hingga Bandung bahwa mimpi berseragam Merah-Putih di Piala Dunia sangatlah mungkin.
Muhammad Zahaby Gholy: Senjata Mematikan dari Bekasi
Muhammad Zahaby Gholy bukanlah nama asing bagi penggemar yang mengikuti perjalanan tim muda Indonesia. Penyerang andalan Persija Jakarta ini adalah tipe striker modern yang lincah, cerdas, dan haus gol.
Profil dan Perjalanan Karier
Lahir di Bekasi pada 5 Desember 2008, Gholy memulai kariernya dari level akar rumput. Jejaknya melintasi beberapa SSB lokal seperti Garuda Putra Bekasi dan Serpong Jaya, sebelum akhirnya mendarat di akademi Persija Jakarta pada 2023. Proses ini membentuknya menjadi pemain yang serba bisa, mampu menempati posisi sebagai penyerang tengah, sayap kiri, maupun kanan. Debut profesionalnya yang cukup berkesan terjadi di Piala Presiden 2024 melawan Madura United, menjadi pintu gerbangnya ke dunia sepak bola tingkat nasional.
Prestasi dan Peran di Timnas U-17
Tahun 2025 menjadi tahun kebangkitan Gholy. Ia bukan hanya sekadar pemain, melainkan salah satu ujung tombak utama. Namanya melejit berkat sebuah gol spektakuler yang dicetaknya ke gawang Yaman dalam Piala Asia U-17. Gol tersebut bukan hanya sekedar angka, tetapi merupakan penanda bangkitnya kepercayaan diri tim. Kemampuannya membaca ruang, kecepatan dalam melakukan pergerakan tanpa bola, dan ketenangan saat berhadapan dengan kiper lawan membuatnya menjadi ancaman konstan bagi pertahanan manapun. Di timnas, perannya melampaui pencetak gol. Ia sering kali turun membantu pertahanan dan menjadi titik awal penyerangan dengan umpan-umpan pendek yang akurat.
Tantangan dan Potensi Ke Depan
Meski brilian, tantangan terbesar Gholy adalah konsistensi di level internasional. Fisiknya yang masih perlu dikembangkan akan diuji di Piala Dunia melawan defender-defender Eropa dan Afrika yang secara fisik lebih matang. Kemampuannya untuk beradaptasi dengan tekanan dan menjaga produktivitas gol akan menjadi kunci, tidak hanya bagi timnas, tetapi juga bagi masa depannya di level senior Persija.

Faaris Silva Nurhidayat: Sang Pengawal dari Kuningan
Jika Gholy adalah ujung tombak, maka Faaris Silva Nurhidayat adalah perisai yang kokoh di lini belakang. Bek asal Kuningan ini membawa narasi yang berbeda: sebuah cerita tentang ketangguhan dan kerja keras.
Latar Belakang dan Karakter Bermain
Lahir di Kuningan dan besar di Bekasi, Faaris datang dari latar belakang keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja serabutan dan ibunya merupakan anggota Satpol PP Kota Bekasi. Latar belakang inilah yang mungkin membentuk karakternya sebagai pemain yang pantang menyerah dan tidak kenal lelah. Sebagai bek, gaya bermainnya cenderung tangguh dan fokus pada pemecahan serangan lawan. Meski data tinggi badannya tidak banyak disebutkan, ia mengandalkan posisional body yang baik, timing tekel yang bersih, dan dedikasi total untuk tim.
Kontribusi untuk Garuda Muda
Kehadiran Faaris dalam skuad yang lolos ke Piala Dunia U-17 adalah bukti bahwa kontribusi tidak selalu harus diukur dari gol atau assist. Ia adalah tipe pemain yang melakukan pekerjaan kotor dengan efektif. Dalam sistem pertahanan tim, ketangguhan dan disiplinnya menjadi fondasi yang memungkinkan pemain lain untuk lebih leluasa menyerang. Perjalanannya dari dusun di Kuningan hingga ke panggung Piala Dunia di Qatar adalah inspirasi nyata bagi anak-anak dari daerah non-metropolitan bahwa jalur menuju sepak bola top tetap terbuka.
Proyeksi dan Hal yang Perlu Ditingkatkan
Potensi Faaris sangat besar, namun untuk bisa bersaing di level tertinggi, ia membutuhkan lebih banyak jam terbang dan eksposur. Kemampuan dalam membangun serangan dari belakang dan distribusi bola menjadi aspek yang bisa ia tingkatkan. Selain itu, manajemen cedera juga penting, mengingat beban fisik yang ditanggung seorang bek di level internasional sangatlah tinggi.

Nazriel Alfaro Syahdan: Otak Permainan dari Bandung
Di jantung pertahanan Timnas U-17, berdiri seorang gelandang yang kerap disebut-sebut sebagai “wonderkid” Persib Bandung: Nazriel Alfaro Syahdan. Ia adalah pengatur tempo, sang konduktor yang menghubungkan lini belakang dengan serangan.
Biodata dan Gaya Bermain
Lahir di Bandung pada 1 Februari 2008, Nazriel adalah produk murni akademi Persib. Dipromosikan ke tim utama oleh Bojan Hodak pada Juli 2025, ia langsung menunjukkan kualitasnya. Gaya bermainnya sering dibandingkan dengan legenda Persib, Dedi Kusnandar. Nazriel memiliki visi permainan yang luas, passing yang tajam dan akurat, serta kerja keras yang luar biasa. Ia nyaman bermain sebagai gelandang tengah yang mampu memecah tekanan lawan dan memulai serangan.
Posisi Kunci di Timnas dan Persib
Peran Nazriel di Timnas U-17 sangatlah krusial. Dalam formasi yang diterapkan pelatih Nova Arianto, dialah yang menjadi sumber kreativitas. Kemampuannya menguasai bola di bawah tekanan dan menemukan celah untuk umpan terobosan adalah aset berharga. Keseimbangan antara tugas defensif dan ofensifnya membuatnya menjadi pemain yang komplit di usianya yang masih sangat muda. Kenaikan pangkatnya ke tim utama Persib bukan hanya formalitas, melainkan pengakuan atas kematangan bermainnya yang melampaui usianya.
Masa Depan yang Cemerlang dan Tantangan Kompetisi
Masa depan Nazriel sangat cerah. Namun, tantangan terbesarnya adalah persaingan ketat dengan gelandang-gelandang diaspora yang memiliki pengalaman berbeda. Untuk menjadi yang terbaik, ia perlu terus meningkatkan fisik dan ketajaman dalam mencetak gol. Jika konsistensinya terjaga, bukan tidak mungkin ia akan segera menjadi andalan di timnas senior.

Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda: Penjaga Gawang Andalan dari Bandung
Di antara tiga penjaga gawang yang dipanggil, nama Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda mencuat sebagai kiper muda berbakat dari Bandung. Ia adalah sosok di antara mistar gawang yang tenang namun penuh kewaspadaan.
Profil dan Peran sebagai Kiper
Lahir di Bandung pada 11 Februari 2008, Rhaka adalah produk akademi Persib yang terhormat. Perjalanannya dimulai dari SSB Seventhree Bandung sebelum akhirnya membela Persib. Dengan tinggi badan yang diperkirakan sekitar 182 cm, ia memiliki postur ideal untuk seorang kiper modern. Rhaka dikenal dengan refleks yang cepat, keberanian dalam menghadapi satu-lawan-satu, dan komunikasi yang baik dengan para bek di depannya.
Kontribusi dan Pengalaman Internasional
Sepanjang 2025, Rhaka menjadi nama tetap dalam pemusatan latihan dan turnamen timnas, termasuk Piala Kemerdekaan dan Piala Asia U-17. Meski mungkin bukan pilihan pertama, kehadirannya sangat vital. Ia memberikan kedalaman dan persaingan sehat untuk posisi kiper utama. Stabilitas dan konsistensi yang ditunjukkannya selama TC, termasuk di Dubai, memberinya pengalaman berharga untuk beradaptasi dengan gaya bermain tim-tim asing. Pengalaman ini tak ternilai harganya untuk perkembangan jangka panjangnya.
Perkembangan dan Area untuk Berkembang
Sebagai kiper muda, area terbesar untuk pengembangan Rhaka adalah pengalaman bermain di level tinggi. Kepercayaan diri dalam memimpin area kotak penalti dan kemampuan dengan kaki (ball-playing ability) adalah aspek yang bisa terus diasah. Perjalanannya di Piala Dunia U-17, meski mungkin hanya sebagai cadangan, akan menjadi sekolah terbaik baginya untuk mengobservasi dan belajar menjadi kiper kelas dunia.
Perbandingan Biodata dan Prestasi
- Muhammad Zahaby Gholy
- Tanggal Lahir: 5 Desember 2008
- Tempat Lahir: Bekasi
- Tinggi (cm): 170
- Posisi: Penyerang
- Klub Saat Ini: Persija Jakarta
- Prestasi Utama 2025: Pencetak gol krusial di Piala Asia U-17, bagian tim lolos Piala Dunia.
- Faaris Silva Nurhidayat
- Tanggal Lahir: ~2008
- Tempat Lahir: Kuningan
- Tinggi (cm): Tidak Diketahui
- Posisi: Bek
- Klub Saat Ini: Persija Jakarta
- Prestasi Utama 2025: Bagian dari skuad inti yang lolos ke Piala Dunia U-17.
- Nazriel Alfaro Syahdan
- Tanggal Lahir: 1 Februari 2008
- Tempat Lahir: Bandung
- Tinggi (cm): 174
- Posisi: Gelandang
- Klub Saat Ini: Persib Bandung
- Prestasi Utama 2025: Dipromosikan ke tim utama Persib, andalan di Piala Asia & Piala Dunia U-17.
- Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda
- Tanggal Lahir: 11 Februari 2008
- Tempat Lahir: Bandung
- Tinggi (cm): ~182
- Posisi: Kiper
- Klub Saat Ini: Persib Bandung
- Prestasi Utama 2025: Pemain tetap dalam TC dan skuad untuk Piala Asia & Piala Dunia U-17.
Proyeksi dan Tantangan Bersama Menuju Puncak
Keempat pemain ini adalah cerminan dari sebuah generasi emas yang sedang dipahat. Mereka membawa beban harapan tidak hanya sebagai pesepakbola, tetapi sebagai bukti bahwa sistem pembinaan di Jawa Barat, meski dengan segala keterbatasannya, mampu menghasilkan pemain berkelas. Tantangan terbesar mereka adalah transisi dari bintang muda menjadi pemain senior yang konsisten. Persaingan dengan pemain diaspora yang memiliki akses ke fasilitas dan pelatihan level Eropa adalah realitas yang harus dihadapi. Namun, mereka memiliki keunggulan yang tak ternilai: pemahaman taktis yang ditanamkan sejak dini di liga domestik dan mental pejuang yang lahir dari persaingan keras di Indonesia. Masa depan sepak bola Indonesia ada di pundak mereka dan kawan-kawan. Perjalanan di Piala Dunia U-17 nanti bukanlah garis finis, melainkan sebuah permulaan. Mereka harus terus diasah, diberi kesempatan, dan dilindungi dari beban berlebihan agar potensi sesungguhnya bisa mekar sempurna.
Kesimpulan: Harapan yang Bertumpu pada Pundak Muda
Muhammad Zahaby Gholy, Faaris Silva Nurhidayat, Nazriel Alfaro Syahdan, dan Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda adalah lebih dari sekadar nama dalam daftar skuad. Mereka adalah simbol, bukti nyata bahwa talenta sepak bola Indonesia dari daerah seperti Jawa Barat masih sangat kaya dan berpotensi untuk bersaing di level global. Melalui kombinasi antara bakat alam, kerja keras, dan pembinaan dari klub-klub top, mereka telah sampai di ambang pintu impian setiap pesepakbola muda: bermain di Piala Dunia. Perjalanan mereka mengajarkan bahwa fondasi yang kuat dari akar rumput dan mental yang tangguh adalah kunci menuju kesuksesan. Panggung di Qatar adalah kesempatan emas untuk belajar, berkembang, dan menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Indonesia memiliki masa depan yang cerah.
Ikuti terus analisis mendalam dan berita terbaru seputar Timnas Indonesia dan perkembangan pesepak bola muda nasional hanya di Score.co.id.












