Profil Joey Pelupessy Calon Pemain Naturalisas
score.co.id – Bayangkan seorang gelandang bertahan dengan lebih dari seratus pertandingan di Championship Inggris, kapten di Eredivisie Belanda, dan kini berseragam Garuda. Itu bukan skenario hipotetis, melainkan realitas Joey Mathijs Pelupessy. Sosoknya bukan sekadar nama baru dalam daftar naturalisasi, melainkan sebuah pernyataan strategis. Artikel ini mengupas secara mendalam mengapa pemain berusia 32 tahun ini bukan hanya menjadi aset berharga untuk Timnas Indonesia, tetapi juga menjadi magnet bagi klub-klub top Liga 1 yang haus akan kepemimpinan dan kedewasaan bermain di lini tengah.
Dari Akademi Twente ke Tantangan Eropa: Fondasi Seorang Pemain Komplet
Perjalanan Joey Pelupessy adalah bukti nyata dari proses penggemblengan ala Eropa yang panjang dan penuh disiplin. Karir profesionalnya dimulai di FC Twente, sebuah klub dengan akademi ternama yang telah melahirkan banyak talenta. Namun, momen paling formatif justru terjadi saat dia masih membela Jong FC Twente, di mana dia pernah merasakan bimbingan langsung dari seorang legenda: Patrick Kluivert. Hubungan guru-murid ini kini menemukan babak barunya, dengan Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang memanggil Pelupessy untuk membela Garuda. Pengalaman ini bukan sekadar fakta trivia, melainkan fondasi filosofi permainan yang mungkin akan dibawanya ke skuad nasional.

Puncak kematangan pertamanya diraih di Heracles Almelo. Selama empat musim, dia bukan hanya menjadi starter dengan 103 penampilan liga, tetapi juga dipercaya mengenakan ban kapten pada musim terakhirnya. Peran kepemimpinan inilah yang membedakannya. Dia kemudian mengasah ketangguhan mental dan fisik di Championship Inggris dengan Sheffield Wednesday, sebuah liga yang terkenal paling keras dan menuntut stamina prima. Dengan total 106 pertandingan di kompetisi tersebut, Pelupessy membuktikan daya tahannya di kancah yang sering dianggap sebagai tolok ukur kesiapan fisik seorang pemain.
Petualangannya tidak berhenti di sana. Jejaknya di Turki bersama Giresunspor dan kembalinya ke Belanda untuk membela Groningen menunjukkan kapasitas adaptasinya yang tinggi terhadap gaya permainan dan budaya sepak bola yang berbeda-beda. Semua rangkaian pengalaman inilah yang membentuknya menjadi pemain serba bisa. Meski berposisi utama sebagai gelandang bertahan, fleksibilitasnya memungkinkannya beroperasi efektif sebagai gelandang tengah maupun bek tengah, memberikan pilihan taktis yang berharga bagi pelatih.
Ringkasan Karir Utama
- Heracles Almelo: 4 musim, 103 penampilan, kapten tim
- Sheffield Wednesday: 106 pertandingan di Championship Inggris
- Groningen: Pengalaman adaptasi di Eredivisie Belanda
Proses Naturalisasi: Lebih dari Sekadar Perpindahan Paspor
Pelupessy, bersama Emil Audero dan Dean James, secara resmi menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI) pada 10 Maret 2025. Proses ini menandai komitmennya yang formal, namun nilai sebenarnya terletak pada apa yang dia bawa setelah sumpah itu diucapkan.
Secara taktis, kehadirannya menjawab kebutuhan spesifik Timnas Indonesia. Dia adalah gelandang jangkar klasik dengan kemampuan membaca permainan dan memutus serangan lawan. Namun, analisis mendalam terhadap permainannya mengungkap kelebihan yang lebih dinamis. Dia disebut memiliki mobilitas tinggi untuk seorang gelandang bertahan, mampu bergerak naik-turun lapangan untuk membantu transisi. Kemampuannya dalam duel fisik dan ketahanan yang prima menjadi modal berharga untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di kualifikasi Piala Dunia.
Namun, mungkin kontribusi terbesarnya terletak pada aspek non-teknis: pengalaman dan kedewasaan. Setelah merasakan tekanan liga top Eropa dan menjalani lebih dari 340 pertandingan klub senior, dia membawa pola pikir dan standar profesional yang bisa menjadi contoh bagi pemain lokal.
Dalam skuad Timnas, dia bukan hanya direkrut untuk mengisi posisi, tetapi juga untuk menjadi pemimpin di lapangan dan mentor di balik layar.
Debut dan Proyeksi: Pilar Baru di Lini Tengah Garuda
Debutnya untuk Timnas Indonesia berjalan sempurna. Pada 25 Maret 2025, Pelupessy tampil penuh 90 menit dalam kemenangan 1-0 atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, memberikan stabilitas langsung di lini tengah. Debut solid itu membuktikan bahwa integrasinya berjalan cepat.
Ekspektasi terhadapnya tinggi. Dia diproyeksikan bukan hanya sebagai pemain pelapis, tetapi sebagai starter yang diandalkan pada putaran-putaran krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026. Perannya akan vital, terutama dalam menghadapi tim-tim yang memiliki penguasaan bola dan tekanan tinggi. Kemampuannya dalam distribusi bola akurat, baik umpan pendek untuk menjaga possession maupun umpan jauh untuk membuka serangan, akan menjadi kunci dalam membangun permainan dari belakang.
Yang menarik, reuni dengan pelatih Patrick Kluivert di tingkat internasional menciptakan sebuah sinergi yang potensial. Kluivert tentu memahami karakter dan potensi Pelupessy dengan baik dari masa lalu mereka. Pemahaman ini bisa mempercepat adaptasi taktis Pelupessy dalam sistem yang diterapkan pelatih Belanda itu, sehingga diharapkan kontribusinya bisa lebih langsung terasa.
Magnet Bagi Liga 1: Analisis Minat Persib Bandung dan Tren Naturalisasi Domestik
Di penghujung 2025, nama Pelupessy semakin panas dikaitkan dengan klub-klub Liga 1, dengan Persib Bandung berada di garis terdepan. Minat ini bukanlah sebuah rumor biasa, melainkan memiliki logika strategis yang kuat.
Dari sudut pandang klub seperti Persib, merekrut Pelupessy adalah sebuah transaksi yang bernilai tinggi. Dia membawa pengalaman Eropa yang langka ke kompetisi domestik. Bagi sebuah klub yang bercita-cita tinggi di Liga 1 dan kompetisi Asia, memiliki pemain dengan mentalitas pemenang yang teruji di liga-liga keras seperti Championship Inggris adalah sebuah aset tak ternilai. Kemampuannya sebagai organizer play dari lini tengah bisa menjadi penghela permainan tim, sesuatu yang sering kali menjadi pembeda di level tertinggi.
Spekulasi tentang potensi dibentuknya “miniatur Timnas” di Persib pun mengemuka. Jika bergabung, Pelupessy berpotensi bersanding dengan rekan senegaranya yang juga pemain naturalisasi seperti Marc Klok dan Thom Haye. Hal ini bisa menciptakan chemistry yang sudah setengah jadi, memperlancar koordinasi, dan membawa pemahaman taktis level tim nasional ke dalam klub. Namun, di balik peluang ini, ada pula tantangan regulasi dan dinamika skuad yang harus diatur dengan cermat oleh manajemen klub, termasuk soal mengelola komposisi pemain asing dan lokal.
Tren ini juga mencerminkan pergeseran strategi. Jika program naturalisasi sebelumnya difokuskan hampir secara eksklusif untuk Timnas, kini mulai terlihat aliran manfaat ganda, di mana pemain-pemain naturalisasi tersebut juga dilihat sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas kompetisi klub. Pelupessy, dengan profilnya, adalah pionir dari tren ini.
Kesimpulan: Nilai Sebuah Kedewasaan
Joey Pelupessy mewakili sebuah generasi dan filosofi baru dalam program naturalisasi sepak bola Indonesia. Dia bukan sekadar pemain dengan paspor baru, tetapi seorang profesional matang yang membawa seluruh paket: keahlian teknis, ketangguhan mental, pengalaman kepemimpinan, dan etos kerja kelas Eropa. Proses panjang dari Nijverdal ke Sheffield hingga akhirnya ke Jakarta telah menempa dirinya menjadi aset yang siap pakai.
Proyeksi ke depan jelas. Bagi Timnas, dia diharapkan menjadi pilar stabil di lini tengah yang selama ini sering menjadi titik lemah. Bagi Liga 1, kehadirannya—jika terealisasi—akan menjadi pembuktian bahwa kompetisi domestik mulai menarik pemain dengan kualitas dan CV yang serius, bukan hanya sekadar nama. Tantangan tentang usia dan kesesuaian dengan tempo permainan lokal tentu ada, tetapi sejarah karirnya menunjukkan bahwa intelektualitas permainan dan kondisi fisik yang terjaga sering kali mengalahkan angka semata.
Pada akhirnya, perjalanan Joey Pelupessy adalah cerita tentang nilai sebuah kedewasaan dan spesialisasi. Di era yang sering kali terpukau pada kecepatan dan bakat muda, dia mengingatkan bahwa ada ruang yang sangat penting bagi pemain yang paham permainan, pemimpin di lapangan, dan tahu persis bagaimana memenangi pertandingan. Itulah modal yang sesungguhnya, baik untuk Garuda maupun bagi masa depannya di tanah leluhur.
Tertarik dengan analisis mendalam seperti ini seputar taktik, profil pemain, dan dinamika sepak bola Indonesia dan Eropa? Ikuti terus berita dan ulasan terkini hanya di Score.co.id.












