Prestasi Marselino Ferdinan
score.co.id – Gelandang serang Indonesia, Marselino Ferdinan, menorehkan sejarah dengan menjadi pemain kelahiran Indonesia pertama yang membela klub di kasta kedua Liga Inggris, Championship. Namun, beberapa bulan setelah momen bersejarah untuk Oxford United itu, perjalanan Eropanya mengambil belokan baru yang penuh tantangan. Musim 2025/2026 membawanya ke jantung Eropa, tepatnya ke klub Slovakia, AS Trenčín, dengan status pinjaman. Artikel ini akan mengupas tuntas potret terkini “Lino” di Slovakia: momen debut yang menjanjikan, statistik yang masih terbatas, badai cedera yang menghalangi panggilan timnas, serta analisis mendalam tentang jalan berliku yang harus ditempuh wonderkid Indonesia ini untuk benar-benar bersinar di Benua Biru.
Adaptasi Awal dan Kilasan Kualitas di Niké Liga
Marselino resmi bergabung dengan AS Trenčín pada 6 September 2025, dalam kesepakatan pinjaman hingga akhir musim. Tujuannya jelas: mendapatkan menit bermain dan pengalaman kompetitif yang lebih konsisten setelah sempat kesulitan menembus skuad utama Oxford United.
Debutnya tiba pada 18 Oktober 2025, dalam laga melawan MFK Skalica. Masuk sebagai pengganti di babak kedua, Marselino langsung menunjukkan kualitasnya. Dalam 45 menit, ia mencatatkan 13 umpan akurasi dari 15 percobaan (akurasi 87%), termasuk 3 umpan kunci yang berpotensi menciptakan peluang. Performa ini memberinya rating 6.8 dari FotMob, indikasi kontribusi positif meski belum menghasilkan gol atau assist.
Penampilan keduanya, melawan Spartak Trnava, jauh dari ideal. Tim kalah telak 0-4, dan Marselino yang masuk di menit ke-72 hanya bermain 18 menit sebelum mendapat kartu kuning. Secara agregat, catatannya hingga pertengahan Desember 2025 terlihat sangat terbatas: hanya 2 penampilan di liga dengan total 63 menit, ditambah 1 penampilan singkat di Piala Slovakia.

Mengurai Statistik Terbatas dan Posisi Bermain
Data statistik yang terbatas ini memang belum cukup untuk menilai keberhasilan atau kegagalan. Namun, dari snapshot yang ada, kita bisa melihat pola dan tantangannya.
- Kontribusi dalam Umpan dan Kreasi: Dari dua laga tersebut, akurasi umpan Marselino konsisten di atas 83%, menunjukkan kemampuan teknikal dan keputusan passing yang baik di level kompetisi Eropa tengah. Umpan kunci yang dicatat dalam debutnya adalah sinyal positif atas visi dan kreativitasnya.
- Efek “Pemain Pengganti”: Kedua penampilannya selalu dimulai dari bangku cadangan. Ini membatasi ritmenya untuk langsung mempengaruhi permainan. Seorang pemain kreatif seperti Marselino seringkali butuh waktu lebih lama untuk menyelaraskan diri dengan dinamika pertandingan yang sudah berjalan.
- Fleksibilitas Posisi: Di Trenčín, Marselino disebutkan bermain dalam peran gelandang serang atau sayap. Fleksibilitas ini bisa menjadi aset, tetapi juga berisiko jika ia tidak mendapatkan posisi tetap untuk mengembangkan pemahaman taktis yang mendalam.
Fitur Utama: Statistik Penampilan di AS Trenčín
| Pertandingan | Menit Bermain | Statistik Utama |
|---|---|---|
| vs MFK Skalica (Debut) | 45 | 13/15 umpan akurat (87%), 3 umpan kunci, rating 6.8 |
| vs Spartak Trnava | 18 | Kartu kuning, tim kalah 0-4 |
| Piala Slovakia | Singkat | Penampilan tambahan tanpa detail spesifik |
Badai Cedera dan Kontroversi SEA Games 2025
Babak yang seharusnya menjadi momen penting justru terhenti oleh nasib buruk. Menjelang pemanggilannya untuk membela Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Marselino dilaporkan mengalami cedera hamstring. Cedera ini memaksanya batal terbang ke Thailand dan digantikan oleh Rifqi Ray Farandi.
Namun, situasi ini tidak berjalan mulus. Muncul kontroversi ketika AS Trenčín mengunggah foto Marselino yang tampak sedang melakukan aktivitas pemanasan sebelum latihan. Unggahan ini memicu spekulasi publik dan media Indonesia: apakah cedera ini benar adanya, atau sekadar alasan klub untuk tidak melepas pemainnya? Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, menyikapi dengan profesional, menyatakan bahwa pemain sudah lengkap dan ia tidak panik dengan ketidakhadiran Marselino.
Insiden ini menyoroti hubungan yang kerap tegang antara kepentingan klub dan tim nasional, sekaligus menjadi ujian komunikasi bagi manajemen PSSI. Lebih dari itu, ini adalah pukulan bagi Marselino sendiri, yang kehilangan kesempatan berharga untuk memimpin Garuda Muda mempertahankan medali emas, serta momentum untuk kembali ke performa puncak melalui pertandingan kompetitif.
Analisis Perjalanan Karir: Dari Surabaya Hingga Persimpangan Slovakia
Untuk memahami konteks penuh tantangan Marselino di Trenčín, kita perlu melihat peta perjalanan karirnya. Ia melesat sebagai bintang muda di Persebaya Surabaya, meraih Penghargaan Pemain Muda Terbaik Liga 1 dan bahkan masuk dalam daftar 60 talenta muda dunia versi The Guardian. Keberaniannya melangkah ke Eropa patut diacungi jempol, pertama ke Deinze (Belgia) lalu ke Oxford United.
Namun, pola yang muncul adalah kesenjangan antara potensi dan realitas menit bermain. Di Deinze, ia hanya tampil 7 kali. Di Oxford, ia hanya membuat 1 penampilan liga yang bersejarah itu. Sekarang di Trenčín, cedera kembali mengganggu. Mantan pelatihnya di Persebaya, Aji Santoso, secara tepat menganalisis bahwa minimnya menit bermain reguler di klub adalah masalah utama yang bahkan mempengaruhi peluangnya dipanggil ke timnas senior.
“Saya sangat yakin itulah pertimbangan utama kenapa Marselino tidak dipanggil… Karena kalau Marselino tidak main di klub secara reguler, tentunya sentuhan-sentuhan ini pasti akan berbeda dengan ketika dia mengikuti kompetisi secara reguler.” – Aji Santoso, Pelatih yang memberi debut profesional pada Marselino.
Pinjaman ke Slovakia seharusnya menjadi solusi atas masalah ini. Liga Slovakia, dengan level yang lebih terjangkau dibanding Championship, diharapkan bisa menjadi panggung bagi Marselino untuk kembali percaya diri, bermain rutin, dan mencetak angka. Sayangnya, cedera telah menghentikan proses adaptasi yang sedang berjalan.
Proyeksi dan Harapan di Sisa Musim 2025/2026
Lantas, bagaimana prospek Marselino ke depan? Tantangannya nyata, tetapi peluang itu masih ada. Pertama dan terpenting, pemulihan total dari cedera hamstring adalah syarat mutlak. Cedera jenis ini rentan kambuh jika tidak ditangani dengan sempurna.
Kedua, ia harus merebut kepercayaan pelatih Ricardo Moniz. Dalam sisa musim Niké Liga, Marselino perlu menunjukkan bahwa ia layak mendapat menit bermain lebih awal, bukan sekadar pemain pengganti. Kontribusi nyata berupa assist atau gol pertama akan menjadi psychological boost yang sangat dibutuhkannya.
Ketiga, dari sisi timnas, performanya di klub akan terus diawasi ketat oleh pelatih Shin Tae-yong maupun pelatih timnas senior berikutnya. Marselino telah membuktikan kelas internasionalnya dengan menjadi pencetak gol termuda di sejarah Timnas Indonesia senior dan mencetak brace penting melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia. Namun, tempat di skuad Garuda harus terus diperjuangkan melalui performa klub yang konsisten.
Penutup: Ujian Nyata Sebelum Melesat Kembali
Perjalanan Marselino Ferdinan di AS Trenčín masih sangat pendek untuk dihakimi. Debutnya menunjukkan kilasan kualitas, tetapi rangkaian statistiknya masih terlalu minim, dan kini dihambat cedera. Episode batal ke SEA Games adalah gambaran nyata betapa karir sepak bola di level tinggi penuh dengan faktor tak terduga, mulai dari persaingan internal klub, kebijakan manajemen, hingga kondisi fisik.
Musim pinjaman di Slovakia ini adalah ujian karakter sesungguhnya bagi Marselino. Ini bukan lagi tentang menjadi wonderkid yang dipuja, tetapi tentang menjadi pemain profesional tangguh yang bisa bangkit dari ketidakberuntungan, mengatasi cedera, dan merebut tempat lewat kerja keras. Jika ia bisa pulih, beradaptasi, dan akhirnya bersinar di Niké Liga, maka langkah ini akan menjadi fondasi yang kokoh untuk petualangan Eropa-nya yang berikutnya. Namun, semua itu dimulai dari ruang perawatan dan tekad untuk kembali lebih kuat.
Pantau terus perkembangan terbaru Marselino Ferdinan dan analisis mendalam seputar pemain Indonesia di liga Eropa hanya di Score.co.id.












