Prestasi dan Kegagalan Rúben Amorim
Score.co.id – Gelombang optimisme yang menyambut kedatangan Rúben Amorim di Old Trafford kini telah berubah menjadi badai skeptisisme yang hebat. Pelatih asal Portugal yang pernah dielu-elukan sebagai juru taktik ajaib tersebut kini justru menjadi simbol dari keterpurukan Manchester United yang semakin dalam. Bagaimana seorang pelatih dengan CV gemilang bisa mengalami kejatuhan begitu dramatis? Berikut analisis mendalam berdasarkan fakta terbaru di tahun 2025.
Transisi Penuh Harapan: Dari Kejayaan di Sporting ke Tantangan di Old Trafford
Pada November 2024, penunjukan Rúben Amorim sebagai manajer Manchester United disambut dengan euforia. Ia tiba dengan reputasi sebagai salah satu pemikir muda terbaik di dunia sepak bola, sang arsitek di balik kebangkitan Sporting CP.

Pencapaian di Sporting CP
- Mematahkan Kutukan: Memenangkan gelar liga pada 2021, mengakhiri paceklik 19 tahun tanpa trofi liga untuk Sporting.
- Kesuksesan Berulang: Mengulangi keberhasilan pada 2024.
- Performa Awal Musim 2024-2025: Dari 18 laga di semua kompetisi, meraih 16 kemenangan, 1 imbang, dan hanya 1 kekalahan (rasio kemenangan 88.9%), termasuk kemenangan telak 4-1 atas Manchester City.
Performa inilah yang meyakinkan petinggi MU bahwa Amorim adalah orang yang tepat untuk membangkitkan raksasa yang tertidur ini, menggantikan Erik ten Hag. Namun, Amorim sendiri menyadari tantangan besar yang menanti. Dalam pernyataan perpisahannya, ia berkata:
“Saya tidak naif, saya tahu ini akan sangat berbeda, sangat sulit.”
Kalimat ini kini terasa seperti sebuah firasat kelam, mengingat Manchester United telah menjadi “kuburan” bagi banyak manajer top sebelumnya.
Analisis Musim Debut 2024-2025: Bencana Domestik, Pelipur Lara di Eropa
Musim perdana Amorim di Manchester United menjadi salah satu musim terburuk dalam sejarah modern klub. Harapan tinggi musnah seiring performa tragis di Premier League.
Performa di Premier League
- Posisi Akhir: Peringkat ke-15, pencapaian terendah sepanjang sejarah kompetisi dan terburuk sejak terdegradasi pada 1974.
- Statistik:
- Poin: 42 dari 38 pertandingan
- Kekalahan: 18
- Selisih Gol: -10
- Titik Nadir: Enam kekalahan beruntun pada Desember, dengan pemain tampak kebingungan dengan formasi 3-4-2-1 ala Amorim.
Pencapaian di Liga Europa
Satu-satunya pelipur lara adalah perjalanan di Liga Europa, di mana United melaju ke final. Namun, harapan meraih trofi dan tiket Liga Champions pupus setelah kalah dari Tottenham Hotspur di partai puncak, memastikan absennya United dari kompetisi Eropa musim depan.
Perbandingan Statistik: Sporting vs Manchester United
| Metrik | Sporting CP (2024-2025) | Manchester United (2024-2025) |
|---|---|---|
| Rasio Kemenangan | 88.9% | 31.6% |
| Rata-rata Gol per Laga | 2.8 | 1.2 |
| Kebobolan per Laga | 0.6 | 1.5 |
| Kekalahan | 1 (dari 18 laga) | 18 (dari 38 laga) |
Taktik dan Realita: Kegagalan Sistem 3-4-3 di Premier League
Akar masalahnya terletak pada ketidakcocokan taktis yang fundamental. Amorim datang dengan filosofi permainan yang jelas: formasi 3-4-3 dengan pressing tinggi dan transisi cepat. Sistem ini jitu di Portugal, namun gagal total di Premier League.
Kelemahan Taktis
- Ketergantungan pada Ruang: Sistem Amorim bergantung pada ruang yang ditinggalkan lawan, yang menjadi tidak efektif melawan tim dengan pertahanan rapat (low block), umum di Inggris.
- Contoh Pertandingan: Imbang 1-1 melawan Fulham menunjukkan United bingung dan rentan terhadap serangan balik.
- Kelemahan Transisi: Tanpa ruang untuk berlari, permainan transisi United menjadi tumpul.
Strategi Transfer yang Kontraproduktif
- Perekrutan Pemain: Pemain seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo dianggap cocok, namun gagal beradaptasi.
- Keputusan Kontroversial:
- Meminjamkan Marcus Rashford.
- Menepikan Kobbie Mainoo.
- Manuel Ugarte, mantan anak asuh Amorim di Sporting, kesulitan menembus tim utama.
Awal Musim 2025-2026: Dari Buruk Menjadi Krisis
Jika musim lalu buruk, awal musim 2025-2026 adalah bencana penuh. Tekanan pada Amorim meledak setelah:
- Dua Laga Awal Premier League: Kalah dari Arsenal, imbang melawan Fulham.
- Kekalahan Memalukan: Tersingkir dari Carabao Cup oleh Grimsby Town (kasta keempat) pada 27 Agustus 2025, kalah 12-11 lewat adu penalti setelah tertinggal 2-0.
Reaksi dan Krisis Kepemimpinan
Amorim memperkeruh suasana dengan komentar pasca-kekalahan:
“Para pemain berbicara sangat keras hari ini… Grimsby adalah satu-satunya tim yang ada di lapangan.”
Komentar ini ditafsirkan sebagai tanda ia kehilangan ruang ganti. Banyak pengamat menyebut para pemain telah “berhenti bermain untuk sang pelatih”, menandakan krisis kepemimpinan.
Evaluasi Akhir: Prestasi Minimal, Kegagalan Maksimal
Secara keseluruhan, era Rúben Amorim di Manchester United hingga saat ini adalah kegagalan besar.
Prestasi
- Runner-up Liga Europa: Satu-satunya pencapaian positif.
Kegagalan
- Posisi 15 di Premier League.
- Ketidakmampuan beradaptasi dengan tuntutan liga.
- Krisis kepercayaan dari pemain dan penggemar.
Masa Depan yang Suram
Dengan target klub untuk juara liga pada 2028, performa saat ini bagai mimpi di siang bolong. Amorim, yang diharapkan menjadi penyelamat, justru menjadi simbol kemunduran. Reputasinya sebagai pelatih jenius telah luluh lantak, dan masa depannya di Old Trafford berada dalam bahaya serius.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru dari dunia sepak bola dan analisis mendalam lainnya hanya di score.co.id.












