Portugal Berapa Kali Juara Piala Dunia
score.co.id – Pertanyaan “Portugal berapa kali juara Piala Dunia?” menggema di benak penggemar sepak bola global. Negara penghasil talenta kelas dunia ini kerap dianggap favorit, namun jawabannya menyimpan narasi penantian panjang. Hingga tahun 2025, timnas Portugal belum pernah mengangkat trofi Piala Dunia FIFA. Meski dihuni pemain fenomenal seperti Eusébio, Figo, atau Ronaldo, gelar tertinggi sepak bola internasional itu masih menjadi impian yang terus dikejar Seleção das Quinas.
Kilas Balik Prestasi: Dua Momen Puncak Tanpa Gelar
Portugal mencatat dua pencapaian terbaiknya di Piala Dunia, meski keduanya tak berujung titel juara.

1966: Debut Fenomenal Sang Raja Hitam
Partisipasi perdana Portugal pada Piala Dunia 1966 di Inggris menjadi legenda. Dipimpin striker brilian Eusébio da Silva Ferreira, mereka meraih peringkat ketiga. “Raja Hitam” itu jadi top skor turnamen dengan 9 gol, termasuk hattrick di comeback dramatis 5-3 atas Korea Utara di perempat final. Keperkasaan Eusébio membawa Portugal mengalahkan juara bertahan Uni Soviet 2-1 di perebutan tempat ketiga.
2006: Generasi Emas dan Langkah Terhenti di Semifina
Empat puluh tahun berselang, Portugal kembali mengguncang Jerman 2006. Generasi Emas berisi Luís Figo, Deco, dan Cristiano Ronaldo muda melaju ke semifinal. Mereka takluk 0-1 dari Prancis lewat gol penalti Zidane, lalu kalah 1-3 dari Jerman di perebutan tempat ketiga. Meski gagal meraih medali, penampilan solid mereka menandai kebangkitan Portugal sebagai kekuatan Eropa.
Rekam Jejak Delapan Partisipasi: Era Pra dan Pasca Ronaldo
Portugal telah tampil di delapan putaran final Piala Dunia: 1966, 1986, 2002, 2006, 2010, 2014, 2018, dan 2022. Pola mencolok terlihat dalam perjalanan mereka.
Absen Berkepanjangan Sebelum Ronaldo
Sebelum era Cristiano Ronaldo, Portugal hanya lolos tiga kali dalam 17 edisi Piala Dunia (1966, 1986, 2002). Mereka kerap gagal di kualifikasi, seperti saat absen tiga turnamen beruntun (1990, 1994, 1998). Penampilan 1986 di Meksiko pun berakhir cepat dengan tersingkir di fase grup.
Konsistensi Mutlak di Era CR7
Sejak Ronaldo debut senior (2004), Portugal tak pernah absen Piala Dunia. Mereka tampil lima edisi beruntun (2006-2022). Konsistensi ini diikuti tiga gelar besar: Euro 2016, UEFA Nations League 2019 dan 2025. Transformasi mental dari “tim indah” menjadi “pemenang pragmatis” menjadi kunci.
Analisis: Mengapa Trofi Masih Elok?
Paradoks Portugal mencolok: talenta melimpah tapi nol gelar Piala Dunia. Beberapa faktor kritis menjelaskan ini:
- Beban Psikologis Historis: Label “underachiever” melekat sejak era Figo. Kekalahan tak terduga seperti vs Maroko (2022) atau Yunani (Euro 2004) menunjukkan tekanan mental di momen krusial.
- Krisis Identitas Taktis: Portugal kerap bimbang antara gaya menyerang flamboyan dan pendekatan defensif. Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, misalnya, strategi tak jelas membuat mereka tersingkir di grup.
- Kekeringan Gol di Laga Penting: Di luar Ronaldo, jarang muncul penyerang konsisten di turnamen besar. Pada Piala Dunia 2018, mereka hanya cetak 6 gol dalam 4 laga.
Proyeksi 2026: Generasi Baru, Harapan Baru
Piala Dunia 2026 di Amerika Utara jadi kesempatan emas. Generasi berbakat seperti Rafael Leão, João Félix, dan Gonçalo Ramos siap memimpin. Ditambah veteran seperti Bruno Fernandes, mereka memiliki:
- Kedalaman Skuad Terbaik Sepanjang Masa: Portugal punya opsi berkualitas di tiap posisi.
- Mental Juara Terbuktikan: Gelar Nations League 2025 menunjukkan kemampuan menutup laga penting.
- Taktik Fleksibel Pelatih Martínez: Eks pelatih Belgia itu berhasil menyeimbangkan permainan menyerang dengan disiplin bertahan.
Kutipan Kunci:
- “Trofi Piala Dunia adalah mimpi sakral seluruh bangsa Portugal. Kami belajar dari sejarah, dan 2026 adalah waktu tepat untuk menulis babak baru,” ungkap Pelatih Roberto Martínez usai menjuarai Nations League 2025.
- Cristiano Ronaldo pernah berujar: “Mengangkat Piala Dunia untuk Portugal akan menjadi mahkota karier saya. Itu lebih besar dari semua gelar klub.”
Sejarah Partisipasi Portugal di Piala Dunia FIFA (1930-2022):
| Tahun | Tuan Rumah | Pencapaian | Posisi Akhir | Detail Kunci |
|---|---|---|---|---|
| 1930-1962 | – | Tidak lolos/ikut | – | Gagal tembus putaran final. |
| 1966 | Inggris | Perebutan Juara 3 | 3 | Eusébio top skor (9 gol). |
| 1970-1982 | – | Tidak lolos | – | Absen 16 tahun. |
| 1986 | Meksiko | Fase Grup | 17 | Tersingkir awal. |
| 1990-1998 | – | Tidak lolos | – | Gagal 3 edisi beruntun. |
| 2002 | Korea/Jepang | Fase Grup | 21 | Generasi Emas tersingkir dini. |
| 2006 | Jerman | Perebutan Juara 4 | 4 | Figo & Ronaldo bawa ke semifinal. |
| 2010 | Afrika Selatan | Babak 16 Besar | 11 | Kalah dari Spanyol. |
| 2014 | Brasil | Fase Grup | 18 | Tersingkir selisih gol. |
| 2018 | Rusia | Babak 16 Besar | 13 | Dihentikan Uruguay. |
| 2022 | Qatar | Perempat Final | 8 | Kalah mengejutkan dari Maroko. |
Penutup: Antara Warisan dan Ambisi
Jawaban “Portugal berapa kali juara Piala Dunia” tetap: nol. Namun, warisan Eusébio, kegigihan Figo, dan dedikasi Ronaldo membangun fondasi kokoh. Dengan gelar Eropa dan Nations League, mental juara telah tertanam. Piala Dunia 2026 bukan sekadar target, tapi janji generasi baru untuk mematahkan paradoks sejarah. Seleção das Quinas kini lebih siap dari sebelumnya untuk mengubah mimpi menjadi realitas.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru jelang Piala Dunia 2026! Pantau terus analisis mendalam dan berita eksklusif hanya di score.co.id – rumah bagi pecinta sepakbola sejati.












