Score – Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau pada Senin (25/9) menyesalkan aplaus yang tidak disengaja oleh parlemen Kanada bagi seorang veteran yang berperang untuk kemerdekaan Ukraina mewakili unit Nazi saat Perang Dunia II.
Berbicara kepada para wartawan di Majelis Rendah (House of Commons) Kanada, Trudeau menyebut insiden itu sebagai hal yang “sangat mengecewakan.”
“Ketua parlemen telah mengakui kesalahannya dan telah meminta maaf,” kata Trudeau kepada para wartawan. “Namun, ini adalah hal yang sangat memalukan bagi parlemen Kanada dan juga bagi seluruh rakyat Kanada,” imbuhnya.
Pernyataan Trudeau disampaikan di tengah pengungkapan bahwa para anggota parlemen Kanada memberikan penghormatan khusus kepada Yaroslav Hunka (98), seorang warga Kanada keturunan Ukraina, tak lama setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di hadapan Majelis Rendah Kanada pada Jumat (22/9) sebagai bagian dari kunjungannya ke negara tersebut. Namun, dua hari kemudian, terungkap bahwa pria itu sebenarnya merupakan bagian dari unit Nazi yang berperang untuk kemerdekaan Ukraina.
Ketua parlemen Anthony Rota, dalam pidatonya di parlemen pada Jumat itu, memuji Hunka sebagai “seorang veteran perang Kanada-Ukraina dari Perang Dunia II yang berjuang untuk kemerdekaan Ukraina melawan Rusia” dan “pahlawan Ukraina dan pahlawan Kanada.”
Setelah terungkap, semakin banyak seruan kepada Rota untuk mundur dari jabatannya karena telah mengundang mantan tentara Ukraina tersebut.
Di tengah kemarahan yang meningkat terhadap dirinya, ketua parlemen itu meminta maaf kepada anggota parlemen Kanada sesaat setelah pembukaan parlemen pada Senin.
Rota mengatakan dirinya secara pribadi menyesal telah mengundang konstituen tersebut dan memberikan perhatian kepadanya usai pidato Zelensky.
“Saya sangat menyesal telah menyinggung perasaan banyak orang dengan sikap dan ucapan saya,” ujarnya. “Inisiatif ini sepenuhnya datang dari saya sendiri.”
“Saya ingin mengatakan bahwa saya tidak berniat mempermalukan majelis ini,” imbuhnya.