Score – Masa depan Di Giannantonio telah dipastikan selamat dan aman sentosa bertahan pada MotoGP untuk musim 2024.
Sempat terombang-ambing akibat terbuang dari tim sendiri Gresini yang memilih untuk merekrut Marc Marquez lalu di-PHP Repsol Honda, pembalap asal Italia itu pun akhirnya mendapat kepercayaan dari tim balap Valentino Rossi.
Semua tak lepas dari performa Diggia, sapaan akrabnya, yang justru menanjak di akhir musim.
Diggia telah mendapatkan podium pertama dan gelar juara pertamanya, yang membuat kehadirannya dalam persaingan grid MotoGP masih sangat layak dinantikan.
Meski faktanya terusir dari ‘keluarga’ Gresini yang sudah dibelanya sejak kelas menengah, Diggia tak memungkiri bahwa segenap kru tim asal Italia itu amatlah baik.
Para mekanik dan semua orang yang terlibat dengannya di garasi memiliki hubungan yang erat seperti keluarga sendiri.
Tak ayal, takdir yang memisahkan Diggia dengan Gresini ini pun sempat ditangisinya.
Mencoba kuat, tetapi tangis Diggia pun tetap saja pecah usai seri pamungkas MotoGP Valencia 2023, Minggu lalu.
Tepatnya ketika ia membereskan meja kerjanya di box Gresini.
“Kami saling membenci, kami saling mencintai, kami meninggalkan satu sama lain, kembali bersama dan kehilangan satu sama lain lagi… Benar-benar banyak emosi dan bagiku ini selalu menjadi rumahku.”
“Ketika saya sedang membersihkan kantor saya pada hari Minggu dan sendirian, saya mencoba untuk menenangkan diri, tetapi akhirnya menitikkan sedikit air mata,” ucap pembalap 25 tahun itu.
Mental Diggia dalam menghadapi turbulensi kariernya yang baru seumur jagung debut di MotoGP sejak 2022 sangat pantas diacungi jempol.
Bagaimana tidak, di saat ia sudah tahu masa depannya tak jelas akibat kursinya direnggut Marquez, ia masih tetap mampu untuk fokus pada sisa balapan musim ini.
Bahkan meraih hasil-hasil tak terduga yang turut membuat banyak pihak kagum.
Ternyata, Diggia cukup keras pada dirinya sendiri. Dia tegas tidak ingin terpengaruh dengan hal apapun di luar balapan saat ia sedang berlomba setiap akhir pekan.
Masalah masa depan, ia pasrahkan pada manajernya, Diego Tavano.
“Selama balapan akhir pekan saya tidak pernah ingin diberi tahu tentang apapun yang tidak berhubungan dengan apa yang terjadi di trek,” kata Diggia.
“Setelah balapan, kami menyelesaikan semuanya dan saya yakin 100 persen bahwa saya bisa membalap pada hari Selasa (28 Nov, tes Valencia) dan tahun depan,” ucapnya menirukan pemikirannya beberapa waktu lalu.
Walau demikian, bukan berarti hati Diggia terbuat dari baja. Momen terberat dalam kariernya di musim ini ia lalui.
Tepatnya sebelum MotoGP Indonesia 2023. Di seri ini, Diggia berhasil finis terbaik dengan finis P4, yang juga menjadi titik balik dalam kariernya.
“Tentu saja (ada masa sulit). Tentu. Apalagi ketika sedang duduk di rumah, akan lebih sulit untuk tidak memikirkan masa depan,” kata Diggia.
“Sejujurnya, beberapa bulan lalu semuanya sangat sulit. Namun dalam kasus ini, Anda adalah kekuatan Anda sendiri, dan yang terpenting adalah orang-orang di sekitar anda.”
“Saya harus bilang bahwa saya punya tim yang luar biasa, keluarga, teman, pacar saya, kru saya di rumah.”
“Kami selalu berusaha untuk tidak terlalu fokus pada masa depan, tapi lebih pada pekerjaan saat ini. Kami melakukan itu,” tambahnya.
Ia juga memaklumi betapa kerasnya dunia MotoGP bagi siapapun yang tidak bisa mengikuti persaingan di dalamnya.
“Memang seperti itu. Inilah dunia kami dalam olahraga ini dan pada akhirnya Anda harus mewujudkannya ketika Anda berada di level tertinggi dalam dunia balap motor,” ucap Diggia.
“Tempatnya sangat terbatas, jadi Anda harus cepat. Tahun ini pastinya agak sulit, tapi saya sangat bahagia sekarang dan hanya ingin melihat hal-hal positif.”
“Pada akhirnya saya mendapatkan tempat yang bagus untuk tahun depan dan kami menyelesaikan musim dengan level yang sangat tinggi,” pungkas Fabio Di Giannantonio.