Score – Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur harus tepat waktu dan tepat guna sebagai bagian dari upaya menyediakan akses layanan kesehatan yang cepat dan berkualitas.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan pembangunan sarana medis di Kecamatan Rungkut itu semakin melengkapi keberadaan rumah sakit pelat merah sebelumnya, seperti RSUD Bhakti Dharma Husada(BDH) di Surabaya Barat dan RSUD dr. Mohamad Soewandhie di Surabaya Pusat.
“Pembangunan RSUD Surabaya Timur ini dibangun menggunakan APBD Kota Surabaya sebesar Rp504 miliar. Ini merupakan anggaran infrastruktur yang terbesar pada periode ini,” katanya.
Reni yang hadir dalam agenda peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit itu pada Kamis (5/10) berharap, komitmen pelaksana proyek agar melaksanakan pembangunan secara tepat waktu, tanpa insiden atau kecelakaan,dan mengusung konsep pembangunan hijau.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan proyek pembangunan sesuai dengan ketentuan sehingga tidak terjadi penyimpangan atau potensi persoalan hukum pada kemudian hari.
“Karena itu dengan anggaran biaya yang besar, menggunakan anggaran rakyat, maka benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan aturan yang ada dan perencanaan yang dilakukan,” ujarnya.
Dia berharap, hasil pembangunan rumah sakit meningkatkan angka kesehatan di “Kota Pahlawan” –sebutan Kota Surabaya.
“Warga Surabaya yang tengah sakit dapat terlayani sebaik-baiknya dan biaya tidak jadi hambatan agar masyarakat terpenuhi haknya mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas demi kesejahteraan hidup yang lebih baik,” kata dia.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiatimengemukakan tentang pendampingan hukum dalam penggunaan anggaran agar pelaksanaan pembangunan sesuai mekanisme dan peraturan yang berlaku.
Direktur OperasiKerja Sama Operasi(KSO) PT PP Adhi Karya Yuyus Juarsamenyampaikan komitmen pembangunan dalam kurun waktu satu tahun.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan pembangunan RSUD Surabaya Timur sebagai komitmen pemkot dalam pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah itu. Rumah sakit tersebut melengkapi keberadaan dua rumah sakit lainnya, yakni RSUD Soewandhie dan RSUD BDH.Rencananya, RSUD Surabaya Timur dibangun dengan pelayanan unggulan untuk ibu dan anak.
“Nanti di rumah sakit Surabaya Timur kami lebih utamakan untuk ibu dan anak, tapi tetap untuk semua penyakit juga bisa dilayani, dan rumah sakit ini ditargetkan tahun depan selesai sehingga bisa dinikmati dan digunakan untuk melayani warga Surabaya,” ujarnya.
Berdasarkan rencana induk, RS tipe C itu, berdiri di atas lahan 17.700 meter persegi, luas bangunan 37.000 meter persegi, berupa dua menara yang masing-masing delapan lantai, 257 tempat tidur, dan 10 ruang operasi.