Score – Selain sukses menunjukkan penampilan impresif di luar lapangan, perilaku suporter di luar lapangan pun berhasil menarik perhatian.
Antusiasme tertinggi terjadi pada sesi latihan Mali di Lapangan Sriwaru, Solo pada Minggu (12/11/2023) sore WIB.
Terlihat ada sekitar 50 suporter yang datang langsung di sekitar lokasi latihan. Ada dari mereka yang mengenakan jersey tim RANS Nusantara FC lengkap dengan nomor punggung 6.
Mali sendiri menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa pengantar, tentu ini merupakan kesulitan tersendiri karena terbiasa dengan bahasa Inggris.
Beruntung, ada salah satu suporter Mali yang datang di sesi latihan yang bisa menguasai bahasa Indonesia.
Namanya adalah Seydou Keita, sekilas namanya mirip dengan eks pemain Barcelona periode 2008-2012 yang juga berasal dari Mali.
Seydou Keita mengaku sudah tinggal lama di Indonesia sejak 1998
“Saya sejak tahun 1998, sudah 25 tahun,” lanjutnya.
Seydou Keita sendiri mengaku datang ke Solo bersama para diaspora Mali yang tinggal di Jakarta.
Dirinya mengaku sudah menyewa dua bus dari Jakarta untuk mendukung Timnas U-17 Mali main di Stadion Manahan, Solo.
“Kemarin aku ada di tribune, ada 90 persen datang dari Jakarta khusus datang ke sini, Solo.”
“Kami sudah sewa dua bis datang dukung Mali.”
Keita mengaku ingin menyaksikan Mali jadi juara Piala Dunia U-17 2023.
“Aku datang untuk Timnas Mali untuk dukung supaya dia bisa menang besok sama dapat juara, Insya Allah,” ujar Seydou Keita.
“Seperti itu biasa pertama Mali masuk Piala Dunia, sering Mali masuk ke Piala Dunia di kelompok umur, harapan saya Mali bisa juara Insya Allah.”
“Kalau Mali sampai final kami akan disini dukung.”
“Kita berdoa untuk itu,” lanjutnya.
Keita mengaku tidak kesulitan beradaptasi dengan suhu kota Solo. Ia juga menginap di hotel selama di Solo.
“Kami senang karena Solo sama Afrika Mali udaranya sama. Jadi kami tidak kaget. Di Solo kami nginap di hotel,” ujar Seydou Keita,
Dirinya mengaku dilema jika Timnas U-17 Indonesia bakal bertemu Mali pada babak selanjutnya Piala Dunia U-17 2023.
Namun, Keita memilih untuk mendukung semuanya jika salah satu keluar jadi pemenang pada akhir laga.
“Misal Mali ketemu Indonesia saya dukung semuanya,” ujar Seydou Keita.