Score – Timnas U-17 Burkina Faso memang harus mengakui kekalahan 0-3 dari Timnas U-17 Prancis dalam laga perdana Grup E Piala Dunia U-17 2023.
Dalam laga yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Minggu (12/11/2023), sebenarnya Burkina Faso telah tampil bagus.
Timnas U-17 Burkina Faso memberikan perlawanan yang cukup keras dari awal hingga akhir pertandingan.
Menurut pelatih Brahima Traore yang merupakan mantan pemain Persib Bandung, anak asuhnya telah tampil bagus dan terus melawan Prancis.
Tim asal Afrika Barat ini sebenarnya sudah beberapa kali memberikan ancaman ke gawang Prancis.
Hanya, beberapa kali peluang yang diciptakan tak ada yang berhasil bersarang ke gawang lawan.
Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan walaupun Burkina Faso tampil menyerang.
Meski menelan kekalahan dari Prancis, Timnas U-17 Burkina Faso tak ingin berbicara banyak.
Pelatih berusia 49 tahun itu juga mengaku bahwa tak masalah soal kondisi lapangan JIS.
Permukaan lapangan terbukti cukup bagus karena bola bergulir dengan baik dan tidak ada pemain yang mengalami cedera selama pertandingan.
Untuk itu, dia mengaku tak perlu bicara banyak soal kondisi lapangan di JIS.
Menurutnya kualitas lapangan bagus dan tak ada masalah.
“Saya pikir lapangannya tidak ada masalah, tidak perlu bicara soal lapangan,” ujar Brahima Traore seusai pertandingan di JIS, Minggu (12/11/2023).
“Karena menurut saya, lapangannya baik-baik saja, kita tidak perlu bicara soal lapangan,” lanjutnya.
“Bola bisa bergulir di lapangan sesuai keinginan kami, para pemain juga tidak mengalami cedera, lalu mengapa kita perlu bahas soal lapangan? Bagi saya, lapangannya baik-baik saja,” tegasnya.
Tak hanya enggan berbicara banyak soal kondisi lapangan JIS.
Traore pun enggan menyalahkan wasit karena Timnas U-17 Burkina Faso dua kali dihukum penalti.
Traore memang sebelumnya sempat menyinggung masalah wasit dan Video Assistant Referee (VAR).
Timnas U-17 Prancis mendapatkan salah satu golnya melalui penalti pada menit ke-78 yang diberikan setelah wasit melihat video VAR.
Keputusan ini diprotes keras oleh tim pelatih Burkina Faso karena pertandingan sempat berlanjut agak lama sebelum wasit meninjau VAR.
Traore menilai sang pengadil seharusnya langsung menghentikan pertandingan sementara waktu ketika dirasa ada pelanggaran yang memaksa diperlukan VAR.
Dengan begitu, para pemain pun turut menyadari kesalahan mana yang terjadi.
Namun, sebgai pelatih sekaligus mantan pemain, Traore mengaku tak bisa berbicara banyak.
Meski demikian, selama wawancara dia tak bisa menyembunyikan kebingungannya tersebut.
“Saya tidak bisa bicara banyak soal keputusan wasit.”
“Akan tetapi, saya pikir semua orang bisa lihat bagaimana VAR baru mengambil keputusan setelah membiarkan tim bermain 5-10 menit. Setelah itu mereka baru memutuskan ada penalti,” tutur Traore.
“Oke kalau memang mereka melihat ada pelanggaran, tetapi Anda seharusnya bicara buat menghentikan permainan untuk sementara.”
“Tadi kami bermain selama 5 menit dan kami tidak tahu di mana letak pelanggarannya.”
“Setelah itu, mereka langsung memutuskan ada penalti untuk Prancis. Lalu kami bisa bilang apa? Kami harus menerimanya.”
Lebih lanjut, Traore mengaku bahwa Prancis memang layak menang.
Mereka memang menunjukkan kualitas terbaik sehingga membuat tim asuhannya mengalami kesulitan.
“Saya menyesali hasil ini karena kami kalah 0-3. Kami sebenarnya tidak ingin kalah 0-3, tetapi kalau kalian lihat di paruh pertama, kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol,” tuturnya.
“Seandainya kami bisa mencetak gol juga, saya pikir permainan akan berbeda.”
“Tetapi ya sudah, kami bermain melawan salah satu tim terbaik di dunia. Prancis bahkan bermain di final Euro U-17.”
“Kami tahu mereka punya tim berkualitas.”
“Sekarang kami kalah 0-3, kami harus memotivasi kembali para pemain untuk beristirahat dan menghadapi gim kedua,” pungkasnya.