Score – Pernyataan tersebut disampaikan usai laga Malaysia vs Bahrain yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Malaysia, Astro Arena pada Sabtu (20/1/2024) malam WIB.
Malaysia dipastikan tersingkir dari ajang Piala Asia 2023 usai kalah 0-1 dari Bahrain.
Gol tunggal kemenangan Bahrain atas Malaysia dicetak oleh Ali Madan menjelang akhir laga, tepatnya pada menit ke-90+5.
Malaysia tersingkir usai dua kali menelan kekalahan dari dua pertandingan dan dipastikan finis di peringkat terbawah.
Pada laga perdana, Malaysia dilibas oleh Yordania dengan skor 0-4.
Laga terakhir Grup E menghadapi Korea Selatan dipastikan tidak akan merubah peringkat Malaysia sebagai juru kunci.
Pencapaian memalukan tim berjuluk Harimau Malaya tentu mendapatkan sorotan dari publik Malaysia.
Sorotan paling tajam disampaikan oleh eks pemain Timnas Malaysia periode 2009-2011, Stanley Bernard.
Stanley Bernard saat ini juga duduk sebagai CEO Kuala Lumpur FC yang merupakan salah satu peserta Liga Super Malaysia.
Stanley Bernard mengaku Malaysia tak perlu menengok jauh-jauh ke para raksasa Asia yang jadi kandidat juara di Piala Asia 2023.
Pemilik 7 caps Timnas Malaysia tersebut menyebut bahwa Timnas Indonesia bisa jadi contoh terbaik bagi negaranya menyambut Piala Asia.
Timnas Indonesia datang ke Piala Asia 2023 dengan skuad termuda, tetapi sukses meraih kemenangan pada Piala Asia 2023.
Kemenangan tersebut didapatkan saat menghadapi Vietnam pada Jumat (19/1/2024) malam WIB dengan skor 1-0.
“Yang rata-rata usia skuadnya hanya 23, main di Piala Asia, kemarin malam mereka menghadapi Vietnam dan mereka menang 1-0, 3 poin,” lanjutnya.
Stanley Bernard menyebut bahwa Malaysia harus meniru konsistensi Timnas Indonesia dalam menjaga permainan dari menit awal hingga akhir.
Selain itu, Stanley juga memuji determinasi skuad Timnas Indonesia di setiap pertandingan di Piala Asia 2023.
“Kita lihat pendekatan mereka sepanjang 90 menit, saat mereka kalah dari Irak,” ujar Stanley Bernard.
“Mereka pun all-out dan konsistensi dari menit ke-1 sampai 90 mereka terjaga,” lanjutnya.
Stanley menegaskan bahwa Timnas Indonesia adalah contoh terbaik bagaimana menyambut turnamen level benua.
“Kita tak mau bandingkan dengan Jepang, Korea, Jordan, kita bandingkan dengan negara jiran yang selalu kita hadapi, 2-3 tahun sebelumnya, mungkin kita bisa menang lawan mereka,” ujar Stanley Bernard.
“Baru kita kalah 2 tahun yang lalu. Tapi terlihat saat mereka kembali ke Piala Asia (setelah 16 tahun absen), mereka sukses meraih tiga poin yang berharga menghadapi Vietnam yang merupakan tim yang bisa dibilang raksasa Asia Tenggara.”
“Di manakah kita (Malaysia)? Selepas pertandingan ini (lawan Bahrain), memang benar kita baru lolos pertama kali setelah 42 tahun.”
“Tetapi tetangga kita (Timnas Indonesia) datang ke Piala Asia tahun ini dengan skuad termuda dan kita adalah tim paling senior di turnamen ini,” tutupnya.