Score – Philippe Troussier saat ini memang dikenal sebagai pelatih timnas Vietnam.
Namun, siapa yang menyangka bahwa sebenarnya Philippe Troussier ini adalah pelatih sarat pengalaman di ajang Piala Asia.
Pelatih asal Prancis ini memang memiliki catatan cukup bagus saat menukangi tim.
Walaupun, pelatih berusia 68 tahun ini juga tak luput dari kontroversi dan pemecatan.
Akan tetapi, Troussier memiliki pengalaman yang tak perlu diragukan kualitasnya.
Pelatih yang memulai kariernya sebagai manajerial setelah menjadi pemain pada 1983 itu bisa dipastikan memiliki banyak pengalaman.
Ia perna menukangi beberapa klub hingga negara yang membuat namanya sebesar sekarang.
Troussier pertama kali meraih kesuksesan saat menukangi tim Pantaii Gading ASEC Mimosas, dengan meraih beberapa gelar juara Liga.
Setelah itu, ia juga mendapat kepercayaan menjadi pelatih tim nasional Pantai Gading, Nigeria, Afrika Selatan, dan Burkina Faso.
Pengalamannya di sepak bola Afrika itu ternyata mencuri perhatian dari Jepang, hingga akhirnya ia didatangkan ke Negeri Sakura tersebut.
Ini awal mula pengalaman Troussier menukangi tim nasional yang tampil di Piala Asia.
Pelatih asal Prancis itu didatangkan pada tahun 1998 untuk menggantikan Takeshi Okada sebagai pelatih Jepang kala itu.
Bergabung dengan Jepang membuat Troussier semakin percaya diri hingga akhirnya ia cukup berhasil bersama Jepang.
Walaupun ia pertama kali mengambil pendekatan dengan memimpin timnas U-20 Jepang, tetapi ia berhasil.
Pasalnya, ua berhasil membawa timnas U-20 Jepang keluar sebagai runner-up Piala Dunia U-20 1999.
Sukses bersama tim usia muda, membuat Troussier naik level dengan memimpin timnas U-23 Jepang.
Ia memimpin timnas U-23 Jepang di Olimpiade Musim Panas 2000 dan ia berhasil mencapai perempat final.
Catatan itu membuat Jepang semakin percaya dengan kinerja pelatih kelahiran 21 Maret 1955 tersebut.
Untuk itu, ia pun akhirnya mendapat kepercayaan memimpin timnas senior Jepang.
Menukangi timnas Jepang membuat Troussier memiliki catatan mentereng, karena ia sukses membawa Samurai Biru keluar sebagai jawara.
Dibawah Kepemimpinannya Jepang berhasil meraih gelar juara Piala Asia 2000.
Tentunya ini menjadi kenangan luar biasa bagi Troussier karena Jepang berhasil keluar sebagai pemenang seusai mengalahkan Arab Saudi.
Walaupun mengalami perlawanan yang sulit, tetapi Jepang berhasil juara Piala Asia 2000 dengan menang 3-1 atas Arab Saudi.
Bahkan catatan terbaik Traussier bersama Jepang yakni bisa membawa Samurai Biru masuk 16 besar Piala Dunia 2002.
Kesuksesannya bersama Jepang membuat tim Asia lainnya langsung melirik dan mendatangkan.
Qatar langsung mendatangkan pelatih asal Prancis tersebut dan resmi memperkenalkan pada Juli 2003.
Bersama tim Asia lainnya pun membuat Troussier memiliki pengalaman kembali menukangi tim di PIala Asia.
Namun, saat bersama Qatar Troussier tak semulus menukangi Jepang, karena mereka gagal tampil mentereng di Piaa Asia 2004.
Pasalnya, Qatar hanya finis di posisi juru kunci grup dan gagal di Piala Asia 2004.
Kegagalan itu berjalnjut hingga akhirnya hasil mengecewakan di Kualifikasi Piala Dunia 2006 membuat posisinya terancam.
Ia gagal membuat Qatar mentereng, justru gagal dan kalah saat bertemu timnas Indonesia hingga akhirnya ia dipecat.
Kegagalannya ini menjadi kontroversial karena banyak rumor bahwa ia tak mendapat dukungan dari para pemain.
setelah dipecat dari Qatar, ia memang sempat kembali ke Jepang, namun bukan sebagai pelatih tim nasional.
Pelatih berusia 68 tahun itu bergabung menukangi klub Jepang FC Ryukyu pada 2008, sebelum kemudian beralih ke Chinese Super League dengan menukangi Shenzhen Ruby FC.
Akan tetapi, saat meimpin klub asal China itu ia harus menelan pil pahit karena timnya terdegradasi.
Bahkan Troussier disebut sebagai pelatih pertama yang membuat Shenzhen Ruby terdegradasi sejak pertama didirikan.
Walaupun catatannya kurang bagis saat itu, tetapi pada tahun 2013 Troussier sempat dikabarkan bakal menukangi timnas Malaysia.
Ia dikabarkan bakal menggantikan K Rajagopal yang tidak diperpanjang kontranya pada Desember 2013 lalu.
Namun, akhirnya ia tak menjadi perlatih timnas Malaysia karena tak mencapai kesepakatan.
Setelah lama menganggur, akhirnya 30 Juni 2014 Trossier menjadi pelatih klub asal Tunisia Sfacien, hingga akhirnya mengundurkan diri pada 28 September 2014.
Tak lama setelah itu ia dikabarkan melamar sebagai pelatih timnas Kamerun bersama 77 orang lainnya untuk mengisi tempat kosong tersebut.
Namun, justru mengejutkan ia merapa ke Vietnam pada tahun 2018.
Ia pertama kali datang dan memulai kariernya di Vietnam sebagai penasehat strategis dan kemusian menjadi direktir teknik di akademi sepak bola Vietnam PVF.
Tak lama setelah itu, atas rekomendasi dari PVF, Troussier pun memulai dengan melatih timnas U-19 Vietnam.
Setelah menjalani perjalanan itu, akhirnya Troussier resmi diperkenalkan sebagai pelatih timnas senior Vietnam.
Ia ditunjuk untuk menggantikan Park Hang-seo pada 16 Februari 2023 lalu.
Ia pun langsung mengambil jabatan Park Hang-seo dengan melatih timnas U-23 di Olimpiade dan tentunya timnas senior.
Troussier dikontrak federasi Vietnam hingga Juli 2026, dan hingga saat ini ia telah menukangi The Golden Star Warriors dengan baik.
Bahkan dengan pengalamannya untuk ketiga kalinya tampil di Piala Asia ini membuatnya cukup percaya diri.
Bahkan Vietnam yang tampil di Piala Asia 2023 ini dengan kehilangan banyak pemain andalannya tetap tampil bagus.
Vietnam mampu tampil memukau dengan membuat Jepang kesulitan dalam laga perdana Grup D Piala Asia 2023 yang berlangsung 14 Januari 2024 lalu.
Dalam laga tersebut Vietnam memang kalah 2-4 dari Jepang, tetapi permainan mereka cukup memuaskan.
Untuk itu, Troussier menjadi salah satu pemain paling berpengalaman di Piala Asia 2023 ini.
Sebenarnya ada pelatih yang juga cukup pengalaman di Piala Asia dengan menukangi beberapa tim.
Pelatih tersebut takni pelatih timnas Uzbekistan Srecko Katanec yang pernah menukangi Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Irak.
Srecko Katanec meimpin Uni Emirate Arab di Piala Asia 2011, setelah itu ia memimpin Irak pada Piala Asia 2019.
Saat bersama Irak, ia cukup berhasil karena tembus babak 16 besar untuk pertama kalinya.
Setelah itu, pengalaman ketiganya seperti Troussier dirasakan saat menukangi Uzbekistan.
Ia resmi bergabug dengan Uzbekistan pada 27 Agustus 2021 dan saat ini tampil di Piala Asia 2023.
Untuk itu, dua sosok ini merupakan pelatih yang paling berpengalaman di Piala Asia, tetapi Troussier yang bisa dibilang cukup berhasil karena sukses membawa Jepang juara.