Pertandingan Terakhir Osasuna
Drama Imbang 3-3 Osasuna vs Valencia di El Sadar
score.co.id – Laga pekan ke-27 LaLiga 2024/2025 antara Osasuna dan Valencia di Estadio El Sadar menjadi pertunjukan spektakuler yang mempertontonkan karakter tak kenal menyerah dari kedua tim. Berakhir dengan skor 3-3, pertandingan ini meninggalkan banyak catatan penting, mulai dari kebangkitan penyerang kunci hingga kelemahan pertahanan yang terus menghantui Los Rojillos. Artikel ini akan mengupas tuntas jalannya pertandingan, statistik performa, serta implikasi hasil ini bagi perjalanan Osasuna di sisa musim.
Rekap Pertandingan Osasuna vs Valencia: Gol, Momentum, dan Perubahan Strategi
Pertandingan yang digelar pada 2 Maret 2025 ini menjadi bukti bahwa Osasuna masih kesulitan menjaga konsistensi, meski mampu menampilkan serangan mematikan.

Jalannya Pertandingan: Dari Tertinggal Hingga Tertahan di Menit Akhir
Valencia membuka kejutan lewat gol cepat Umar Sadiq di menit ke-5, memanfaatkan blunder bek tengah Osasuna, Flavien Boyomo. Namun, Boyomo menebus kesalahan dengan menyamakan kedudukan tujuh menit kemudian melalui sundulan kepala dari tendangan sudut. Sadiq kembali membuat Osasuna tertinggal di menit 31 dengan tembakan jarak dekat, tetapi Ante Budimir menyelamatkan tim lewat penalti di masa injury time babak pertama.
Di babak kedua, Abel Bretones membawa Osasuna unggul pertama kali di menit 51 dengan tendangan voli spektakuler dari luar kotak penalti. Sayangnya, Hugo Duro menggagalkan kemenangan tuan rumah dengan gol di menit 90+2, memanfaatkan kegagalan komunikasi lini belakang Osasuna.
Statistik Kunci: Dominasi yang Tak Berbuah Maksimal
Osasuna menguasai 52% bola dan melepaskan 14 tembakan (5 on target), sementara Valencia hanya memiliki 11 percobaan (4 on target). Dari 10 peluang besar yang tercipta, hanya tiga yang berhasil dikonversi menjadi gol. Tingkat akurasi umpan Osasuna mencapai 83%, lebih tinggi dari Valencia (78%), tetapi kehilangan konsentrasi di fase akhir pertahanan menjadi titik lemah yang mahal.
Analisis Performa Pemain: Siapa Pahlawan dan Pengkhianat?
Beberapa nama menonjol dalam laga ini, sementara yang lain justru menjadi beban bagi tim.
Ante Budimir: Striker yang Kembali Bangkit
Pemain berkebangsaan Kroasia ini menjadi penyelamat dengan mencetak gol ke-13nya di semua kompetisi musim ini. Selain eksekusi penalti yang sempurna, Budimir juga menciptakan tiga peluang bagi rekan setimnya. Performanya menjadi angin segar setelah sempat mengalami lima laga tanpa gol sebelumnya.
Flavien Boyomo: Duka dan Sukacita Sang Bek Muda
Bek asal Kamerun ini mengalami momen pahit-manis. Di satu sisi, golnya di menit 12 menjadi penyeimbang, tetapi kesalahan positioning-nya di menit ke-5 dan 31 membuka jalan bagi dua gol Valencia. Meski begitu, Boyomo mencatatkan 7 interception dan 4 tackle sukses, menunjukkan potensi besar yang masih perlu diasah.
Abel Bretones: Gol Epik dan Energi Tak Terbatas
Gelandang muda asal Spanyol ini tidak hanya mencetak gol terbaik malam itu, tetapi juga menjadi motor serangan dengan 89% akurasi umpan (42/47). Bretones juga bekerja keras di sektor bertahan dengan mencatat 9 ball recovery, membuktikan perannya sebagai jantung tim.
Kike Barja dan Moi Gómez: Pengaruh Substituisi yang Signifikan
Kedua pemain pengganti ini membawa perubahan drastis di menit-menit krusial. Barja, yang masuk di menit 55, langsung menciptakan dua peluang lewat umpan silangnya. Sementara Moi Gómez (masuk menit 72) meningkatkan penguasaan bola di lini tengah dengan 94% akurasi umpan. Sayang, kontribusi mereka tidak diimbangi ketahanan fisik lini belakang.
Taktik dan Strategi: Keberhasilan Serangan vs Kerapuhan Bertahan
Laga ini memperlihatkan dua sisi Osasuna: ofensif yang brilian tetapi defensif yang rentan.
Formasi 4-2-3-1: Fokus pada Serangan Sayap
Pelatih Jagoba Arrasate tetap mempertahankan formasi andalannya dengan memaksimalkan sayap kiri melalui Jesús Areso dan kanan melalui Rubén García. Sebanyak 65% serangan Osasuna berasal dari sisi kanan, menghasilkan 7 umpan silang yang berbahaya. Namun, ketergantungan pada serangan sayap membuat Valencia mudah membaca pola dan melakukan blok umpan.
Transisi Cepat: Senjata Ampuh yang Berbuah Gol
Dua dari tiga gol Osasuna lahir dari serangan balik kilat. Misalnya, gol Bretones di menit 51 dimulai dari penyelamatan kiper Sergio Herrera, dilanjutkan umpan panjang ke Budimir, lalu assist sederhana ke Bretones. Kecepatan transisi ini berhasil mengekspos celah pertahanan Valencia yang terlalu tinggi.
Masalah Lini Belakang: Komunikasi dan Konsentrasi
Osasuna kebobolan 12 gol dalam lima laga terakhir, dengan 8 di antaranya terjadi di 15 menit terakhir pertandingan. Kebiasaan kehilangan fokus di fase akhir laga menjadi momok yang belum terpecahkan. Pada gol Hugo Duro, misalnya, tiga bek Osasuna salah antisipasi dalam menghadapi umpan silang sederhana José Gayà.
Konteks Klasemen: Imbang Ini Membuat Osasuna Terjebak di Papan Tengah
Hasil ini menegaskan stagnasi Osasuna di zona aman LaLiga, jauh dari persaingan Eropa maupun ancaman degradasi.
Peringkat 10: Jarak yang Sulit Dikejar
Dengan 33 poin dari 27 pertandingan (8 menang, 9 imbang, 10 kalah), Osasuna tertinggal 9 poin dari zona Conference League (peringkat 7). Di sisi lain, mereka hanya unggul 8 poin dari zona degradasi, membuat sisa musim ini menjadi ajang pembuktian untuk menghindari kejatuhan dramatis.
Catatan Kandang vs Tandang: Dualitas Performa
Osasuna lebih tangguh di Estadio El Sadar dengan 6 kemenangan dan 5 imbang dari 13 laga kandang. Sebaliknya, mereka hanya meraih 2 kemenangan dari 14 pertandingan tandang. Fakta ini menunjukkan bahwa masalah mentalitas dan adaptasi masih menjadi tantangan besar.
Proyeksi ke Depan: Akankah Osasuna Meningkatkan Konsistensi?
Dengan 11 laga tersisa, Osasuna perlu mengevaluasi strategi untuk menghindari keterpurukan.
Jaduel Berat di Akhir Musim
Osasuna akan menghadapi lawan-lawan berat seperti Athletic Bilbao (5 April), Barcelona (19 April), dan Real Madrid (10 Mei). Kemenangan dalam laga-laga ini bisa menjadi momentum untuk merangkak naik, tetapi kekalahan beruntun berisiko menjerumuskan mereka ke zona merah.
Peran Pemain Muda vs Pengalaman
Keputusan untuk memainkan pemain muda seperti Abel Bretones (21 tahun) dan Flavien Boyomo (22 tahun) menuai pujian, tetapi risiko ketidakstabilan emosi mereka di tekanan tinggi perlu diantisipasi. Di sisi lain, ketergantungan pada veteran seperti Sergio Herrera (35 tahun) dan David García (33 tahun) bisa menjadi pisau bermata dua.
Peluang di Piala UEFA Musim Depan
Meski kecil, peluang Osasuna lolos ke Eropa masih terbuka lewat jalur fair play atau koefisien liga. Namun, untuk mencapainya, mereka harus meraih minimal 18 poin dari sisa pertandingan—target yang cukup ambisius mengingat jadwal yang tersisa.
Penutup: Osasuna di Persimpangan Jalan
Pertandingan imbang 3-3 melawan Valencia menjadi cermin dari musim Osasuna yang penuh kontradiksi: serangan gemilang, pertahanan rapuh, dan konsistensi yang hilang-timbul. Jika ingin menghindari keterpurukan, Arrasate harus segera menemukan formula untuk memperkuat lini belakang tanpa mengorbankan daya gedur ofensif. Tantangan terbesar adalah memastikan pemain seperti Budimir dan Bretones tetap dalam performa puncak, sambil membenahi mentalitas tim di menit-menit krusial.
Sisa musim ini akan menjadi ujian nyata bagi identitas Los Rojillos sebagai tim papan tengah yang ingin naik kelas!