Pertandingan Teja Paku Alam
Score.co.id – Pada 16 Mei 2025, dunia sepakbola Indonesia kembali disuguhkan pertunjukan kelas atas dari seorang kiper yang mungkin terlalu lama terlupakan di bangku cadangan. Teja Paku Alam, penjaga gawang utama Persib Bandung, menjadi bintang dalam laga sengit melawan Persita Tangerang yang berakhir imbang 2-2. Dengan 9 penyelamatan dari 11 tembakan, aksi heroiknya di Stadion Indomilk Arena bukan hanya menyelamatkan poin bagi timnya, tetapi juga mengingatkan kita semua: kiper bukan sekadar penutup gawang, melainkan penentu nasib.
Siapa yang menyangka bahwa di tengah euforia Persib Bandung yang sudah mengunci gelar juara Liga 1 2024-2025, sorotan justru tertuju pada seorang kiper pelapis? Teja Paku Alam, nama yang dulu sering menghiasi headline pada masa kejayaannya di Sriwijaya FC dan Semen Padang, kembali mencuri perhatian. Dalam pertandingan pekan ke-33 melawan Persita Tangerang, ia membuktikan bahwa pengalaman dan insting tajam tak pernah benar-benar pudar, meski waktu bermainnya musim ini terbatas. Pertanyaannya: apakah performa gemilang ini hanya kilas balik sementara, ataukah pertanda kebangkitan seorang legenda di bawah mistar?

Berita Utama
Pertandingan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 16 Mei 2025, menjadi panggung bagi Teja Paku Alam untuk menunjukkan kualitasnya. Persib Bandung, yang sudah memastikan gelar juara, memulai laga dengan keunggulan cepat melalui gol bunuh diri bek Persita, Ryuji Utomo, di menit kedua. Skor 0-1 bertahan hingga akhir babak pertama, ketika Éder Bessa menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti di menit 45+1. Babak kedua kembali memanas: Tyronne del Pino membawa Persib unggul 1-2 di menit 47, tetapi di detik-detik akhir, Ryuji Utomo menebus kesalahannya dengan gol penyama kedudukan di menit 90+6. Hasil akhir: 2-2.
Namun, di balik drama gol tersebut, Teja Paku Alam adalah cerita utama. Dari 11 tembakan yang mengarah ke gawangnya, ia berhasil melakukan 9 penyelamatan krusial. Sundulan Ryuji Utomo, tendangan jarak dekat Muhammad Toha, hingga peluang-peluang berbahaya lainnya berhasil dimentahkan oleh tangan dinginnya. Pelatih Persib, Bojan Hodak, memilih memberikan kesempatan kepada pemain pelapis di laga ini, dan Teja—yang terakhir bermain reguler pada Januari 2025 melawan PSBS Biak—membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar cadangan.
Analisis & Opini
Penampilan Teja: Kembali ke Puncak?
Teja Paku Alam bukan nama baru di sepakbola Indonesia. Pada 2019, ia pernah dinobatkan sebagai kiper dengan penyelamatan terbanyak di Liga 1 bersama Semen Padang. Namun, musim ini, ia lebih sering menjadi bayang-bayang Kevin Ray Mendoza, kiper utama Persib asal Filipina. Laga melawan Persita menjadi titik balik. Dengan 9 penyelamatan dari 11 tembakan, Teja mencatatkan rasio penyelamatan 81,8%—angka yang menempatkannya di atas rata-rata kiper papan atas Liga 1 musim ini (sekitar 75%, berdasarkan data terbaru).
Penyelamatannya tak hanya soal statistik. Di menit-menit krusial, ia menunjukkan refleks dan pengambilan keputusan yang mengingatkan pada masa keemasannya. Misalnya, ketika menghalau sundulan Ryuji Utomo di menit 73, ia tak hanya mengandalkan posisi, tetapi juga keberanian untuk keluar dari sarangnya—keputusan yang jarang diambil kiper modern yang cenderung bertahan di garis gawang. Pelatih Persita, Fabio Lefundes, tak bisa menyembunyikan kekagumannya: “Teja adalah pembeda malam ini. Dengan penampilan seperti itu, kami seharusnya kalah, tapi ia membuat kami hanya pulang dengan satu poin.”
Dibandingkan dengan kiper lain di Liga 1 2024-2025, performa Teja melawan Persita menonjol. Sebagai perbandingan, kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, mencatatkan 6 penyelamatan dalam laga melawan PSM Makassar pekan lalu, sementara Igor Rodrigues dari Persita hanya mampu melakukan 3 penyelamatan dalam pertandingan yang sama. Teja, dengan pengalamannya, membuktikan bahwa usia 31 tahun bukan penghalang untuk bersinar di bawah tekanan.
Dampak & Prediksi
Pengaruh pada Persib dan Liga 1
Penampilan Teja Paku Alam tak hanya menjadi cerita manis bagi Bobotoh—suporter fanatik Persib—tetapi juga mengirim sinyal kuat ke manajemen tim. Dengan gelar juara sudah di tangan, Persib kini memiliki opsi nyata untuk merotasi kiper di laga-laga tersisa atau bahkan mempertimbangkan Teja sebagai starter di musim depan. “Kami punya dua kiper kelas dunia,” kata Bojan Hodak usai pertandingan. “Teja membuktikan dia siap kapan saja.”
Di level Liga 1, performa ini bisa memicu persaingan lebih ketat di posisi kiper. Banyak tim papan tengah, seperti Persita atau PSS Sleman, mungkin akan melirik Teja sebagai aset potensial di bursa transfer mendatang, terutama jika Persib memilih mempertahankan Mendoza sebagai pilihan utama. Selain itu, penampilan gemilangnya bisa menjadi inspirasi bagi kiper-kiper muda untuk lebih fokus pada konsistensi dan ketahanan mental—dua hal yang Teja tunjukkan dengan apik di laga ini.
Kutipan Penting
Fabio Lefundes, pelatih Persita, memberikan pujian yang tak biasa dari seorang lawan: “Saya sudah melatih selama 20 tahun, dan jarang melihat kiper tampil sebaik Teja malam ini. Dia membuat kami frustrasi, tapi saya harus akui itu luar biasa.” Sementara itu, bek Persib, Victor Igbonefo, yang juga tampil solid, menambahkan: “Teja adalah tembok di belakang kami. Dengan dia di gawang, kami merasa lebih tenang.”
Tabel Statistik Pertandingan
Berikut adalah ringkasan statistik dari laga Persita Tangerang vs Persib Bandung:
| Aspek | Persita Tangerang | Persib Bandung |
|---|---|---|
| Gol Dicetak | 2 | 2 |
| Tembakan ke Gawang | 11 | 5 |
| Penyelamatan Kiper | 3 (Igor Rodrigues) | 9 (Teja Paku Alam) |
| Penguasaan Bola (%) | 45 | 55 |
| Peluang Berbahaya | 8 | 6 |
Data ini menegaskan dominasi Teja di bawah mistar, terutama dalam menghadapi tekanan dari 11 tembakan Persita—jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan tembakan yang diterima Igor Rodrigues.
Penutupan
Teja Paku Alam mungkin tak lagi muda, tetapi malam di Indomilk Arena membuktikan bahwa ia masih punya nyawa untuk bertarung di level tertinggi. Dua gol yang bersarang di gawangnya bukan cerminan kegagalan, melainkan bukti bahwa bahkan kiper sekaliber Teja tak bisa menutup semua celah sendirian. Dengan 9 penyelamatan, ia telah mengukir cerita heroik yang akan dikenang Bobotoh untuk waktu lama. Mungkin ini saatnya kita bertanya: akankah Teja kembali menjadi nomor satu di Persib, atau malah menjadi incaran klub lain di musim depan? Hanya waktu yang akan menjawab.
Untuk update terbaru seputar Liga 1 dan aksi-aksi menegangkan lainnya, pastikan Anda terus mengikuti berita di Score.co.id. Sepakbola tak pernah berhenti memberikan kejutan!












