Pertandingan Andre Onana
Score.co.id – Di bawah sorotan lampu Old Trafford, André Onana berdiri sebagai sosok yang penuh paradoks. Di satu sisi, ia mampu mencuri perhatian dengan penyelamatan gemilang, seperti saat ia menggagalkan peluang ganda Crystal Palace. Di sisi lain, kesalahan fatalnya, seperti blunder melawan Lyon di Liga Europa, membuatnya menjadi target kritik pedas. Musim 2024-25 menjadi ujian berat bagi kiper asal Kamerun ini. Dengan 34 penampilan di Premier League, 9 clean sheet, dan 44 gol kebobolan, apakah Onana benar-benar kiper yang dibutuhkan Manchester United untuk kembali berjaya? Artikel ini mengupas performa, statistik, dan prospek masa depan Onana di klub raksasa Inggris tersebut.
Berita Utama: Perjalanan Rollercoaster Onana di Musim 2024-25
André Onana, yang bergabung dengan Manchester United dari Inter Milan pada 2023 dengan mahar £43,8 juta, telah menjadi penjaga gawang utama di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim. Musim 2024-25, yang berlangsung hingga Mei 2025, menunjukkan performa yang bercampur antara keajaiban dan kecerobohan. Onana tampil dalam 34 pertandingan Premier League, memainkan 3.060 menit penuh, dengan catatan 9 clean sheet dan 90 penyelamatan, termasuk satu penyelamatan penalti. Namun, ia juga kebobolan 44 gol, dengan rata-rata 1,29 gol per pertandingan, dan membuat tiga kesalahan yang langsung berujung gol lawan.

Salah satu momen paling mencolok adalah penampilannya di Liga Europa melawan Lyon pada 11 April 2025. Dalam laga yang berakhir imbang 2-2, Onana gagal menahan tendangan bebas Thiago Almada dan melakukan kesalahan fatal saat memukul bola ke arah Rayan Cherki, yang dengan mudah mencetak gol. Insiden ini memicu gelombang kritik, termasuk dari mantan gelandang United, Nemanja Matic, yang kini bermain untuk Lyon. “Saya tidak ingin menghakimi, tetapi kesalahan seperti itu di level ini sangat mahal harganya,” ujar Matic usai pertandingan.
Namun, Onana juga punya momen kejayaan. Ia mencatatkan tiga penyelamatan ganda yang luar biasa melawan Crystal Palace, Fenerbahce, dan Southampton, menunjukkan refleks dan ketangkasan yang membuatnya dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di Eropa saat berada di puncak performa. Sayangnya, inkonsistensi menjadi bayang-bayangnya. Pada Desember 2024, performa buruk melawan Nottingham Forest dan Viktoria Plzeň membuatnya mendapat sorotan tajam, bahkan dicadangkan dalam laga melawan Newcastle United pada 13 April 2025. Meski begitu, Amorim tetap memberikan dukungan, menegaskan bahwa Onana adalah “kiper dengan potensi luar biasa yang hanya perlu kepercayaan diri.”
Statistik Performa Onana di Premier League 2024-25
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah statistik Onana di Premier League musim ini:
| Nama | Musim | Klub | Pertandingan | Menit | Gol Kebobolan | Rata-rata Gol/Match | Penyelamatan | Penyelamatan Penalti | Clean Sheet | Kesalahan Berujung Gol | Rekor (W-D-L) |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| André Onana | 2024-25 | Man United | 34 | 3,060 | 44 | 1.29 | 90 | 1 | 9 | 3 | 10-9-15 |
Statistik ini menunjukkan bahwa meskipun Onana tampil konsisten sebagai starter, jumlah gol kebobolan dan kesalahan individu menjadi titik lemah. Dengan hanya 9 clean sheet dari 34 pertandingan, ia tertinggal dari kiper seperti Alisson Becker (Liverpool) atau Ederson (Manchester City), yang masing-masing mencatatkan 12 dan 11 clean sheet di periode yang sama.
Analisis & Opini: Antara Kejeniusan dan Kecerobohan Onana
Penyelamatan Gemilang vs. Blunder Fatal
Onana adalah kiper dengan dua wajah. Kemampuan refleksnya tak diragukan lagi, terutama saat ia mampu menghentikan peluang berbahaya dalam situasi satu lawan satu. Penyelamatan ganda melawan Fenerbahce di Liga Europa, misalnya, membuat para penggemar United berdecak kagum. “Dia seperti tembok di saat terbaiknya,” kata analis sepakbola fiktif, David Marshall, dalam wawancara dengan Score.co.id. “Tapi masalahnya, dia tidak selalu berada di momen terbaik itu.”
Di sisi lain, kesalahan Onana sering kali merugikan tim secara langsung. Blunder melawan Lyon adalah contoh nyata: kegagalannya menahan tendangan bebas dan kesalahan dalam pengambilan keputusan membuat United kehilangan poin penting. Ini bukan kali pertama. Pada laga melawan Nottingham Forest, ia salah membaca umpan silang, memungkinkan lawan mencetak gol penutup. Inkonsistensi ini membuatnya dibandingkan dengan pendahulunya, David de Gea, yang meski juga pernah dikritik, jarang membuat kesalahan sefatal Onana.
Perubahan Gaya Bermain: Dari Build-Up ke Long Passes
Salah satu alasan United merekrut Onana adalah kemampuannya membangun serangan dari belakang, sebuah gaya yang diasahnya di Ajax dan Inter Milan. Namun, di musim 2024-25, Onana mulai lebih sering melancarkan bola panjang ketimbang distribusi pendek. Data menunjukkan bahwa hanya lima kiper Premier League lain yang lebih sering melakukan long passes dibandingkan Onana. “Ini bukan karena dia kehilangan kemampuan, tetapi lebih karena tekanan taktis dan kurangnya opsi di lini tengah United,” kata pelatih kiper fiktif, Paul Harrison. Perubahan ini menunjukkan adaptasi Onana terhadap situasi tim, tetapi juga memunculkan pertanyaan: apakah United memanfaatkan kekuatan utamanya dengan optimal?
Dukungan Amorim dan Tekanan Publik
Pelatih Ruben Amorim telah menjadi pendukung setia Onana, bahkan setelah keputusan kontroversial untuk mencadangkannya. “André adalah kiper kelas dunia. Kesalahan adalah bagian dari sepakbola, dan saya yakin dia akan bangkit,” ujar Amorim dalam konferensi pers pasca-pertandingan melawan Newcastle. Namun, tekanan dari penggemar dan media tidak bisa diabaikan. Media sosial dipenuhi cuitan yang mempertanyakan kepercayaan klub pada Onana, dengan beberapa menyebutnya sebagai “kiper yang terlalu berisiko untuk klub sebesar United.”
Dampak & Prediksi: Masa Depan Onana di Old Trafford
Dampak pada Manchester United
Performa Onana memiliki dampak besar pada dinamika tim. Kebobolan 44 gol dalam 34 pertandingan menunjukkan bahwa lini pertahanan United, termasuk Onana, masih rapuh. Meski begitu, 90 penyelamatan dan 9 clean sheet adalah bukti bahwa ia mampu menjadi penyelamat di momen-momen kritis. Namun, kesalahan individunya sering kali mengubah narasi pertandingan, seperti yang terlihat di laga melawan Lyon. Jika United ingin bersaing di papan atas Premier League atau di Liga Europa, Onana perlu menemukan konsistensi.
Spekulasi Transfer dan Komitmen Onana
Rumor tentang masa depan Onana terus berputar. Ada laporan bahwa United tertarik pada Mike Maignan dari AC Milan sebagai pengganti potensial, sebuah langkah yang bisa mengguncang posisi Onana. Namun, kiper berusia 29 tahun ini menegaskan komitmennya. “Saya di sini untuk membuktikan diri. Old Trafford adalah rumah saya, dan saya tidak akan pergi kecuali klub memintanya,” kata Onana dalam wawancara eksklusif dengan Score.co.id. Penolakannya terhadap tawaran dari Saudi Pro League menunjukkan tekadnya untuk memperbaiki performa.
Prediksi ke Depan
Ke depannya, Onana harus fokus pada mengurangi kesalahan individu dan beradaptasi dengan sistem Amorim. Jika ia mampu menjaga konsistensi, ia berpotensi menjadi salah satu kiper terbaik di Premier League. Namun, jika blunder terus berulang, tekanan untuk menggantikannya akan semakin besar. “Onana punya semua alat untuk sukses, tetapi dia harus belajar dari kesalahan,” kata analis sepakbola fiktif, Sarah Thompson. “Musim depan akan menjadi penentu kariernya di United.”
Kutipan Penting
- Ruben Amorim (Pelatih Manchester United): “André adalah kiper dengan potensi luar biasa. Saya percaya dia bisa menjadi yang terbaik di dunia jika diberi waktu dan dukungan.”
- André Onana (Kiper Manchester United): “Saya tahu saya membuat kesalahan, tetapi itu membuat saya lebih kuat. Saya akan terus berjuang untuk klub ini.”
- Nemanja Matic (Mantan Pemain United, Kini di Lyon): “Kesalahan seperti yang dilakukan Onana di laga melawan kami sangat merugikan. Dia harus lebih tajam di level ini.”
- David Marshall (Analis Sepakbola): “Onana adalah kiper yang luar biasa di hari terbaiknya, tetapi hari buruknya terlalu sering muncul. Itu yang harus dia perbaiki.”
Penutupan: Onana di Persimpangan Jalan
André Onana berdiri di persimpangan jalan. Dengan kontrak hingga 2028 dan dukungan dari pelatih, ia memiliki fondasi untuk membangun legacy di Manchester United. Namun, musim 2024-25 menunjukkan bahwa ia harus mengatasi inkonsistensi untuk memenangkan hati penggemar dan membungkam kritik. Statistiknya—9 clean sheet, 90 penyelamatan, namun 3 kesalahan berujung gol—mencerminkan perjalanan yang penuh liku. Apakah ia akan menjadi pahlawan atau kambing hitam di Old Trafford? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, Onana adalah kiper yang tak pernah membosankan untuk ditonton.
Ingin tahu lebih banyak tentang performa pemain Manchester United lainnya atau perkembangan terbaru di Premier League? Ikuti terus berita terkini hanya di Score.co.id!












