Persis Solo vs Persija Jakarta H2H
score.co.id – Seperti dua kereta api yang melaju di jalur berlawanan, momentum Persis Solo dan Persija Jakarta dipastikan akan bertabrakan di jalur Manahan pada Sabtu, 16 Agustus 2025, pukul 15.00 WIB. Bukan sekadar laga pekan kedua Super League musim 2025/2026, pertandingan ini adalah ujian psikologis: satu kubu ingin membuktikan “kutukan awal musim” lenyap, satu kubu ingin menegaskan “kami datang untuk juara”. Di tengah suhu udara Solo yang terik, panasnya persaingan diprediksi naik dua kali lipat.
Rivalitas yang Tak Pernah Padam
Dalam enam duel terakhir, kedua tim sama-sama menuliskan cerita dengan tinta yang tak sama. Catatan 2-2-2-dua kemenangan masing-masing, dua kali imbang-menunjukkan ketimpangan tipis. Persija unggul agregat 3-1-2 bila hitungan diperpanjang ke delapan pertemuan, tapi catatan itu luntur setiap kali Persis bertindak sebagai tuan rumah. Manahan memang bukan tempat biasa; 35.000 suporter yang meneriakkan “Sambernyawa” mampu membangkitkan energi ekstra di kaki para pemain.

Pertemuan 26 Januari 2025 di liga masih segar dalam ingatan: 3-3, hujan gol, dan emosi yang meledak di menit akhir. Sho Yamamoto mencetak brace, Allano Lima membalas dua kali, lalu Kodai Tanaka menyamakan kedudukan di injury time. Para pelatih mengaku kehabisan napas, para suporter kehabisan suara, dan wasit nyaris kehabisan kartu.
Bab Baru di Bawah Asuhan Baru
Persis Solo: Menghancurkan Kutukan
Peter de Roo datang dengan resep Belanda: presisi, disiplin, transisi kilat. Kemenangan 2-1 di kandang Madura United langsung menaikkan moral skuad yang selama tiga musim terakhir kerap terpeleset di pekan-pekan awal. Gervane Kastaneer, striker anyar berdarah Curacao, mencetak debut goal semenit setelah turun di babak kedua. Ia dipasangkan dengan duet Jepang-Yamamoto dan Tanaka-yang tampak sudah mengerti telepati mata ke mata. Di lini tengah, Assanur Rijal tumbuh lebih matang usai menimba pengalaman di Timnas U-23.
Persija Jakarta: Sinyal Bahaya untuk Pesaing
Di sisi lain, Mauricio Souza membangun skuad seperti mesin penghancur. Kemenangan 4-0 atas Persita menjadi bukti: 63% penguasaan bola, 18 tembakan, tujuh on target. Allano Lima mencetak dua gol dan satu assist, Jordi Amat memimpin barisan belakang dengan 92% akurasi operan, sementara Ramadhan Sananta-yang kembali dipinjamkan dari klub Korea-tampil sebagai ujung tombak tajam. Sayang, Ryo Matsumura masih harus absen karena cedera engkel yang didapat saat latihan tertutup pekan lalu.
Statistik yang Harus Diwaspadai
Berikut kilas data penting kedua tim selama lima laga terakhir (termasuk pra-musim):
| Tim | Menang | Seri | Kalah | GF | GA |
|---|---|---|---|---|---|
| Persis Solo | 2 | 1 | 2 | 6 | 5 |
| Persija Jkt | 2 | 2 | 1 | 7 | 1 |
Persija tampak lebih solid di belakang, tapi Persis memiliki kecepatan balik yang mampu memecah kebuntuan. Duel di lapangan tengah akan menentukan nada permainan.
Analisis Taktis: Siapa Mendikte, Siapa Menyerang Balik?
De Roo kemungkinan menurunkan formasi 4-2-3-1 yang bisa beralih ke 4-4-2 saat bertahan. Duet pivot Irfan Jauhari-Fandi Eko bertugas mematikan aliran bola ke Allano. Saat rebutan bola dimenangi, transisi kilat akan diarahkan ke sayap Riyan Ardiansyah yang baru saja menandatangani kontrak baru hingga 2027. Di ujung, Kastaneer akan menjadi target penerima umpan terobosan, sementara Yamamoto menyeret bek tengah ke sisi kanan.
Souza lebih rakus. Ia akan menurunkan formasi 4-3-3 klasik dengan Allano sebagai interior kanan-berperan seperti mezzala modern-dan Sananta sebagai penyerang murni. Bek kiri Rezaldi Hehanusa diperintahkan naik tinggi, sehingga Jordi Amat harus turun sedikit lebih dalam untuk menutup ruang balik.
Pertarungan kunci:
- Allano vs Fandi Eko – Siapa menang duel di tengah, dia mengatur ritme.
- Amat vs Kastaneer – Bek fisik melawan striker eksplosif.
- Yamamoto vs Rezaldi – Kecepatan Yamamoto bisa jadi senjata untuk menarget bek kiri yang suka overlap.
Prediksi Skor: Drama Tanpa Pemenang
Lihat saja pola H2H: enam laga, enam cerita berbeda, rata-rata 3,2 gol tiap laga. Dengan kedua tim dalam performa terbaik, serta suporter Manahan yang membara, laga ini diprediksi akan berakhir 2-2. Gol pertama mungkin datang lewat sepakan keras Allano di menit ke-18, lalu Persis membalas lewat Yamamoto menerobos dari sayap. Di babak kedua, Kastaneer akan menambah catatan golnya sebelum Sananta memastikan hasil imbang lewat sundulan di menit 80.
Suara di Balik Layar
“Kami tidak datang ke Solo untuk satu poin. Tiga poin atau pulang,” tegas Jordi Amat dalam sesi konferensi pers virtual, Rabu kemarin.
Sebaliknya, pelatih Persis Peter de Roo lebih berhati-hati: “Kami menghormati Persija, tapi Manahan adalah rumah kami. Jika kami bermain sesuai rencana, kami bisa membuat mereka frustrasi.”
Dampak Jangka Panjang
Hasil imbang tidak akan merusak tren positif kedua tim, tapi psikologinya berbeda. Persis akan melangkah ke pekan ketua dengan percaya diri: “Kami mampu menahan juara bertahan.” Sementara Persija, meski tetap di papan atas, harus merelakan aura tak terkalahkan mereka sedikit tergores. Sisa musim masih panjang, tapi titik ini bisa jadi batu loncatan-atau jadi beban-saat masuk putaran kedua.
Kesimpulan: Manahan Akan Bicara
Laga ini bukan sekadar soal tiga poin, melainkan soal identitas. Apakah Persis benar-benar telah berevolusi menjadi predator awal musim? Ataukah Persija akan memastikan bahwa “sinyal bahaya” mereka bukan sekadar isapan jempol media? Sabtu nanti, Manahan akan memberikan jawabannya sambil meneriakkan nyanyian khas Solo yang bergema hingga ke jantung ibu kota.
Ikuti terus update menit demi menit laga Persis Solo vs Persija Jakarta hanya di Score.co.id. Jangan lewatkan pratinjau, susunan pemain, dan highlight usai pertandingan.












