SCORE.CO.ID – Persebaya Surabaya melakukan persiapan yang matang jelang bertandang ke markas PSM Makassar untuk laga tunda. Mereka akan melakoni partai tunda pekan ke-4 BRI Super League 2025/26 di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/12) mendatang.
Uston sebagai caretaker klub Bajul Ijo mengaku sudah siap untuk meraih tiga poin di kandang lawan, bahkan sudah evaluasi pemain.
“Kita tentunya mempersiapkan diri dan berjuang sekeras mungkin untuk mendapatkan poin. Setelah libur selama dua hari, evaluasi sudah dipersiapkan, selanjutnya akan ada meeting dengan pemain,” kata Uston yang dilansir dari I League.
“PSM dengan pelatih baru ini, dalam tiga laganya selalu menang. Kemarin kita memang belum menang. Tetap kita diskusi dengan pemain, intinya satu, tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan,” tutupnya.
Melihat antusiasme caretaker mereka, suporter Persebaya Surabaya janji bakal hadir memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya saat menantang PSM Makassar.
Sebanyak 55 Bonek dan Bonita akan datang ke Stadion BJ Habibie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (6/12/2025) pukul 20.00 Wita.
Anggota Bonek Fort Rotterdam Akhmad Shofirin merincikan, 30 suporter dari Bonek Fort Rotterdam. Sekira 25 sisanya berasal dari Kota Surabaya, Jawa Timur.
Mereka rela menempuh perjalanan laut sekira 930 kilometer dengan waktu tempuh 30-40 jam. Mereka akan tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta pada Jumat (5/12/2025) sore.
“Kami akan hadir langsung mensupport Persebaya di Stadion BJ Habibie, Parepare,” katanya Dilansir Dari Tribun News Jumat (5/12/2025).
“Besok kami penyambutan pemain di Bandara, Sesuai peraturan yang masih berlaku, kami tetap non atribut Persebaya,” sebutnya.
Firin mengaku sudah muak dengan aturan larangan away ini. Baginya, itu larangan konyol yang dibuat tameng untuk memeras klub lewat denda suporter tamu yg hadir dan membatasi silaturahmi sesama suporter.
Ia pun berharap, kebijakan itu bisa ditinjau ulang. Kalau perlu dicabut secepatnya. Bahkan ia ingin larangan itu tak merugikan Bonek maupun suporter lainnya.
“Harapan saya segera mungkin dicabut larangan itu,” tegasnya.
